Bruk... PRANG!!!
"awshh" ringis chika, tangannya berdarah terkena pecahan kaca, ia mendongak menatap siapa yang menabraknya
"elo?!!!" chika menatap tajam orang yang kini tersenyum dihadapannya tanpa berniat mau membantunya, padahal jelas-jelas orang itu yang salah disini
Deo berjongkok dan membantu chika berdiri "mana yang sakit?" tanyanya lembut, saat matanya menatap luka ditelapak tangan chika, pria itu segera merogoh sakunya dan mengambil sapu tangannya lalu mengikatnya ditangan chika
Chika terpaku mendapat perlakuan manis dari deo, terlihat diwajah tampan itu jika deo sangat mengkhawatirkannya, buru-buru ia menggeleng dan berdiri dibantu deo
"ngapain lo nolongin nih cewek bit*h?!!" ujar orang yang menabrak chika, dia cheryl
"ngomong apa lo?! Punya mulut tuh dijaga, elo sekolah berapa taun sih mulut lo lemes banget ngomongnya!!" geram chika, ia sudah berusaha menahan diri agar tak mencakar wajah songong ni orang
"emang bener kan apa yang gue bilang, lo itu bit*h, sana sini mau, dibayar berapa lo sama deo buat jalan sama dia?" cheryl menyilangkan tangannya didepan dada dan tersenyum smirk
"heh!! Asal lo tau ya!! Gue gak berniat jalan sama dia" tekan chika sambil menunjuk wajah deo
"oh ya??"
"ohh atau lo iri sama gue, pengen jalan bareng sama deo, secara kan gue pernah gagalin lo dianter pulang sama deo, sirik lo?!!" ibarat api, chika malah menyiram bensin diatasnya, tentu saka cheryl mengamuk
Cheryl maju dan menjambak rambut chika, deo yang melihat itu langsung menepisnya
" jangan sentuh dia!!" ujarnya dingin lantas membawa chika pergi darisana
" ohh gitu, setelah jalan sama kean, lo jalan sama deo, ga salah sih kalo lo murahan" chika berbalik saat mendengar ucapan itu
PLAK!!!
Cheryl yang masih syok hanya bisa mematung sambil memegang bekas tamparan chika
"lo gak berhak ikut campur urusan gue, gue bisa aja laporin lo atas tuduhan penyiksaan, tapi gue masih nahan, tapi lo malah makin ngehina gue dengan kata-kata ga bermoral lo!!, otak lo dimana hah!!!" chika lepas kendali, ia mendorong cheryl hingga terjatuh dan meneriakinya
Deo berusaha menenangkan chika dan membawanya pergi, karena mereka benar-benar menjadi pusat perhatian sekarang
"gausah halangin gue!" chika menepis tangan deo yang hendak membawanya pergi
"chika, please tell me, gausah ladenin dia, kita pergi oke?" bujuk deo tapi sepertinya memang tak berguna saat cheryl bangkit dan mendorong chika hingga ia terjatuh menimpa pecahan kaca tadi
Tubuhnya luka-luka bagian punggung, tangan dan kaki
"lo apa-apaan sih!!" deo segera mengangkat tubuh chika, mendekapnya dalam gendongannya yang hangat "ga seharusnya lo ngelakuin hal merugikan kayak gini, lo tau? Gue gak akan pernah ngebiarin orang yang udah nyakitin orang yang gue sayang hidup tenang" ancamnya lantas membawa chika pergi darisana
Deo segera memberhentikan taksi dan membawa chika kerumah sakit, masabodoh dengan orang-orang dicafe yang melihat serta merekam kejadian itu
"sakit deo..." ringis chika, bajunya sudah dipenuhi noda darah saat ini, apalagi dibagian punggung, deo sudah berusaha mencabuti pecahan kaca itu, tapi malah membuat luka chika makin lebar dan darahnya makin banyak
Ia frustasi, apa yang harus ia lakukan?
" tahan ya? Dikit lagi nyampe kok" mendengar ucapan itu, entah kenapa malah membuat chika makin menangis
"ini semua gara-gara nenek lampir itu, elo sih pake acara deket-deket dia segala kena kan lo!!" marah chika, deo melongo tak percaya, orang sakit emang masih bisa marah-marah ya?
"stt.. Lo bisa diem gak?! Gue ngilu liat darah lo" deo ikut meringis, karena jaket yang ia berikan pada chika sudah penuh darah, entah bagaimana caranya kaca itu melukai tubuh chika separah ini
"ihh lo kok nyebelin sih, bantu biar lupa kek, ini malah diingetin lagi, kan gue jadi keinget sakitnya, jahat banget" chika kembali menangis
Deo menepuk jidatnya, ia benar-benar tak paham dengan situasi sekarang
drtt....drtt...
Nama 'naynay' terpampang jelas dilayar hp chika yang tergeletak disamping sang pemilik
"duh gue lupa kalo anaya masih dicafe" chika gugup lantas menyerahkan hp nya pada deo
Deo malah mengangkat sebelah alisnya dan mengedikkan bahu acuh lantas memasukkan hp chikakedalam saku celananya
"ihh kok lo masukin?? Bisa gak sih lo gausah nyebelin?!!" gerutu chika, ia hanya bisa diam karena mereka sudah sampai dirumah sakit
***
Chika membuka matanya perlahan, ia merasa sekujur tubuhnya terasa ngilu, dan ia baru sadar jika posisinya tengkurap
"lo jangan banyak gerak dulu" chika mendapati deo membantunya duduk, apa manusia itu tidak menghubungi siapapun sedari tadi?
Tapi sayangnya dugaan chika salah, kini ruangannya malah diserbu keluarganya dan keluarga deo
Chika menatap deo seolah meminta penjelasan 'ini maksudnya gimana?' tapi deo malah menjauh dan duduk disofa
"anak mama kok bisa luka gini?" tanya gisel khawatir
"CHIKA!! LO GAPAPA KAN?!!!"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Rasa (END)
RandomBukan salah chika jika hatinya jatuh pada seorang laki-laki famous disekolahnya, dia keano dirgantara, cowok yang menjabat sebagai ketua osis itu adalah kakak kelas chika saat ini bahkan dulu kean juga kakak kelasnya saat smp, dan semenjak smp itula...