GALINA
"Aw", pekik Mason sambil menatapku bingung
"You were stalking on me!", ucapku gemas
"Hehehe", Mason malah cengengesan sambil mengusap tangannya
"Dan tadi kamu bilang rahasia kamu ini nggak menyeramkan?? Bagian mana dari di stalkingin di real life yang nggak menyeramkan?? Aku bisa laporin kamu ke polisi!", pekikku
"Tapikan aku gak pernah jahatin kamu", Mason melakukan pembelaan
"Iya sih.. Tapi creepy tau!", ucapku
"Ya udah aku minta maaf deh..."
Aku mendengus sedangakan Mason malah cengengesan.
"You know what? Waktu itu aku pergi ke Abu Dhabi hanya sehari setelah kamu wisuda, ada pertandingan persahabatan disana selama seminggu. Pas aku balik lagi ke Inggris, aku langsung ke flat kamu, tapi kamu udah gak ada. Aku shock banget! Aku sampe nungguin kamu dua hari berturut-turut tapi kamu gak pernah muncul", ucap Mason dengan sedih
"Aku pindah ke London dua hari setelah aku wisuda", ucapku
"Selama hampir dua tahun aku galau banget tau! Aku bahkan sampe nyari nama kamu di google tapi gak nemu, karena yang aku tau cuman Galina aja"
"Kamu? Galau gara-gara aku nggak ketemu?", tanyaku dengan nada ngejek. Soalnya itu kayak bukan Mason banget
"Iya! Aku galau banget kehilangan the love of my life", kata Mason sambil menaik-naikkan aslinya dengan muka usil
"Geli banget", aku bergidik dan Mason malah ketawa
"Makanya pas waktu itu kita ketemu lagi di stadion, aku rasanya kayak mau lari keliling lapangan bola sambil teriak saking senengnya", Mason tersenyum lebar
"Ah... Ternyata aku keren juga ya bisa bikin seorang Mason Hills sampe kayak gitu", ucapku jumawa
"Hahaha... You are THAT amazing, Baby", kata Mason
Mason menatap kotak gelang yang sedari tadi masih dia pegang.
"Kenapa kamu gak pernah pake gelang ini?", tanya Mason
"Karena menurut aku ini too much. Orang gila mana yang ngasih barang semahal ini ke stranger? Dan aku masih punya kesadaran untuk nggak sembarang nerima barang mahal gini dari stranger. Kenapa aku nggak pake gelang ini? Karena aku mau balikin gelang ini. Gimana bisa aku pake gelang ini sementara siapa yang ngasihnya aja aku nggak tau", jawabku
"Tapi kan sekarang kamu udah tau. Dipake ya", pinta Mason
"Tapi... Ini terlalu mahal, Mase", ucapku ragu
"Aku beli ini khusus untuk kamu. Sebagai hadiah kelulusan. Dipake ya. Please...", Mason menatapku dengan tatapan yang nggak bisa aku abaikan
Akhirnya aku ngangguk. Mason tersenyum puas.
Dengan susah payah Mason memasangkan gelang itu di pergelangan tangan kananku karena sebelah tangannya yang terluka nggak bisa bergerak leluasa. Gelang itu cantik banget. Aku tersenyum pada Mason. Mason mendekat dan dia mengecup bibirku lama. Tapi tiba-tiba Mason menjauhkan wajahnya dari wajahku.
"Kamu gak akan pergi lagi kan?", tanya Mason dengan muka khawatir
"Kamu maunya gimana?", tanyaku sambil tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Game in Play (END)
RomanceGALINA KEMALA SOEMANTRI Aku gak tau kalau ternyata di negara ini aku malah menemukan seseorang yang bisa membuat aku merasa berharga. Aku gak tau kalau ternyata ada orang yang bisa mencintai aku sebesar cintanya padaku. Aku gak tau kalau ternyata se...