Selamat Membaca!
◀ ▶
Ini pertama kalinya aku menulis diari. Sebetulnya, aku tidak suka menulis. Tapi, aku terpaksa menulis di sini, karena aku tak mempunyai siapa-siapa untuk berbagi cerita. Bahkan, sekalipun Hartawan, sahabatku sendiri kini telah membenciku. Itu semua karena salahku. Aku melibatkan dia yang sama sekali tak salah apa-apa.
Seandainya saja, dulu aku mengikuti perkataannya untuk tidak ikut klub tari. Seandainya saja, dulu aku tidak mengejeknya ketika dia mengatakan bahwa anak-anak geng motor yang sempat mengajakku berkenalan menatapku penuh nafsu. Seandainya saja, aku tidak keras kepala. Mungkin, kejadian hari itu tidak akan terjadi. Kejadian paling menjijikkan yang pernah ada, yang menghancurkanku dan juga Hartawan sendiri.
Hari itu, aku pulang dari latihan tari seperti biasanya. Awalnya, aku tidak merasakan kejanggalan apa-apa, hingga tiba-tiba anak-anak geng motor itu mencegatku di tengah jalan. Mereka menggodaku dengan kata-kata yang tak aku sukai. Ketika aku hendak kabur, mereka malah memaksaku dan menarik tubuhku ke suatu gedung yang terbengkalai. Dan, kejadian itu terjadi. Aku diperlakukan secara tidak hormat oleh mereka. Hingga sahabatku datang, tapi semuanya sudah terlambat. Kesucianku telah direnggut paksa oleh mereka.
Aku meminta sahabatku untuk menyembunyikan ini, namun betul kata pepatah. Sepandai-pandainya menyembunyikan bau bangkai, pasti akan tercium juga. Sebab, kejadian hari itu ternyata menumbuhkan benih di rahimku. Ayah dan Ibu marah besar. Mereka memaksa sahabatku untuk menikahiku. Itu awal mula dia membenciku. Karena, tidak hanya menghancurkannya, aku juga menghancurkan hubungannya dengan kekasihnya, Calista.
Geya meremas erat bajunya guna meluapkan semua emosi yang kini mengepul di benak. Tulisan di diari mamanya itu benar-benar memenuhi kepalanya sekarang.
Apa semua yang tertulis itu benar adanya? Jika iya, apa itu artinya Geya benar bukan anak kandung Hartawan? Melainkan anak yang tidak diketahui siapa ayah kandungnya, karena tindakan bejat beberapa manusia atas mamanya.
Jika iya begitu, apa itu artinya selama ini Geya salah menghujat Calista sebagai perusak hubungan Hartawan dengan Risa?
Jika iya begitu, apa itu alasan Ditya marah setiap kali Geya menghina mamanya? Karena, mamanya sama sekali tidak bersalah.
Jika iya begitu, apa itu artinya Ditya sudah mengetahui semua kebenaran ini?
Jika iya, kenapa baru sekarang Geya harus mengetahui semua fakta ini? Kenapa tidak ada yang memberitahunya? Bahkan, orangtuanya sendiri.
Kenapa? Kenapa Geya merasa seperti manusia paling bodoh sedunia? Kenapa semua menjadi rumit seperti ini?
Geya ingin menangis, meluapkan semua yang memenuhi isi pikirannya dengan berteriak sesuka hati. Tapi, Geya tidak bisa. Rasanya begitu sesak, hingga untuk menangis saja Geya tak mampu.
Suara derap langkah yang semakin mendekat ke kamar Geya membuat Geya merapikan kembali rambutnya yang sedikit kacau, takut bila Hartawan masuk ke kamar dan menanyakan perihal kekacauannya.
Sesuai dugaan Geya, pintu kamarnya yang tidak dia kunci terbuka. Wajah Hartawan timbul di balik sana. Sementara itu, Geya menundukkan kepala. Enggan melihat wajah Hartawan, setelah apa yang tertulis di buku diari mamanya.
"Kamu kenapa menunduk seperti itu?" tanya Hartawan.
Geya hanya menggeleng perlahan.
"Kalau orang lagi ngomong, tatap orangnya. Bukan menundukkan kepala, Geya. Mana tata krama kamu," tukas Hartawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geya, Ditya, dan Rahasia Semesta [ Completed ✔ ]
Teen FictionBlurb : Di tengah ancaman klub tari yang akan diberhentikan sementara, Geya Gistara sebagai ketua klub berusaha mempertahankan eksistensi klub tersebut. Meski Geya tahu bahwa seberusaha apa pun dia mempertahankan klub, akan ada dua orang yang selalu...