GALINA
Sore hari datang. Aku baru aja selesai makan buah ketika pintu ruang rawatku terbuka. Deco, Laura, dan Chris masuk. Laura langsung menghampiri aku dan memelukku. Deco menyimpan sekotak donat di meja dan Chris membawa buket bunga.
"Hey, guys", sapaku
"Hey.. How's your feeling?", tanya Deco sambil memelukku singkat
"Better. Where's Noah?", kangen juga aku sama anak Dec dan Laura
"Good. Noah di rumah sama ibuku. What's up, mate", Deco menghampiri Mason dan mereka berpelukan singkat
Chris menghampiriku dengan lesung pipit di pipinya dan bibirnya yang menyunggingkan senyum. Chris memberikan buket bunga itu padaku. Aku menerimanya dengan senyum terkembang di bibirku.
"Gimana keadaan kamu? Maaf ya aku baru dateng", ucap Chris
"Gak apa-apa, Chris. Aku udah lebih baik kok. Thanks for the flower", ucapku sambil mengangkat buket bunga yang diberikan oleh Chris
Chris melirik Mason lalu menghampiri Mason dan memeluk Mason singkat. Mason berdehem canggung sambil menepuk punggung Chris sekali. Aku tersenyum melihat mereka. Deco mencairkan suasana dengan bercerita tentang Noah yang menangis semalaman gara-gara pengen es krim sedangkan dia lagi meler.
Sambil mendengarkan Deco bercerita, aku melirik Mason dan Chris yang berjauhan. Mason duduk di kursi sebelah kasurku sedangkan Chris berdiri bersandar di dinding sambil melipat tangannya di dekat jendela. Menurutku mereka harus ngobrol. Walaubagaimanapun, mereka itu korban Harper sampai mereka salah paham bertahun-tahun.
Chris melirikku dan aku membalas lirikannya dengan senyuman.
Sekitar 1 jam kemudian, Deco dan Laura pamitan karena barusan ibunya Deco nelpon kalau Noah nangis dan gak mau minum susu dari dot, jadi Deco dan Laura harus pulang. Tapi ketika Chris juga mau pamitan, aku nahan.
"Boleh gak kalau kamu jangan pulang dulu?", tanyaku pada Chris. Aku bisa ngerasain tatapan Mason padaku
"Kenapa?", tanya Chris bingung
"Kayaknya kalian perlu ngobrol deh", ucapku sambil tersenyum menatap Mason dan Chris bergantian
Muka Mason dan Chris langsung salah tingkah. Tapi kemudian Chris mengangguk. Aku mengusap tangan Mason. Dan ketika Mason mengalihkan tatapannya padaku, aku mengangguk meyakinkan, Mason pun mengangguk.
"Kayaknya di depan ada cafe deh. Kalian ngobrol disana aja", ucapku
"Aku gak akan ninggalin kamu sendirian disini", kata Mason sambil menatapku
"Aku gak apa-apa, Mase"
"Nggak", ucap Mason keukeuh
Aku memutar bola mataku. Dan aku bisa mendengar Chris yang terkekeh.
"Gimana kalau kita ngobrolnya disitu aja?", Chris menunjuk sofa yang ada di sudut kamar rawatku
"Kalian butuh privacy. Kalau disitu aku masih bisa denger kalian", ucapku
"Gak ada yang harus dirahasiain dari kamu kok. Kamu bisa denger semuanya", ucap Chris yang di angguki oleh Mason

KAMU SEDANG MEMBACA
Game in Play (END)
RomanceGALINA KEMALA SOEMANTRI Aku gak tau kalau ternyata di negara ini aku malah menemukan seseorang yang bisa membuat aku merasa berharga. Aku gak tau kalau ternyata ada orang yang bisa mencintai aku sebesar cintanya padaku. Aku gak tau kalau ternyata se...