"chika bangun... Ayo turun, tante kayla mau pamit pulang" mau tak mau chika harus membuka matanya, yang ia lihat adalah wajah gisel yang tersenyum kearahnya
"jam berapa mah?" tanya chika sambil mengucek matanya, perasaan dia baru tidur sebentar kok udah dibangunin aja
"jam sebelas, buru ih turun, mama tunggu dibawah awas kalo gak turun" gisel yang melihat chika manggut-manggut pun segera pergi darisana
Chika bangkit dan mencuci wajahnya, jangan sampai deo melihat wajahnya yang baru bangun tidur dan tentu saja amat buluk itu
Saat chika duduk disamping gisel, kayla langsung tersenyum menatapnya "pinter banget ya chika" ujar kayla, chika mengerutkan keningnya, ada apa ini?
"eh nggak dong, pinteran deo" sahut gisel tak terima, kayla tertawa mendengarnya
"mah, emang chika dapet rangking berapa?" bisik chika pada gisel, ia sedikit menarik ujung baju gisel agar makin dekat
"dapet rangking tiga, paralel lagi, tumben kamu belajar, biasanya rangking tiga dari bawah" ledek gisel menertawakan chika yang saat ini masih syok, ia tidak salah dengar kan? Ia tidak belajar loh??
"deo mana tante??" tanya chika berusaha mengalihkan perhatian, tapi kayaknya malah ia yang kena
"wah... Kamu kenapa nyariin deo? Kangen ya?? Padahal daritadi udah ditungguin masa masih kangen" goda kayla, chika mengumpat dalam hati, andai jika ia tidak bersama orang yang lebih tua pasti ia sudah berteriak dan menentang hal itu
"iya pasti, ohh iya deo baru aja pergi, dia ada urusan katanya, kamu sih molor terus kerjaannya" kini gisel menyahut, chika meringis, tak papa lah disini memang ia yang selalu disalahkan apa boleh buat?
"kepala chika kan sakit mah"
"halah alesan kamu, kalo libur juga tidur" ujar gisel blak-blakan, sejak kapan mamanya yang lemah lembut jadi julid gini, seenggaknya tutupin dong aib anaknya bukan malah diumbar, ini kalo tante kayla cerita ke deo pasti habis dia diledekin deo
"au ah mama mah gitu" chika membuang wajahnya kearah lain, wajahnya ditekuk dan jangan lupakan ekspresi cemberut yang amat menggemaskan itu
"chika lucu ya... Yaudah aku pamit pulang dulu, deo udah ngechat katanya dia udah didepan" kayla menyalami gisel dan melakukan cipika cipiki lantas menyalami chika
"tante suka loh kalo kalian mau pacaran" bisik kayla pada chika, chika hanya tersenyum simpul, chika kan ga tau perasaan deo ke dia gimana, masa dia suka sepihak sih
"yaudah kalo gitu tante pulang dulu, bye sel" kayla melambaikan tangannya lantas masuk kedalam mobil yang sudah terparkir dihalaman rumah chika
Chika tersenyum, kenapa jantungnya jedag-jedug gak jelas gini?
***
Pagi ini chika berencana hangout dan quality time bersama dengan anaya, karena libur semester jadi chika harus menyusun jadwal mau melakukan apa saja saat itu
Chika merengut kesal saat anaya tidak sendirian duduk disofa, ia menatap nyalang pria itu
"ngapain lo dirumah gue??!!" chika menatap pria disamping anaya dengan penuh permusuhan
"sorry chik, ni anak maksa banget jemput gue, jadi ya gitu, gue saranin sih kita double date aja, panggil deo noh" anaya menyengir lebar membuat chika makin kesal saja, apalagi darel yang memasang tampang biasa-biasa saja, awas kau malin!
"emang deo siapa gue? Enggak bisa gitu dong, pergi lo!! Ganggu aja waktu gue sama anaya, inget ya! Sebelum pacaran sama lo, anaya lebih dulu sahabatan sama gue" chika menghempaskan tubuhnya kesandaran sofa, nafasnya memburu, ia berusaha memejamkan matanya dan mencari ketenangan
Tanpa chika sadari, anaya malah mengutak-atik hp nya dan menghubungi seseorang
"eh gue anaya"
"enggak, lo bisa kan kerumah chika sekarang, kita mau hangout, dan dia ga punya pasangan"
"oke"
Chika menatap horor anaya yang mengembalikan ponselnya "nelpon siapa lo??" tuding chika
"deo, eh btw lo kenapa kagak ngesave nomernya? Untung gue lihat dulu chat kalian, nyeremin hahahahh..." anaya tertawa membuat chika makin kesal saja
Tak lama ada seorang pria masuk kedalam rumah chika dan langsung duduk disamping chika
"cepet banget lo" tanya anaya
"gue dideket sini tadi" jawab deo asal
"oh yaudah kalo gitu, cuss kita jalan" anaya beranjak, mau tak mau chika harus mengikuti permainan anaya
Ia menatap ngeri kearah deo, cowok itu nampak tenang memasang helm dikepalanya lalu memasangkan helm dikepala chika, inilah yang chika suka, deo selalu perhatian dan tidak tanggung-tanggung untuk melakukan sesuatu, hehe..
"aduhh yang digantungin mah beda ya" ledek darel, chika melotot tak terima, ia buru-buru mengambil alih pengait helm yang dipasangkan deo dan segera memasangnya sendiri
"rese banget lo!!" balas chika sewot
Deo tersenyum melihat perdebatan mereka, kenapa ia baru sadar jika chika selucu ini kalau kesal? Ia harus cepat-cepat menyatakan perasaannya, eh
"kenapa bengong??" tanya chika membuat deo gelagapan
"lo cantik—
Tbc
Jangan lupa vote komennya, makasih..
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Rasa (END)
RandomBukan salah chika jika hatinya jatuh pada seorang laki-laki famous disekolahnya, dia keano dirgantara, cowok yang menjabat sebagai ketua osis itu adalah kakak kelas chika saat ini bahkan dulu kean juga kakak kelasnya saat smp, dan semenjak smp itula...