Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
happy reading~
here we go!
~.▪︎.~
setelah menjemput channie dari rumahnya, jaemin tidak langsung membawa bayi itu menuju dorm melainkan ke supermarket untuk berbelanja.
ketika ditinggalkan, semua bahan makanan di dorm dipindahkan ke dorm 127 karena disana masih ada member yang tinggal.
"bababa! babanana! bababa! babanana!" dengan riang si kecil bernyanyi sembari berjalan disisi jaemin yang mendorong troli. sesekali yang lebih tua melirik seraya tersenyum melihat tingkah menggemaskan sang adik.
"channie, coba ini. lebih wangi yang mana?" jaemin memajukan tutup botol dari sabun pewangi baju yang ia pilih. yang satu wangi bunga mawar, yang satunya berbau manis.
"ani~~ pucing! no-no!" sungchan menggeleng, tidak suka dengan kedua pengharum pakaian itu.
"lalu mau yang bagaimana, hm?" tanya jaemin.
"olenji! enak." sebuah ibu jari mengacung begitu saja dihadapan jaemin. channie pelakunya.
mau protes, tapi tidak bisa. melawan anak kecil itu percuma saja. lagian pewangi pakaian varian jeruk..
untuk bayi sih tidak masalah ya.
tetapi untuk dream?
setidaknya wangi bunga lebih baik, bukan?
"baiklah, jeruk untuk channie.." pasrah, memasukan satu botol berwarna oranye kedalam troli.
selanjutnya, sabun mandi.
"olenji! enak."
lagi??
"banana uyu! yung~~" sampai di lorong khusus makanan pokok. berbagai macam hal ada disana, termasuk susu.
"bilang, juseyo." perintah jaemin.
"dduteyoooo~" dengan wajah memelas channie meminta.
sedangkan jaemin dengan gemas mencubit pipi berisi si kecil, membuat si empunya meringis kesal.
"cakkit!!"
"iya-iya maaf, ayo banana uyu." mengalihkan kekesalan si kecil, jaemin membawa baby channie ke rak bagian susu.
bukannya mengambil susu pisang, si kecil justru membawa susu stroberi dan ia masukan kedalam troli.
dua hal yang tidak jaemin sukai sebenarnya.
"katanya susu pisang, baby. tidak jadi?" tanya jaemin. channie menggeleng.
"bocaan, mau ctobeli caja." terserah.
"yasudah, mau apa lagi? biskuit?" beralih ke lorong sebelah, tempat camilan! mata baby channie seakan memiliki bintang didalamnya.
membulat dan berbinar.
satu persatu camilan kesukaannya, si kecil ambil. sampai rasanya troli akan penuh saja secepatnya, padahal list belanjaan mereka masih banyak.
"sudah-sudah. banyak makanan manis nanti bikin apa??"
"cakit gigi, belubang! hiii celam."
"pintar.."
"yung~~" jaemin yang tengah merapikan barang² kedalam kardus dibuat menoleh. dilihatnya channie yang tengah memelas- lagi, kepadanya
"kenapa baby? sudah mengantuk?" jaemin menarik si kecil agar lebih mendekat padanya.
"mau pololo.." rengek channie berbisik, karena dibelakang mereka ada beberapa orang.
jaemin menunduk, memperhatikan kedua telapak tangan besar si kecil yang menggenggam sebelah lengannya. digoyangkan perlahan, merayu.
"pororo dimana, sayang? disini tidak ada pororo." perlahan jaemin membenarkan anakan rambut baby channie yang sedikit berantakan.
"itu, pololo.." mengikuti arah tunjukan si kecil, jaemin justru dibuat mental breakdown karenanya.
itu maskot penguin! tidak juga berbentuk seperti pororo.
"itu manusia, baby. tidak boleh dibawa pulang."
"cinjja?" jaemin mengangguk.
"alaceo:(" ucap si kecil dengan sedih. jaemin jadi tidak tega..
"baby mau beli boneka pororo?" binar pada mata bulat itu kembali terlihat.
