Malu itu sebagian
Dari iman ga sih??"LO KENAPA SIH??!!!" ujar deo tidak selow, pria itu langsung melepas pelukan chika secara paksa, jujur saja ia tidak pernah dilecehkan seperti ini apalagi ini tempat umum
"sorry.... Hikss.." ujar chika sambil sesenggukan, tiba-tiba ia berjongkok dan menutup wajahnya lalu ia menangis dengan lebih deras
"lo oke??" tanya deo mulai prihatin, ia ini tidak pernah dihadapkan dengan wanita menangis loh
"gw gapapa, pulang aja yuk..." ajak chika, namun deo malah menariknya dan mendudukkannya dimeja yang tadi ia tempati
Deo mengeluarkan sapu tangan dari sakunya dan menyerahkannya pada chika, sapu tangan dengan tanda tangan deo dipojoknya
Chika yang peka langsung mengusap air matanya dan tidak melanjutkan acara menangisnya
"thankss...." kali ini chika benar-benar tulus mengatakannya
"mana kerjaan lo??!!! Gw kan udah bilang lo dihukum eh malah jalan-jalan lo kira kita lagi berlibur apa??!!!" chika memutar bola mata malas, barusaja merasa diperhatikan oleh deo kini sudah dijatuhkan oleh laki-laki itu, dasar!
"gw tadi niatnya juga mau nyamperin lo kalik!! Nih..." chika memberikan sebuah lembaran berisi kerja kerasnya itu pada deo, deo tak membacanya.. Pria itu langsung melipat kertas itu dan memasukkannya kedalam tas
"yaudah, lo tadi liat apaan kok nangis gitu??" tanya deo, oh ayolahh chika ingin pulang...
"gapapa, lo kok jadi kepo sih!!" sungut chika "ayo pulang, lo anterin gw!!" suruh chika sambil membereskan peralatan tulisnya
"iya" deo langsung mensejajarkan langkahnya dengan chika dan keluar darisana
Deo melirik chika, gadis yang masih mengusap pipinya karena takut sisa air matanya dilihat orang lain, lama-lama deo tersenyum melihat tingkah chika, aneh!
***
Deo merebahkan dirinya dikasur, ia barusaja tiba dirumah setelah mengantarkan chika pulang. Dan tadi malah dipaksa mampir oleh gisel-mama chika
"eh tadi kerjaan tu cewek kan belum gw liat...." deo bangkit dari duduknya dan membuka tas nya, mencari keberadaan kertas yang tadi ia masukkan, nah... Dapat!
Deo langsung duduk kembali ditepi ranjang, mencari posisi yang nyaman lalu membukanya, kok dia jadi deg-deg an ya??
Ini itu gw nulisnya ter-pak-sa ya!!
Dia yang aneh menurutku...
Selalu bersikap seolah aku adalah musuhnya, memangnya aku ini apa?
Dan ya... Aku terjebak dalam permainannya..Pertama aku melihatnya, aku hanya menebak jika dia orang yang cool, baik dan bisa menghargai orang lain, tapi nyatanya dia jauh dari semua itu
Menatapnya membuatku darah tinggi, dan aku selalu ingin memukulnya.
Dia itu seperti bunglon, kadang cuek.. Kadang baik.. Kadang ngeselin minta ampunAku cuma berharap dia segera pergi dari hidupku, karena bertemu dengannya adalah suatu kesialan bagiku!
Deo tersenyum menatap rentetan kalimat itu, ini bukan puisi.. Tapi ini kalimat yang entah kenapa mendeskripsikan kekesalan chika padanya
"ini sih bukan puisi... Tapi tadi dia liat apaan sih kok tiba-tiba nangis" gumam deo, ia kembali melipat kertas itu dan meletakkannnya diatas nakas
Mungkin tidur akan membuat pikiran kacaunya kembali normal...
***
Chika mendengus kesal mendengar rentetan pertanyaan dari gisel, apalagi reyhan yang juga ikut menggodanya
"udah... Jujur aja sama mama kamu pacaran kan sama deo??" tanya gisel, saat ini mereka sedang berkumpul diruang tamu usai deo pulang
"ciee kak chika udah gak jomblo lagi" ledek rey, sebuah kabar jika rey sudah keluar dari rumah sakit kemarin
"cih.. Gw bongkar aib lo kemarin pas lo dirumah sakit sama mama" mata rey sontak melotot mendengar ucapan chika, memang apa sih yang dilakukan rey??
"hayoo... Gak boleh berantem.." peringat gisel
"mah.. Kak chika tuh ngeselin" adu rey
"dih kok ngadu" chika beranjak dan melangkah pergi darisana, ia ingin ke kamarnya dari pada terus dihujani pertanyaan dari mamanya, ah.. Padahal dia kan masih suka sama kean
"kak.. Tungguin, pinjem laptop dong" rey mengejar chika hingga kedalam kamar gadis itu, chika menghela nafas
"noh diatas meja, ambil aja, awas lo rusakin"
"ayay kapten" rey langsung mengambil laptop chika dan pergi kekamarnya tak lupa ia menutup pintu kamar chika
"pasti mau nonton anime" gerutu chika, gadis itu mengambil hpnya untuk dicharger
Ting
+62xx....
Save, ini kean
Ntar malem lo sibuk nggak?Senyum cerah chika terbit saat membaca chat itu, ia langsung mengesave nomor kean dan membalas pesannya
Enggak kak, ada apa??
Send
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Rasa (END)
RandomBukan salah chika jika hatinya jatuh pada seorang laki-laki famous disekolahnya, dia keano dirgantara, cowok yang menjabat sebagai ketua osis itu adalah kakak kelas chika saat ini bahkan dulu kean juga kakak kelasnya saat smp, dan semenjak smp itula...