daily bittersweet.

1.4K 143 11
                                    

happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy reading~

here we go!

=°-°=

Jaemin masuk ke dalam kamar si kecil disambut dengan tawa lucu bercampur suara berat milik Jeno.

Entah apa yang mereka perbincangkan sampai-sampai keduanya terbaring lemas di atas ranjang. "Kalian kenapa?" Tanya Jaemin pada keduanya.

Di sisi lain ada Jisung yang hanya memperhatikan dari arah sofa, enggan bergabung dengan duo receh di sana.

"Channie bilang kemarin Haechan sempat jatuh karena berlarian di ruang TV. Terus disusul Renjun yang ikut tersandung setelahnya."

Baby Channie kembali tertawa geli mendengar penuturan Jeno. Ingatan bayi kecil itu sangat tajam, membuat mereka harus selalu berhati-hati dalam bertindak.

Jaemin duduk di tepi ranjang, tersenyum tipis seraya mengusap rambut si kecil gemas.

"Echan sama Junnie jatuh kok diketawain?" Tanya Jaemin membuat suasana seketika menjadi hening.

"Kalau terluka gimana? Channie pernah jatuh waktu itu, rasanya gimana? Nggak sakit?" Lanjut lelaki Agustus perlahan.

Baby Channie terlihat cemberut dengan tatapan sendu mendengar pertanyaan sang hyung.

Seperti biasa Jaemin adalah orang yang paling banyak mengajari hal-hal baru pada si kecil. Terutama tentang rasa empati, khawatir dan sopan santun.

Jaemin selalu menegur tidak hanya pada si kecil melainkan pada semua member Dream, tentu dengan cara yang sama lembut.

"Ketika kita melihat seseorang sedang dalam kesulitan, kita harus membantu atau menolong." Jelas Jaemin.

"Kita tidak boleh menertawakan atau bahagia ketika mereka justru sedang merasa sakit. Oke, baby?" Lanjutnya.

Baby Channie mengangguk masih dengan pipi yang mengembung serta bibir mengerucut lucu.

"Hyung tidak marah, sayang." Lelaki agustus itu menepuk dua kali pucuk kepala sang adik sebelum pergi menuju kamar mandi yang ada di sana.

Sepeninggal Jaemin, Jeno langsung beringsut mendekati si kecil. Kemudian berbisik, "Nanti kita minta maaf sama Echan dan Junnie, oke?" Ujarnya perlahan.

Bayi kurang dari lima tahun itu mengangguk semangat. Lagi, di belakang mereka Jisung hanya menggeleng melihat tingkah keduanya.

Seaneh apapun tetap saja menggemaskan.

"Nana!"

"Hm? Kenapa, baby?" Jaemin menoleh kepada bayi kecilnya yang masih terduduk di tengah kasur.

Sendirian.

Entah kemana dua orang yang tadi menemaninya.

Si Leo kembali dari kamar mandi hanya dengan celana piyama tanpa atasan, dan kini dia tengah mencari kaos untuk dipakai.

URI LITTLE CHANNIE~ | Jung SungchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang