🎩49

2.9K 208 12
                                    

HAPPY READING 🍁

****************
.
.
.
.

"Dilihat dari sudut manapun, aku sudah tau jelas jika aku bukanlah lawannya, dia terlalu kuat bahkan bos mengakuinya. Jika sampai aku bertarung dengannya disini, aku hanya akan memberikan nyawaku padanya, pikirkan, apa yang harus kau lakukan untuk melawannya Jungkook aah~" batin Jungkook.

"Oy, katanya aku akan menang jika mendapatkan liontin biru dilehermu, apakah aku benar?" Gertak Jungkook mencoba mengulur waktu karena dia sedang berpikir cara untuk mengalahkannya.

"Ini? Kau bisa mendapatkannya jika kau bisa mengalahkanku, tidak ada bedanya ada ataupun tidaknya liontin ini dileherku, kau tidak akan bisa mengalahkanku." Ledeknya secara langsung.

Mata Jungkook  menangkap seorang pria yang datang menghampiri mereka, tubuhnya membopong seorang pria yang tampak terluka parah dan bisa saja sudah tidak bernyawa lagi, dia menaruh pria itu dengan hati hati lalu berdiri disamping Jong gi." Kim bum Hyung, tidak bisa diselamatkan lagi." Ucapnya dengan wajah yang tampak biasa tanpa ekspresi sama sekali.

"Dia adalah anak dari keluarga vangeance kan? Apa yang dia bawa itu adalah saudaranya? Dia baru saja kehilangan saudaranya tapi kenapa wajahnya tampak biasa saja, ini sangat gila." Batin Jungkook.

"Apa hanya dia? Jika boleh, apakah boleh aku saja yang menghabisinya? Kim bum Hyung tiada karena rekannya kan?" Pinta Yuan menatap Jungkook dengan pandangan yang dia tidak tau apa artinya.

"Kim bum tiada karena dia terlalu lemah, dia sudah tidak merasakan sakit jadi biarkan dia istirahat dengan tenang, dan jika kau ingin menghabisinya kau tidak perlu meminta izinku." Ungkap Joon gi melirik jasad Kim bum sejenak, dia kembali menatap Jungkook setelahnya.

"Mati" Tubuhnya dengan cepat melesat menghampiri Jungkook bahkan tanpa dia sadari, dengan ekspresi wajah kosong dia menendang leher Jungkook tapi berhasil dia tahan dengan tangannya. "Cepat sekali!" Batin Jungkook. Tubuhnya jadi gemetar dan kakinya seketika menjadi lemas, keringat  mengalir deras dipelipisnya. Hampir saja dia akan pingsan karena baru pertarungan pertama dia sudah mengincar titik vital milik Jungkook.

"Mati" dia sama sekali tidak memberi Jungkook untuk menarik nafasnya, dia melesat seperti kilat saking cepatnya dia bergerak, Dia menendang perut Jungkook, memukul wajahnya hingga membuat bibirnya sobek dan wajahnya menjadi babak belur. Hanya beberapa menit saja, dia sudah dibuat kewalahan oleh Yuan. Padahal sejak tadi ekspresi wajahnya tetap tenang seolah dia tidak menggunakan banyak energinya untuk bertarung.

"Jungkook Hyung!" Teriak yeonjun yang tampak berlari menghampirinya, dengan seutas pedang dibahunya dia mencoba untuk membantu Jungkook berdiri. "Apa kau baik baik saja Hyung? Wajahmu, kau terluka" ujar yeonjun merasa khawatir.

"Pergi, aku tidak tertarik dengan anak kecil sepertimu, jangan menganggu mangsaku." Sela Yuan menatap sinis yeonjun yang sedang berusaha membantu Jungkook berdiri.

"Siapa orang tidak sopan ini? Apa yang kau katakan padaku? Aku memang masih muda tapi bosku mengajarkanku banyak sekali cara untuk menjadi kuat, jangan remehkan aku, sialan!!" Teriak Yeonjun.

"Aku sangat membenci orang menyebalkan sepertimu, jangan salahkan aku jika kau juga akan mati hari ini." Tegasnya sembari melepaskan jas yang menganggu kebebasannya untuk bergerak. Dia memutar bola Matanya menatap Jungkook yang terluka karena satu serangannya tadi, padahal dia belum pemanasan tapi dia sudah terluka seperti itu. "Kau, apa kau ingin menyerah? Sepertinya kau yang memimpin mereka, jika kau tiada kau tidak akan bisa melindungi mereka lagi kan?" Tanya Yuan lagi lagi dengan wajah tanpa ekspresinya, itu seperti wajah yang kaku.

Kau Rumahku -Yoonmin° [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang