Chapter 42

2.8K 185 10
                                    

Aku up sekarang aja guysss.. Karena aku mau keluar kota dan gak akan bawa laptop hohoho.. Enjoyyy.... Jangan lupa votenya ya ;))

 Jangan lupa votenya ya ;))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GALINA


Aku membuka pintu depan dan menemukan Harper udah ada di depan pintu. Matanya menatapku dengan sinis.


"What are you doing in my fiancé's house?", tanyanya dengan muka menyebalkan

"He was not feeling well last night. I'm just helping him", jawabku dengan malas

"Don't you feel lowly, alone in the house with an engaged man?"

"I said I'm just helping him", aku mulai kesal. Seenaknya aja dia kalau ngomong

"You should know yourself and contact me, instead of taking care of him yourself. I'm his fiancé", ucapnya dingin

"I don't even know your number", ucapku nggak kalah dingin


Dengan nggak tau malu dia main masuk aja ke rumah Mason dengan menabrakkan bahunya pada bahuku. Kurang ajar!

Sepatu bootsnya yang ber heels tinggi menghentak-hentak berisik di lantai rumah.


"Dimana kamar Mason?", tanyanya padaku

"Katanya kamu tunangannya, masa dimana kamar Mase kamu gak tau?", tanyaku meremehkan


Dia menatapku dengan marah.


"Heh tumpukan lemak! Jangan kurang ajar ya kamu!", ucapnya dengan nada tinggi

"Aku nggak takut sama cewek kurang gizi penuh implan kayak kamu!", balasku sengit

"Kurang ajar!", dia tiba-tiba berjalan cepat ke arahku dan menampar pipiku


Plak!


"Aduh!", teriakku kesakitan sambil memegang pipiku yang berdenyut sakit

"Sakit? Ups.. Aku kira lemak kamu bikin kamu kebal haha", ejeknya


Kepalaku mendidih. Udah aku lagi galau, kurang tidur, emosiku lagi naik turun, enak aja dia mau nambah-nambahin. Mau berantem? Ayo aku lawan!! Dengan sekuat tenaga aku mendorong badannya hingga dia terjatuh.


"Aw!", pekiknya sambil memegang pantatnya

"Ups.. Aduh.. Sakit ya? Kirain implan di pantat kamu bisa nahan sakit kalau kamu jatuh kayak gitu", balasku mengejeknya

Game in Play (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang