Chapter 35

2.4K 174 5
                                    

Selamat lebaran semuanyaaa.. Mohon maaf lahir dan batin yaa ♥️

Sekalian mau ngabarin kalau khusus minggu ini Game in Play bakalan up juga hari ini dan besok, jadi minggu ini ada 4 chapter baru 🥳 🥳 🥳 Dannnn.... Mulai minggu ini sampai seterusnya, Game in Play pindah jadwal up yaaa.. Yang tadinya Selasa dan Rabu malam, bakalan jadi setiap hari Sabtu dan Minggu malam. Okayy.

Terus, aku mau nanya nihh.. Kan draft Game in Play yang udah selesai aku ketik tuh udah lumayan banyak, perlu aku up duluan di KaryaKarsa gak sihh buat yang mau baca duluan kayak But I Still Want You? Atau aku up disini aja seminggu 2 kali kayak biasa? Let me know ya temen-temenn...


GALINA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GALINA


Aku tercengang. Apa kata wanita itu?!?! Tunangan???

Tiba-tiba perempuan itu mengarahkan ponselnya ke arahku, otomatis aku menunduk. Tapi tiba-tiba seseorang berdiri di hadapanku, seketika tubuhku tersembunyi di belakangnya.

Mason berdiri tepat di hadapanku, melindungiku dari wanita itu. Tubuhku bergetar, secara refleks aku meremas kaus belakang Mason dengan erat. Seperti merasakan tubuhku yang bergetar, tangan kanan Mason terulur ke belakang seakan memeluk tubuhku.


"Ini kan wanita itu?", kata Harper dengan suara keras

"Harper, please! Kecilin suara kamu! Kamu menarik perhatian orang", mohon Mason

"Takut muka perempuan ini ketahuan publik???", Harper terus memegang ponselnya dan mengarahkannya padaku

"Please, Harper", Mason masih berusaha menghalangi aku dari hadapan Harper

"Kenapa?! Takut ketahuan kalau kamu selingkuh sama dia??"


What? Ada apa ini? Dadaku berdegup.


"Jangan sembarangan kamu!", geram Mason

"Ini kan kenyataan!"

"Biarin aku kasih penjelasan dulu. Simpen ponsel kamu sekarang. Please, Harper", ucap Mason lelah


Wanita itu akhirnya mau menyimpan ponselnya.


"Kita pindah ke tempat yang lebih sepi. I need to talk to her", ucap Mason. Tangannya menggenggam tanganku

"Gak. Omongin semuanya disini", ucap Harper keukeuh

"Please", pinta Mason


Aku gak tau apa yang dilakukan wanita itu, tapi ku rasakan punggung Mason bergerak pelan seolah sedang menghembuskan nafas. Perlahan Mason menarik tubuhku untuk berdiri di sebelahnya. Seketika aku dapat melihat Harper dengan tubuhnya yang menjulang berbalut pakaian serba ketat itu.

Game in Play (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang