tidak tau alasannya

1.4K 176 8
                                    

Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading~

Here we go!

π=,=π

Sungchan hanya menunduk selama beberapa menit setelah ditanyai oleh member Dream.

"Lukanya tidak hanya satu, apalagi Channie bilang kalau kamu itu tendang meja terus jatuh ke lantai. Kenapa? Itu nyakitin diri kamu loh." Tanya Renjun.

Sekali lagi Sungchan menggeleng. Membuat yang lain menghela nafas lelah entah harus bagaimana.

"Jadi itu hanya emosi kamu sesaat?" Haechan meminta penjelasan.

Kali ini Sungchan mengangguk seakan tidak ada pilihan lain. Karena memang yang dia rasa hanya tiba-tiba emosi dan ingin melampiaskannya.

"Kamu sebentar lagi debut, Sungchan. Jangan sampai ada luka lagi yang bisa menghambat pekerjaan kamu." Peringat Mark yang sejak tadi terdiam.

Sebagai Leader, Mark sudah biasa menangani mood adik-adiknya. Sudah mengerti juga bagaimana cara meredakannya.

Tapi untuk kasus Sungchan ini bahkan mereka tidak memiliki jawaban yang pasti akan apa penyebabnya.

"Sudah, sekarang kamu istirahat. Janji jangan mengulangi hal ini dalam keadaan sadar?"

"Baik, hyung."

Mereka akhirnya bubar menuju kamar masing-masing. Di ruang tv hanya tinggal Jaemin, Jeno, Haechan dan Sungchan.

Lelaki Juni membawa Sungchan agar bersandar bersamanya. "Jangan terlalu dipikirkan, tapi lebih hati-hati lagi kalau kamu ngerasa mood sudah kurang baik cari alternatif lain." Ujar Haechan.

"Lukanya masih sakit?" Tanya Jaemin yang rebahan di paha sang adik seraya mengusap perutnya yang terbalut perban.

"Tidak terlalu, tapi kadang agak perih." Keluhnya.

Jeno di sisi lain hanya memperhatikan ketiganya mengobrol. Dia sebenarnya ngantuk tapi malas ke kamar.

"Kamu tidur sama hyung ya, Channie?" Tanya Jeno lebih terdengar seperti perintah.

"Iya, biar ada yang temani kalau-kalau lukanya sakit lagi." Jawaban Haechan tidak bisa Sungchan tolak.

Berarti malam ini dia tidur dengan Jeno.

Setelah mengobrol mereka ikut pergi ke kamar, Sungchan digendong koala oleh Jeno. Iya, Jung Sungchan.

Bukan baby Channie.

Sampai di kamar Sungchan didudukkan dengan hati-hati di bagian kanan kasur sedangkan Jeno pergi ke kamar mandi.

"Kamu mau cuci muka dulu?" Tanya yang lebih tua.

"Nggak, hyung. Dingin."

Jeno terkekeh mendengar jawaban sang adik. Sangat lucu.

"Yaudah, ayo tidur."

URI LITTLE CHANNIE~ | Jung SungchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang