Part 5

34 5 0
                                    

Jangan pernah menyesal
Kesempatan tidak datang
Dua kali

Chika menyusuri koridor yang masih sepi, ini masih sangat pagi dari rutinitas chika berangkat sekolah

"eh paan tuh?? Gw kira ni sekolah masih dihuni hantu ga taunya udah ada manusia juga" gumam chika sambil berjalan menghampiri kerumunan itu

Mading, itulah yang dikerumuni saat ini, chika tentu saja penasaran, bagaimana sebuah kertas bisa membuat seseorang berkumpul seperti itu?

17 september 2021

Sebuah menara yang terlihat tinggi nyatanya hanya bualan semata, seperti dirimu yang terlihat sulit kugapai namun nyatanya hati ini yang tak bisa berlabuh padamu

Sang penegak yang mengumbar seutas senyuman, dia yang membawaku ketempat dimana nyawaku kembali terkumpul

Dia yang selalu membuatku percaya akan hal yang mustahil, bahkan mulanya aku tak percaya adanya angin, karena dia tak terlihat, tapi nyatanya aku merasakannya seperti kehadiranmu yang tak pernah kuanggap namun kini dapat kurasakan

Hadir dalam hidupku, apakah membuatmu bahagia?? Setiap langakahmu bahkan tak lepas dari sang pencipta

Lantas, apa yang membawamu kemari???


N.A






"ihhh alay" ujar chika yang langsung dapat tatapan tajam dari para penonton disekelilingnya, duh mampus dia

Chika langsung kabur dari sana namun langkahnya membuat gadis itu harus menabrak seseorang karena tak hati-hati

"awssshhh..." ringis chika saat pantatnya mencium lantai yang kerasnya mengalahkan batu akik

Mata chika terpaku beberapa detik pada pemandangan yang ia lihat, tampan, itulah kata yang ada dibenak chika, tapi tak mungkin ia mengatakannya

Chika berusaha bangkit dan menepuk seragamnya yang kotor,ia mengira lelaki itu akan menolongnya tapi nihil, lelaki itu langsung pergi tanpa mengucap sepatah kata pun, 'dasar cowok belagu' batin chika





%




Sedari tadi chika terus menggerutu karena lelaki yang ia tabrak tadi, emang pesona chika kurang apasih?
Ia cantik, pintar, bodygoals apalagi coba yang kurang?

"lo kenapa sih chik? Dari kemaren aneh mulu lo" ujar anaya seperti prihatin pada chika, chika memandang anaya kesal enak saja ia dibilang aneh

"aneh?? Perasaan ga da papa tuh, oh iya yang nulis dimading itu siapa sih nay? Lo tau nggak??" tanya chika mulai penasaran, tapi sebenarnya yang lebih membuatnya penasaran adalah lelaki yang ia tabrak tadi

"dimading?? Yang mana?? Tulisan dimading ga cuman satu kali chik" chika meringis, benar juga yang dikatakan anaya

"yang namanya N.A itulohh" anaya berpikir sebentar kemudian berdiri dari kursi saking semangatnya

"ohh itusih inisial dari Nadeo Abraham, dia itu ketua ekskul jurnalistik dan dia juga sering bikin kata-kata gitu dimading, lagian kan dia yang bawa kunci mading" jelas anaya panjang lebar,namun chika malah mengerutkan keningnya

"dia kelas apa kok gw ga tau??" tanya chika

"yee lo kan milih kelas ipa yang kelasnya paling pojok, mana mungkin lo kenal" chika terkekeh mendengar ucapan anaya

"hahahh iya juga sih, eh bentar tapi beneran deh dia jurusan apa??"

"lo suka sama tu cowok?? Udah move on dari kak kean?" sontak chika langsung menoyor kepala anaya, enak saja, kean itu nomor satu dihatinya

"kagak lah, gw cuma penasaran aja, siapa sih jaman gini yang masih bikin tulisan alay kek gitu" anaya meringis, sebenarnya ia juga merasa begitu, tapi dia tahunya nadeo abraham ini terkenal dengan ketampanan dan kepintarannya

"kalo lo pengen tau, lo tunggu aja sampe ujian semester, pasti nadeo abraham ini bakal maju buat nerima piagam penghargaan juara 1" chika terlihat sedang berpikir sejenak dengan mengetuk-ngetukkan telunjuknya didagu

"oke deh, gw bakal sabar nunggguin lagian dia kan ga ada urusan sama gw, ga penting juga" ujar chika setelah masa berpikirnya

"nah bener tu" heboh anaya, padahal ia bisa saja memberi tahu chika untuk mengstalking instagram nadeo abraham ini, tapi anaya urungkan karena kesan pertama harus baik kan buat calon?? Xixixi.

"ga sabar pengen ujian" mata anaya melotot sempurna mendengar ucapan chika, chika sih tak perlu diragukan otaknya, tapi kalo anaya mahh... Yo ndak mampu tohh

"ya kayak gini yang namanya orang pinter" sungut anaya, ia mendesah pelan chika benar-benar kejam!

"gw bukan dukun" anaya menepuk jidatnya sendiri tak habis pikir dengan chika, dasar chika anehh! Mati aja lo!

"ga gitu konsepnya anjir!!!" maki anaya membuat chika tertawa terbahal-bahak, untung saja kelas mereka jamkos jadi aman. Tidak hanya mereka yang menjadi peramai, hihihi









Tbc

Jejak Rasa (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang