Chika menatap takjub pada pelataran sekolah tempat didirikannya panggung, sekolah memang sangat niat untuk mengadakan acara ini, dan acaranya nanti malam
"nay, lo dateng kan nanti malem??" tanya chika memastikan, anaya hanya mengangguk saja
"pentas seni kan acaranya???" lagi-lagi anaya hanya mengangguki ucapan chika
Chika mendengus lantas terdiam saat matanya menangkap kean sedang memeluk seorang gadis yang adalah sekretarisnya sendiri, apa keputusan chika sudah benar untuk move on?
"chik, lo liatin apaan??" anaya ikut mencari objek yang dilihat chika dengan begitunya dan begitu tau mulutnya malah ber-oh ria "katanya mau move on" sindirnya cepat
"ya emang, eh nay... Keputusan gue buat move on udah bener belum sih??" tanya chika
"ya udah lah chik, lo mikir dong, dia itu playboy, gue ga mau ya sahabat gue punya cowok yang ga cukup sama satu cewek, dia juga kayaknya ga bisa nepatin janjinya gitu, berapa kali sih lo diphp in??" gerutu anaya panjang lebar membuat chika tertawa, anaya sangat lucu jika marah begini, pantas saja darel suka
" gue kaya ga ikhlas deh kalo liat kak kean sama cewek lain, tapi ya gimana, orang dia juga ga mau sama gue" chika terkekeh menyadari kebodohannya belakangan ini yang terus mengejar kean tanpa memikirkan dirinya sendiri
"dia buta kali chik, ada yang tulus gini malah diphp in" gerutuan anaya masih berlanjut dan itu membuat chika makin terpingkal-pingkal
"an" seketika chika dan anaya menoleh kesumber suara, ada darel dihadapan mereka berdua
"kenapa hm?" tanya anaya, darel mengulum senyumnya membuatnya memperlihatkan lesung dipipinya
"nanti gue jemput" ujar darel, anaya pun mengangguk kecil, senyumnya mengembang sempurna membuat mata anaya makin menyipit
"kalo gitu gue duluan" darel melambaikan tangannya lantas pergi darisana, chika yang menatap itu melongo tak percaya, aneh sekali pasangan ini!
"udah? Gitu aja? Ya ampun nay.." chika tertawa melihat anaya yang masih malu-malu kucing ditempatnya, lalu ia meringis saat anaya menjitak kepalanya
"ngeselin lo" chika tertawa mendengarnya
"eh, kenapa lo ga pacaran aja sama deo, dia gak kalah tampan dari kean, lagian orangtua kalian pasti ngerestuin kan kalian udah deket" ujar anaya yang malah dapat delikan tajam dari chika
"enggak!!" tolak chika mentah-mentah, anaya tertawa, puas mengerjai chika yang kini sudah naik pitam
"gue ga akan pernah jadian sama cowok jadi-jadian jelmaan bunglon gitu, enggak banget, lagian ganteng darimana sih dia?" gerutu chika mengeluarkan unek-uneknya
"ya itu sih menurut gue ya, tapi jelas gantengan darel lah hehehe..." anaya menyengir lebar
"yeee ngeselin!"
"oh ya, gue ga bisa bareng lo nanti malem, lo bareng deo aja gih" suruh anaya, chika melotot tajam, berangkat sama bunglon itu?? Ih enggak!
"lo aja sana!" chika geram, kenapa deo terus yang dibahas? Ia muak mendengar nama itu, apasih bagusnya si deo itu
"eh enggak bisa, gue kan ada darel, ntar darel ngamuk lagi" chika mendengus mendengar penuturan itu, dia juga punya kean, eh
"gue jadi pengen nembak kak kean" gumam chika tanpa sadar
"lo kesambet apaan dah?? Harga diri dong chik, masa cewek nembak cowok sih? Ga boleh ya..." larang anaya, chika meringis, bahkan otaknya sepertinya sudah ikut tergeser gara-gara terlalu memikirkan tentang kean
"kean itu ibarat baju diskonan, banyak yang antri" ujar chika, anaya meringis mendengarnya, perumpamaan apa itu?
"dia itu ga bisa gue dapetin nay... Kenapa susah banget sih dapetin satu cowok??!!" chika berteriak frustasi sambil memejamkan matanya, sudut matanya bahkan sampai mengeluarkan air mata
Anaya menepuk jidatnya pelan, apa-apaan nih si chika? "katanya tadi mau move on, kok sekarang galau" sindir anaya
"oh iya ya???" chika kembali tersadar dan mengembangkan cengirannya, membuat anaya geleng-geleng kepala dibuatnya
"kok bisa ya gue betah temenan sama orang modelan abstrak gini" gerutu anaya pelan tapi chika masih bisa mendengarnya
"heh omongannya!!" chika menjitak kepala anaya gemas
"udah ah mau kekelas gue" anaya beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan chika yang masih terdiam ditempat
Sampai seseorang menghampirinya dan menyuruhnya pergi ketaman belakang sekolah, chika berangkat atau tidak???
Tbc
Jangan lupa vote komennya ya, thx
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Rasa (END)
RandomBukan salah chika jika hatinya jatuh pada seorang laki-laki famous disekolahnya, dia keano dirgantara, cowok yang menjabat sebagai ketua osis itu adalah kakak kelas chika saat ini bahkan dulu kean juga kakak kelasnya saat smp, dan semenjak smp itula...