Part 1

69 7 1
                                    

Selesai sudah 3 hari mos mop chika, gadis itu kini tengah bersantai dipojok kantin bersama anaya, meskipun kantin ramai, tapi ia masih tenang dipojok sana

"eh chik, lo tau nggak denger-denger kak kean pacaran sama tina loh" ujar anaya, gadis itu memakan sesendok batagor miliknya

"yaudahlah nay biarin aja" meskipun chika berkata demikian, tapi ketahuilah jika hatinya sangat sakit saat ini, memang siapa yang rela pujaan hatinya pacaran dengan orang lain??

"lo ga mau merjuangin kak kean??" tanya anaya, namun chika malah diam

"eh eh noh kak kean" anaya menunjuk seorang laki-laki yang berjalan masuk kedalam kantin dengan merangkul seorang gadis yang diketahui bernama tina

Chika mengikuti arah tunjuk anaya dan melihat kean sedang merangkul mesra tina, hatinya teriris melihat itu, tapi ia harus bersikap normal dihadapan anaya

"yaudahlah nay biarin aja" chika memilih untuk kembali fokus pada mie ayam didepannya, tak ingin peduli dengan ucapan anaya

"emang ga ada kata lain selain itu, perasaan itu mulu kalimat lo" tuding anaya membuat chika terkekeh, gadis itu menyuruh anaya untuk cepat-cepat menghabiskan makanannya dan kembali kekelas, kebetulan mereka sekelas dan sebangku

###

Emang ya
Hati manusia itu aneh
Pengennya pergi tapi ga mau
Kehilangan....
-anaya-

Chika menyusuri koridor, tujuannya saat ini adalah toilet, tadi anaya memang hendak mengantarnya tapi ia menolak dan memilih untuk berangkat sendiri, toh toilet sekolah tidak pindah dari tempatnya

"ah lega" gumam chika usai keluar dari bilik toilet, gadis itu mencuci wajahnya dan keluar darisana

Brukk...

"awshh..."ringis chika ketika tangannya tergores pot bunga yang pecah dibagian atasnya, ia menatap seorang laki-laki yang juga terpental usai menabraknya

" lo gapapa?? "tanya lelaki itu masih dalam keadaan duduk, chika hanya mengangguk dan segera berdiri sembari memegangi punggung tangannya yang mengeluarkan darah cukup banyak

"gw duluan ya kak" chika langsung pergi namun cekalan tangan membuat langkahnya terhenti

"gw obatin tangan lo" lelaki itu menarik chika ke uks, dan chika yang sudah gugup malah ikut-ikut saja, aneh memang!

*

Luka chika sudah diobati kini gadis itu masih menunggu lelaki yang tadi mengobatinya, katanya ingin mengembalikan kotak p3k ketempatnya

"gw kok deg-degan ya" batin chika

"lo udah mendingan? Masih sakit tangannya??" tanya lelaki itu yang adalah kean

"ga sakit kok kak, kan cuma luka kecil" chika berusaha berbicara senormal mungkin, ia tidak boleh menunjukkan kegugupannya pada kean

"justru karena itu luka kecil lo ga boleh anggep remeh, sorry tadi gw ga sengaja nabrak lo" ujar kean, masih mempertahankan senyum manisnya, apa begini rasanya disenyumin orang kita suka? Ah.. Chika ingin melayang rasanya

"eh gapapa kok, kan udah diobatin" chika menunjukkan senyum termanisnya pada kean, berusaha menutupi suara jantungnya yang sedang berdisko

"senyum lo manis juga ya" kekeh kean

Blushh

Seketika pipi chika merah merona, apalagi kulit gadis itu putih membuat rona merah itu sangat jelas terlihat, kean benar-benar membuatnya gila

"lo kenapa?? Demam?? Pipi lo merah tuh" lagi dan lagi kean terkekeh, namun chika malah membuang wajahnya kesembarang arah, ia sangat malu saat ini, ia tidak tahu kalau kean bisa semanis ini

"gapapa kak" ujar chika setelah menormalkan jantungnya

"lo lucu deh, oh ya nama lo??" tanya kean sembari mengulurkan tangannya, chika dengan senang hati menjabat uluran tangan itu

"chika" kean manggut-manggut dan membuka mulutnya untuk mengucapkan namanya, namun chika menyelanya

"keano dirgantara" ujar chika tanpa melepas uluran tangannya

"eh lo kok tau nama gw??" kean buru-buru melepaskan tangannya dari tangan chika dan mengerutkan keningnya

"siapa sih yang ga tau tentang kak kean" ucapan chika membuat kean tertawa, ternyata mengobrol dengan chika membuat moodnya membaik setelah tadi ia bertengkar dengan tina masalah osis

"emang gw seterkenal itu ya???" chika mengangguk semangat menanggapi ucapan kean

"udah ganteng, pinter, ketua osis, kapten basket lagi, paket komplit deh" ujar chika lantas membekap mulutnya sendiri, bodoh sekali dia malah memuji kean dihadapan orangnya, apa urat malunya sudah putus?

"lo muji gw??? ah lucunya... " ujar kean lalu kembali tertawa, membuat chika semakin malu

Tanpa mereka sadari ada dua pasang mata yang menatap mereka sejak tadi, tangan orang itu mengepal menandakan jika ia tidak suka pemandangan ini

"liat aja, gw ga bakal biarin siapapun milikin kean kecuali gw" batin orang itu lalu pergi darisana untuk memikirkan langkah selanjutnya yang akan ia lakukan untuk memberi chika pelajaran karena telah berani mendekati kean










Tbc

Jejak Rasa (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang