Chapter 26

3K 175 0
                                    

GALINA


Aku dan keluarga Mason udah duduk di tribun di salah satu stadion tempat dilangsungkannya pertandingan Inggris. Semangat sudah membakar bukan hanya pemain tapi suporter yang menonton tim pegangannya bermain.

Inggris berada di grup B bersama dengan tiga negara lainnya, nantinya akan dipilih dua tim dari setiap grup yang memiliki skor paling tinggi. Aku duduk di tribun bagian bawah yang lumayan dekat dengan bench pemain. Jadi mungkin nanti Mason akan bisa melihatku dengan jelas.

Setelah 10 menit berada di dalam stadion, setiap kursi di seluruh tribun mulai terisi penuh kecuali di bagian VVIP ini, aku diberi tahu Theo kalau tribun ini khusus untuk keluarga dan undangan pemain. Walaupun nggak sepenuh tribun lain, tapi setiap kursinya hampir terisi semua.

Nggak lama kemudian satu persatu pemain dari kedua tim masuk kedalam lapangan untuk tes lapangan dan pemanasan. Seluruh penonton bersorak penuh semangat sambil meneriakkan nama pemain yang didukungnya. Aku juga gak ketinggalan, aku meneriakkan nama Mason sambil melambaikan tangan ketika mataku dan Mason bertemu.

Setelah pemanasan selesai, seluruh pemain kembali ke ruang ganti. Aku sempat melihat Mason melambai ke arah ku dan keluarganya.

Aku gak tau apakah Mason akan menjadi line up atau nggak, karena tadi malem kan katanya ada perubahan line up. Suara MC mulai terdengar seiring dengan diputarnya lagu yang mengiringi pemain dari kedua tim masuk ke dalam lapangan sambil menggandeng anak kecil.

Aku melihat Mason disana! Ternyata dia masuk line up, pasti dia seneng banget deh. Penonton diminta berdiri karena akan diputar lagu kebangsaan dari kedua tim. Ketika lagu nasional Inggris di mainkan, seluruh pemain saling berangkulan dan bernyanyi dengan penuh semangat. Aku jadi inget, Mason pernah bilang kalau dia suka banget sama lagu nasional Inggris, katanya membakar semangat sebelum tanding. Makanya dia suka semangat banget kalau nanyi lagu nasional.

Nggak hanya pemanin, official, bench player, dan supporter Inggris pun saling berangkulan dan menyanyikan lagu nasional bersama. Aku berangkulan dengan Maggie di sebelah kananku dan Theo di sebelah kiriku.

Saking serunya nonton, nggak kerasa 90 menit sudah selesai. Inggris memenangkan pertandingan. Kami semua bersorak bahagia karena kemenangan Inggris. Mason menyumbangkan satu gol tadi. Aku berteriak sampai suaraku serak. Aku tersipu saat Mason menunjukku saat dia selebrasi tadi. Ketika melihat itu, Maggie langsung merangkulku.

Seluruh pemain saling berpelukan dan tertawa di lapangan sana. Setelah sekali berkeliling lapangan, semua pemain kembali ke ruang ganti. Secara berangsur penonton pun meninggalkan stadion.

20 menit kemudian, satu persatu pemain Inggris datang dan menghampiri keluarganya masing-masing. Aku dengan nggak sabar mencari Mason. And there he is. Jalan berangkulan sama Deco sambil tertawa. Oh iya, tadi aku sempet ngobrol sebentar sama Laura yang duduk agak di atas bersama dengan keluarga Deco. Laura bawa anaknya baru beberapa bulan. Gemes banget..

Senyumku melebar ketika Mason datang dan langsung memelukku erat.


"Congratulations, Baby! Kamu keren banget!!", ucapku bersemangat

"Thank you! I'm so happy right now", ucap Mason


Setelah itu Mason memeluk keluarganya satu persatu. Setelah itu kami semua duduk di kursi dan mengobrol, kebanyakan membahas jalannya pertandingan tadi.

"Assistnya James keren sih. Terus tadi sayang banget off side, kalau nggak aku yakin kalian bisa nambah satu gol lagi", ucap Theo pada Mason

"I know. Sayang banget. Maddy juga sempet kesel tadi haha", kata Mason sambil menunjuk Maddy, teman satu timnya yang tadi kena off side.


Deco datang dan menyapa kami semua. Aku memeluk Deco singkat dan mengucapkan selamat.


"Congrats, Dec! The way you snatch the ball was massive", ucapku semangat

"Aku keren banget berarti ya", ucap Deco jumawa

"Jangan dipuji, Baby. Dia kalau udah dipuji suka gak tau diri", dengus Mason

"Sirik aja. Eh, itu ada Laura di atas", ucap Deco padaku

"Tadi aku udah ngobrol kok sama Laura sebelum pertandingan mulai. Besok siang rencananya kami mau pergi bareng", ucapku

"Oh ya? Bagus deh kalau gitu. Aku nitip Laura ya", Deco menepuk bahuku sekilas


Setelah itu Deco berpamitan pada kami dan kembali ke keluarganya. Kali ini Mason yang pergi menyapa keluarga Deco, sebenernya Mason ngajakin aku tapi Sarah meminta aku untuk nggak pergi. Jadi Mason ngalah sama ponakannya.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Udah seminggu aku ada di Qatar, aku nonton setiap pertandingan Mason. Kali ini Inggris akan melawan Amerika. Aku agak was-was juga sih, soalnya tau di tim Amerika kan ada Chris.

Ngomongin Chris, sebenernya aku secara nggak sengaja ketemu dia pas lagi jalan-jalan. Nggak sekali, tapi dua kali. Yang pertama sih cuman nyapa biasa aja kayak pas waktu itu ketemu di Mall of Qatar, tapi yang kedua itu kami makan siang bareng.

Tunggu.. Jangan mikir macem-macem dulu. Waktu itu aku lagi mau makan di food court gitu, karena udah laper banget jadinya aku pesen duluan baru nyari tempat duduk. Eh taunya semua tempat duduk udah penuh. Pas aku mau balik lagi ke kasir minta makanannya di bungkus aja, ada yang manggil aku. As you can guess, it was Chris.

Dia juga lagi makan sendirian dan kursi di depannya kosong. Chris ngajakin aku untuk gabung. Karena udah kepalang pesen, jadinya mau gak mau aku duduk sama Chris.

Kami ngobrol cukup banyak saat itu. Dan menurutku Chris orangnya baik kok. Obrolan kami cukup nyambung karena ternyata kami punya banyak kesamaan, salah satunya urusan film, Chris bilang guilty pleasurenya dia itu nonton comedy romantic. Selain itu dia menggemar berat Monster. Inc sampe dia punya tato Mike di lengannya. Aku ketawa kenceng ketika dia beneran ngasih liat tato Mike itu, aku kira dia bercanda. Chris juga introvert, sama kayak aku.

Oh satu lagi, setelah ngobrol-ngobrol ternyata dia itu sepupunya temenku yang di Amerika. Dunia beneran sempit banget. Jadi kita ngobrol panjang juga tentang itu. Dia nanya aku udah pernah ke Pennsylvania atau belum pas aku bilang aku pernah liburan ke Amerika sama keluargaku. Tapi aku belum pernah kesana. Aku cuman keliling di New York dan Boston aja waktu itu.

Aku nggak nanya tentang hubungannya sama Mason karena menurutku waktunya nggak tepat aja. Mungkin aku harus penasaran sedikit lebih lama lagi.

 Mungkin aku harus penasaran sedikit lebih lama lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Game in Play (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang