Sayangnya...
Lo bukan milik gw
-chika-Chika melangkahkan kakinya dengan terburu-buru akibat kabar yang ia terima beberapa menit lalu, ia harus bergegas
Tapi sialnya ditengah buru-burunya chika melihat orang yang menabraknya tadi sedang tertawa dengan seorang laki-laki yang duduk diatas motor besarnya
"tu orang emang gitu ya?? Kemaren aja mukanya datar, songong banget lagi, tapi kalo ketawa ganteng deh" batin chika, namun ia segera mengenyahkan pikirannya dan segera menaiki sepedanya yang berada tak jauh dari tempat orang itu berada
"nadeo abraham sama cowok itu gantengan siapa sih??" batin chika tiba-tiba, ingin rasanya ia mengajak orang itu kenalan tapi gengsi dong, masa cewek dulu yang ngajak kenalan, bukan chika banget! Kecuali chika suka, tapi ini??? Ah udah deh
Chika segera menaiki sepeda motornya dan pergi darisana, orang yang kemarin menabraknya itu sempat menoleh kearahnya, tapi cuma sedetik mungkin, huh pikiran chika sudah nakal saat ini, ia harus cepat-cepat pergi
Chika memarkir motornya ditempat parkir lalu masuk kedalam gedung berlantai 3 itu, Rumah Sakit Medika
Ia berjalan ke meja resepsionis "mbak, ruangannya fahrezza athareyhan dimana ya???" tanya chika
"sebentar ya mbak, pasien dengan nama fahrezza athareyhan barusaja dipindahkan keruang rawat 109,dilantai 3"ujar suster itu ramah
"makasih mbak" chika pun berlari mencari ruangan rey, ia takut adiknya kenapa-napa, padahal rey hanya demam kemarin tapi kenapa sampai kerumah sakit?
Chika langsung masuk kedalam saat ia menemukan ruang rawat dengan nomor 109,didalam sudah ada rey yang ymterbaring diranjang, gisel dan andre kini sedang duduk disofa
"mah, ayah, rey gapapa kan?" tanya chika ia menghampiri rey yang masih terlelap
"rey kena demam berdarah, bentar lagi juga sadar" chika mengangguk mengerti mendengar penjelasan andre
"pah, temen mama mau jenguk rey kesini gapapa kan??" tanya gisel, andre langsung mengangguk saja toh ini hanya menjenguk
"paling bentar lagi nyampe, chika tolong ke kantin dong beliin ayah sama mama makan, buat kamu juga" pinta gisel sembari memberikan beberapa lembar uang merah
Chika mengecup dahi rey singkat dan mengusap rambut anak itu sayang "kakak pergi dulu bentar, kamu cepet sembuh ya cil" chika menerima uang itu dan pergi darisana
Saat chika membuka pintu ternyata ada orang yang membukanya dari luar, chika pun tersenyum canggung dan menyalami wanita dan pria itu
"maaf tante, om saya ga tau kalo ada orang" ujar chika ramah"gapapa, ini bener kan ruangannya fahrezza athareyhan??" tanya wanita itu, chika pun mengangguk singkat
"kamu anaknya gisel?" tanya wanita itu lagi, chika hanya tersenyum singkat
"iya tante saya chika, tante temennya mama ya?? Tante masuk aja, mama udah nunggu daritadi" wanita itu mengusap rambut chika dan mengangguk lalu masuk kedalam diikuti suaminya
Chika pun melanjutkan langkahnya menuju kantin, mungkin ia harus membeli beberapa camilan untuk tamu tadi
%
"maaf mas, apa tidak ada uang kecil, kami tidak punya kembalian" chika yang penasaran pun mendekat kekasir tempat dimana seorang pemuda bertubuh tinggi sedang membayar minumannya
"pake uang saya aja mbak" chika membayar minuman itu dengan uang kecil yang ia simpan disaku seragamnya, seketika pemuda itu menoleh kearah chika dengan tatapan heran, oh shit kenapa harus dia sih?!
"sama saya mau beli bla bla bla, ini uangnya" chika menyebutkan pesanannya dan memberikan uang yang tadi diberikan gisel
"thanks" ujar pemuda itu, chika hanya berdehem sambil mengangguk, tiba-tiba suasananya berubah canggung sekarang, hm
"ini pesanannya, terimakasih" ujar pelayan itu lalu memberikan keresek itu pada chika, chika pun menerimanya namun ia sedikit kesusahan karena ternyata kresek itu sedikit berat
"biar gw yang bawa, lo yang nabrak gw itukan??uang lo bakal gw ganti disekolah" ujar pemuda itu lalu merebut kresek ditangan chika dan berjalan lebih dulu
"nggak usah, gw ikhlas kok" ujar chika, gadis itu mensejajarkan langkahnya dengan pemuda itu, dunia memang sempit!
%
Saat chika sampai didepan pintu ruang rawat rey, ia mengajak lelaki itu masuk, ia merasa tak enak jika langsung membiarkannya pergi
"mah ini makanannya" ujar chika sambil memberikan kresek yang tadi dipegang lelaki itu pada gisel
"deo, kamu ini dicariin malah ngilang"
DEG!!!
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Rasa (END)
RandomBukan salah chika jika hatinya jatuh pada seorang laki-laki famous disekolahnya, dia keano dirgantara, cowok yang menjabat sebagai ketua osis itu adalah kakak kelas chika saat ini bahkan dulu kean juga kakak kelasnya saat smp, dan semenjak smp itula...