Semuanya pasti
Akan kembali pada-NyaPagi ini chika sudah merasa lebih baik, dan kebetulan hari ini hari libur, hari ini chika memang akan mengunjungi tempat yang belakangan ini jarang ia temui
Chika tersenyum menatap gundukan tanah dihadapannya, ia berjongkok dan mengelus nisan bertuliskan
laura adelia, sudah lama ia tidak kemari, dan kini ia kemari ditemani gisel dan rey, soal andre?? Pria itu masih diluar kota saat iniUsai membaca doa, dan menabur bunga gisel lebih dulu berbicara beberapa patah kata, lalu pergi, membiarkan chika disana sendiri, mungkin chika lebih nyaman begitu
"bunda...." baru sepatah kata namun pertahanan chika sudah goyah, ia menangis hingga merasa tak bisa melanjutkan kata-katanya, jadi ia biarkan dulu sampai tangisannya mereda
"bunda apa kabar?? Pasti bunda sedih ya liat chika nangis gini... Padahal bunda nyuruh chika buat gak nangis kalo ngunjungi bunda"
"maafin chika, bunda... Chika udah nyakitin diri sendiri kemarin, bunda tau?? Hati chika sakit pas tau kalo kak kean gak bener-bener mau deket sama chika... Bunda tau? Chika rindu banget sama bunda.. Chika pengen mimpiin bunda"
"bunda... Udah dulu ya,hari ini chika datengnya ga sama ayah, soalnya ayah lagi keluar kota, bunda tenang aja, chika baik kok disini, kalo gitu... Chika pamit ya bunda, bunda yang tenang disana, assalamu'alaikum"
Chika mengecup nisan ibunya sekali lagi lalu beranjak darisana, ia tidak boleh berlama-lama karena gisel sedang menunggunya
***
"maafin chika ya om, hari ini anaya ga bisa dateng... Mungkin lain kali deh chika kesananya" ujar chika pada orang diseberang telpon
"..."
"iya makasih ya om, kalo gitu chika tutup dulu telponnya"
"..."
"hahahh om bisa aja"
"...."
"iyaaa.....
Tut
Chika menghela nafas panjang lalu merebahkan dirinya dikasur, hari ini memang anaya tidak diperbolehkan keluar oleh papanya, padahal ia akan menjemput anaya tapi anaya tidak mau dengan alasan ia baru sembuh dari sakit
" ck, gw harus lakuin sesuatu buat anaya" gumam chika, satu ide tiba-tiba terlintas dipikirannya, oke ia akan mempraktekkan itu minggu depan
Tok.. Tok.... Tok.....
"kak!!!!" teriak rey dari luar kamar chika, bocah berusia 10 tahun itu masuk kedalam kamar chika setelah dipersilahkan oleh sang pemilik
"ada temen lo tuh kak" ujar rey, yang disusul seorang laki-laki dibelakangnya, dia... Deo
Rey pun pergi darisana menyisakan chika dan deo berdua, deo hanya diam diambang pintu tanpa berniat masuk
"l-lo ngapain??" tanya chika gugup, entah kenapa ia merasa aneh padahal urusannya dan deo sudah selesai tapi deo malah kesini, apa rencana orang itu?
"emang ga boleh ya jenguk orang sakit" chika melongo menatap deo, deo kenapa bisa berubah manis begini, apa pria itu berkepribadian ganda? Nggak mungkin lah ya...
"nafas chik... Lo mau mati?" ungkap deo, seketika chika membuang wajahnya kearah lain, deo itu menyebalkan!
Deo berjalan menghampiri chika dan menarik kursi meja belajar chika agar lebih dekat dengan chika, pria itu duduk tepat dihadapan chika
"nih makan" deo menyodorkan sebatang coklat pada chika, namun bukannya menerima coklat itu, chika malah terdiam sambil menatap coklat itu
"ma-makasih" ujar chika saat deo meletakkan coklat itu dipangkuannya
Entah kenapa chika tak bisa berkutik sekarang, padahal ia sangat kesal dengan deo, bisa-bisanya deo mengganggu waktu rebahannya
"lo kok bisa disini sih??!!" tanya chika, ia masih penasaran dengan kehadiran deo dirumahnya
"mama nyuruh gw kesini, kenapa??" chika menggeleng sebagai jawaban, entah kenapa rasanya tetap aneh, karena kemarin mereka masih bertengkar dan kini ia malah dijenguk deo, aneh memang!
"lo aneh!" akhirnya chika mengeluarkan isi hatinya, hihi
"aneh?? Pfttt...." tawa deo mengudara, ia menatap chika lalu beranjak
"yaudah gw pulang... G-W-S" mata chika melotot tajam kearah deo yang kini malah tersenyum kearahnya
"lo ngedoain gw?? Pake bilang Gak Wafat Sekalian..." kesal chika, sebenarnya disini yang kudet itu siapa sih, chika atau deo? Atau author?Hm..
"enggak, GWS yang gw maksud itu yang kepanjangannya Get Well soon" seketika chika menyengir lebar dan mengangkat jarinya membentuk peace, ia malu sekarang
"yaudah deh gw pulang.." deo mengacak rambut chika lalu pergi darisana
Chika mematung ditempat, ini deo gak kesurupan kan? Atau yang tadi bukan deo? Omo! Tolong chika, sebelum dia baper!!
Chika menatap coklat dipangkuannya lalu tersenyum simpul, kenapa jantungnya berdebar, kenapa pula deo bersikap manis begitu, memang dia mau tanggung jawab kalo chika baper? Dasar meresahkan!
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Rasa (END)
RandomBukan salah chika jika hatinya jatuh pada seorang laki-laki famous disekolahnya, dia keano dirgantara, cowok yang menjabat sebagai ketua osis itu adalah kakak kelas chika saat ini bahkan dulu kean juga kakak kelasnya saat smp, dan semenjak smp itula...