Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
happy reading~
here we go!
*._.*
Sungchan baru saja kembali dari ruang tamu setelah mengobrol santai dengan Doyoung dan Shohei hyung.
Acara NCT Universe ternyata membuat mereka lebih dekat dan mengenal satu sama lain.
"Belum tidur, Hyung?"
Lelaki 2000 itu hanya menoleh sejenak melihat Sungchan melewatinya menuju kamar mandi. "Matikan lampunya kalau sudah selesai!" Teriak Jeno pada yang lebih muda.
Tak lama kemudian Sungchan kembali dengan wajah yang lebih segar namun terlihat mengantuk.
Lampu dimatikan kemudian ikut berbaring bersama Jeno, room mate nya.
Kenapa Jeno? Alasannya agar jika si kecil datang, bayi itu tidak akan rewel.
"Simpan ponselnya terus tidur, Channie." Tegur Jeno ketika melihat Sungchan justru memainkan handphone.
"Mau kirim bubble sebentar, Hyung."
Hanya dalam 10 menit Jeno bisa mendengar dengkuran halus dari Sungchan.
"Night, Channie."
puk puk puk
"Yung?? Nono yung ileonaa!!" Pekikan kecil itu cukup untuk membangunkan Jeno dari tidur lelapnya.
Menghela nafas pasrah ketika mendapati bayi kecilnya kini menatap seraya terduduk manis dengan bibir mengerucut.
Lucu sekali.
"Apa, baby? Masih malam ayo tidur lagi." Ujar Jeno.
"Banana uyu??" Ujar baby Channie dengan mata berbinar, berharap.
"Tidak ada banana uyu, sayang."
Dibawah cahaya remang bisa Jeno lihat mata bulat itu berkaca-kaca, siap menangis kapan saja.
"Besok kita beli. Ini terlalu malam dan toko masih tutup, baby. Besok ya?"
Tidak mendapatkan respon yang baik, akhirnya Jeno beranjak duduk bersandar pada kepala ranjang, kemudian Ia bawa si kecil ke atas pangkuan.
Dipeluk tubuh besar itu seraya Ia beri usapan pelan. "Besok ya? Sekarang baby harus tidur dulu biar besok pagi tidak mengantuk."
"Banana uyu.."
Jeno menghela nafas pelan, jika seperti ini bayinya akan terbangun sampai pagi.
"Mau nonton tayo? Kita nonton di ruang tv, mau?"
"KAJJA!!"
Demi agar si kecil tidak rewel Jeno mau menonton kartun bis kecil ramah di tengah malam yang sangat sunyi.
Bersandar pada sofa dengan bayi besarnya di atas pangkuan bersenandung kecil.
Selama satu jam Jeno menunggu sampai akhirnya si kecil tertidur dengan sendirinya.
Karena merasa malas, Jeno memilih untuk tidur di sofa. Ia pindahkan baby Channie ke bagian dalam agar tidak terjatuh, kemudian Ia peluk erat.
"Selamat malam, Baby Prince."
"BANANA UYU! BANANA UYU!!!!!"
"Hey, hey.. baby? Tidak boleh teriak begitu."
Lagi-lagi Jeno yang harus menangani si kecil sendirian. Karena baby channie masih belum terbiasa dengan member lain.
Suara Jeno sedikit meninggi karena sudah kepalang kesal si kecil tidak bisa bersabar menunggu banana uyu nya.
Menciut ketakutan, baby Channie menunduk diam di kursi mini bar berhadapan dengan sang hyung.
Suara isakkan kecil mulai terdengar tertahan.
Lelaki 2000 itu merasa tidak tega lantas dibawa si kecil keatas pangkuan. "Hyung tidak marah, Baby." Ujarnya dengan lembut.
"Sebentar lagi banana uyu datang, jangan nangis lagi."
"Scally.." *scary*
"Iya maaf ya, sayang? Hyung gak marahin baby, tapi lain kali baby harus sabar. Baby channie anak pintar kan?"
Anggukan samar bisa Jeno rasakan.
"Iya bayinya hyung memang yang paling pintar. Pintar sekali baby Channie."
"BANANA UYU DATANGGGG!!!!"
Suara menggelegar Doyoung terdengar sampai ke dapur padahal Jeno yakin hyung nya baru sampai pintu villa.
"Nah, banana uyu sudah datang. Kalau mau banana uyu harus cium hyung dulu." Ujar Jeno seraya menunjuk sebelah pipinya.
Dasar modus.
"Gak mau, baby?"
"Aniyoo.."
Jeno kembali menunjuk pipinya meminta untuk dicium. Senyum mengembang kala si kecil langsung mengecup pipinya dan kembali bersembunyi.
