🎩11

4.7K 287 3
                                    

HAPPY READING 🍁

***********

Big Daddy berjalan menghampiri Yoongi yang tengah asik merokok dihalaman markas. Cukup lama big Daddy berdiri didepan pintu mengamati punggung Yoongi yang kini membelakanginya. Terasa segan dirinya untuk memanggil Yoongi, setelah tidak malunya dia meninggalkan markas demi keuntungannya. Bagaimana bisa dia meminta bantuannya sekarang.

"Kau ingin berdiri disana berapa lama lagi?" Tanya Yoongi tanpa menoleh menatap big Daddy membuat big Daddy tertegun dan berjalan menghampirinya.

Matanya menatap big Daddy yang sekarang tengah berdiri didepannya tanpa mengatakan apapun, Hanya Menunduk malu. Dia tidak menyangka akan melangkahkan kakinya lagi dimarkas.

"Bisakah kau duduk sekarang?" Tekan Yoongi.

Dia duduk disampingnya dengan keadaan yang sangat gugup sekaligus malu, mereka berdua sama sekali tidak ada yang ingin memulai untuk bicara terlebih dahulu, bahkan satu batang rokok Yoongi hampir habis tetap saja big Daddy tidak bicara.

Tak kunjung bicara, Dia mulai muak karena sedari tadi yang dilakukan big Daddy hanya diam saja, padahal dia sangat ingin big Daddy meminta bantuannya walaupun dia enggan untuk mengatakannya terlebih dahulu.

Dia sudah menyerah dan lelah dengan keheningan yang terjadi, dia merogoh sakunya mengeluarkan sebuah kartu atm lalu melemparnya kepada big Daddy, itu ditangkap dengan mulus olehnya.

"Eeh? Bos.."

"aku tidak tau itu cukup atau tidak, Paling tidak itu akan sedikit membantumu."

Wajahnya membeku dan terdiam melihat kartu ditangannya, jika sudah berada ditangan Yoongi sudah pasti limitnya bukanlah sedikit. Padahal dia sudah meninggalkannya tapi dia masih membantunya tanpa meragukannya sedikitpun, tidak bisa ditebak betapa besar baiknya hati min Yoongi.

Tapi big Daddy bukanlah seseorang yang tidak mempunyai malu, Dia tidak mau Yoongi membantunya terus menerus seperti ini, dia takut nantinya dia akan ketergantungan padanya. Dia menyerahkan kembali kartu itu padanya karena dia tidak pantas menerima kartu itu.

Dengan rokok dimulutnya yang sudah mengecil dia menatap big Daddy dengan tatapan kebingungan, padahal dia memberikan itu setelah membuang rasa gengsinya yang tidak mudah dibuang. Dia mengembalikan kembali kartu itu ke tangan big Daddy.

"Aku tidak memberimu itu secara gratis, Suatu hari nanti kau bisa membalasnya padaku, Kau paham?" Kini nadanya sudah berubah seperti memaksa.

Walaupun min Yoongi mengatakan sesuatu dari mulut dinginnya, dia tau kalau dia hanya berpura pura tidak peduli meskipun dia sangat amatlah peduli pada anak buahnya. Big Daddy tidak kuasa menahan airmatanya sembari menatap kartu atm ditangannya. Dia juga tersenyum karena dia amatlah bahagia masih ada orang yang sangat peduli padanya.

"Lupakan saja semua hal yang terjadi disini, Lebih baik kau bawa keluargamu keluar dari Korea. Hiduplah dengan baik dinegara lain" Pinta Yoongi.

.
.

"Apa yang mereka bicarakan?" Beomgyu berbisik dengan amat pelan pada partner disebelahnya.

Tiga orang pria sekarang sedang asik bersembunyi disebalik rerumputan sembari mengamati dua orang yang berada didepan mereka sekarang. Atas paksaan dari yang mulia beomgyu membuat dua orang tidak bersalah yaitu Jimin dan juga yeonjun harus mengikuti permainan petak umpet bersamanya.

Kau Rumahku -Yoonmin° [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang