Part 20

24 3 0
                                    

Tandai typo!

Votenya jangan lupa hehe..

Kalo ngomong Jangan separo
Biar ga bikin salah paham!
-chika-

Entah sudah berapa kali chika mengetuk pintu dan mengucap salam, tapi tidak ada yang keluar dari rumah anaya, rumah itu sangat sepi seperti tidak berpenghuni, lalu... Dimana anaya??

"nay... Gw mohon lo baik-baik aja ya.." gumam chika, tiba-tiba saja air matanya menetes

Deo yang melihat itu langsung menghapus jejak air mata chika dan menggeleng pelan

"cengeng!" ujar deo pedas, chika mendengus kasar, kenapa sifat bunglon deo malah memunculkan yang pedas-pedas??

"lo ya..!!!" chika menunjuk deo geram lalu menghentakkan kakinya kesal

Deo hanya tersenyum kecil melihat sikap chika yang seperti anak kecil itu, ia menyusul chika yang sudah nangkring disamping motornya

"gajadi?" tanya deo

"enggak!!" ujar chika sarkas, ia langsung memakai helm nya dan naik diatas motor, tidak menunggu deo yang naik dulu,untung saja chika tidak berat jadi motornya tidak oleng

Deo terkekeh pelan lalu naik diatas motor dan menjalankan motor itu kerumah chika, mungkin ia harus minta maaf pada chika lain kali





***


Pagi ini chika nampak menuruni tangga dengan langkah lemas membuat gisel dan yang lain khawatir

"chika, kenapa muka kamu lemes gitu??" tanya gisel sambil menyiapkan sarapan chika

"chika ga mood kesekolah mah, ga ada anaya soalnya" ujar chika sambil menempelkan kepalanya diatas meja makan

Tangan gisel terulur untuk mengusap rambut chika lembut "anaya kenapa lagi?" tanya gisel lembut, inilah yang chika suka dari gisel, gisel itu lemah lembut dan penyayang

"ga masuk mah, ga ada kabarnya juga" jelas chika

"yaudah gapapa nanti kalo masalahnya anaya udah selesai pasti dia ngabarin kamu kok" gisel tersenyum tulus membuat chika langsung mengangguk patuh

"nah gitu dong masa anaknya ayah lembek" ledek andre sambil menyuapkan nasi kemulutnya

"hahhaah.. Kak chika lembek" timpal rey dengan tawa khasnya, padahal mata bocah itu sedang fokus ke layar hp yang mempertontonkan anime, haduh dasar wibu!!

"apa lo cil?!!" mata chika melotot kearah rey seolah mengibarkan bendera perang

"apasih kak chika ganggu!!"

"yang ngatain dulu siapa yang ganggu siapa, kenapa gw yang disalahin dasar bocil"

"itutuh papa" ujar rey sambil menunjuk kearah andre, yang ditunjuk malah mengerutkan keningnya

"waittt.... Papa???" beo andre lalu menghela nafas panjang

"rey... Udah nontonnya nanti papa sita lagi hp kamu kalo ga bisa ngatur waktu" suara berat andre membuat rey langsung mematikan hp nya dan meletakkannya diatas meja

Ditempatnya chika tengah tersenyum miring memperhatikan rey yang kalah telak darinya sebab dapat amukan dari sang ayahanda

"chika, jangan senyum-senyum gitu ih, mama takut liatnya" ujar gisel membuat chika mengatupkan bibirnya

"salah mulu dah perasaan" pasrah chika "chika berangkat mah, yah assalamu'alaikum" chika beranjak dan menyalami kedua orang tuanya

"wa'alaikumsalam" jawab mereka bertiga kompak










***








"gw sih berharap anaya masuk hari ini, eh itu kak kean bukan sih???" gumam chika, ia pun bersembunyi dibalik tiang dan mengintip seorang keano dirgantara

"ngapain kak kean ke situ" chika ingin mengikuti kean yang masuk kedalam gudang sekolah, tapi ini bukan areanya jadi ia putuskan untuk menunggu sampai kean keluar darisana

"anjir.... Ngapain sih kak kean disitu lama banget, bukannya kemaren-kemaren sibuk osis ya?? Gw chat aja balesannya singkat soalnya ngerjain proposal osis" gerutu chika ia mulai tidak tahan dan ingin melihat kesana

"Aaaa......." teriak orang dari dalam gudang itu membuat chika terlonjak kaget, tanpa ba bi bu chika langsung berlari kearah gudang itu, ia mengintip lewat jendela untuk melihat kejadian didalam

Chika menutup mulutnya tak percaya, ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia lihat didalam sana

Tiba-tiba cairan bening mulai menetes dari matanya, lalu sebuah tangan menutup matanya dan menariknya pergi dari sana







Tbc

Jejak Rasa (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang