Chapter 34

2.7K 171 5
                                    

GALINA


Udah dua malam kami nginep di rumah orang tua Mason. Pagi ini aku terbangun di dalam pelukan Mason yang hangat. Karena aku lihat masih jam 5 pagi dan aku yakin belum ada yang bangun, jadi aku tidur lagi sambil memeluk Mason erat.

Dua jam kemudian aku bangun lagi. Kali ini Mason udah bangun, dia lagi liat ponselnya sementara sebelah tangannya masih merangkulku. Aku mengeratkan pelukanku.


"Morning", bisikku


Mason melirikku lalu menyimpan ponselnya di meja. Dia kembali berbaring dan memelukku. Kemudian Mason mengecup bibirku.


"Morning, Baby. Sleep well?", tanyanya

"Thanks to you. Aku selalu tidur nyenyak kalau di peluk kamu. Kamu sendiri tidur nyenyak?", tanyaku

"Thanks to you. Aku selalu tidur nyenyak kalau di peluk kamu", Mason mengkopi ucapanku


Aku terkekeh sambil mencubit pinggangnya pelan.


"Tumben kamu nggak workout?", tanyaku heran. Bisanya jam segini Mason udah nggak ada di kasur

"Kan kamu yang bilang selama 10 hari ini aku bisa santai sedikit. Masih ada 5 hari lagi sebelum waktunya habis hehe.. Aku workout nanti aja. Sekarang aku masih mau peluk kamu", kata Mason sambil mengecup keningku


Kami berpelukan dalam diam. Nggak ada satupun dari kami yang mau beranjak.

Aku menjadikan dada Mason sebagai bantal dan sebelah tanganku bermain-main di baju Mason.


"Gimana perasaan kamu hari ini mau pisah lagi sama Lily?", tanyaku

"Sedih udah pasti. Kami tumbuh bareng, tapi sekarang dia tinggal di tempat yang jauh dari sini. But that's life.. Lily punya kehidupannya sendiri, asalkan dia bahagia itu udah cukup buat aku", jawab Mason

"Kamu bakalan pisah lagi sama Isla. Padahal kalian ketemu belum lama"

"Ahh... Itu sih yang bikin sedih banget. Isla is a sweet girl. Walaupun kita sering video call, tapi rasanya kalau udah ketemu gini jadi berat berpisahnya"

"Aku setuju. Hmm... Kapan ya kita bisa ketemu Isla lagi...", gumamku

"We can always visit them. Sekalian liburan ke Australia", kata Mason

"That would be fun", aku menyetujui ucapan Mason


Pintu kamar Mason diketuk dari luar. Aku berdiri dan membuka pintu. Ternyata Lily yang berdiri disana, di sebelahnya ada Isla. Panjang umur banget mereka.


"Morning, Gal. Hey, Mase. Maaf ganggu kalian pagi-pagi", kata Lily dengan wajah nggak enak

"Hey.. Not at all. Kita baru aja ngomongin kalian", ucapku

"Oh ya? Ngomongin apa"

"Kita sedih kalian bakalan balik ke Australia"

"Kami juga sedih harus pisah lagi sama kalian. Kalian harus dateng ke Australia ya! Aku bakalan seneng banget kalau kalian ngunjungin kami disana", kata Lily

"We will", kata Mason dari atas kasur

"Great.. Hmm.. Gal, ini Isla bilang dia mau mandi sama kamu", kata Lily sambil menunjuk Isla yang sedari tadi menatapku

Game in Play (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang