Part 14

22 3 0
                                    

Setiap akhir butuh awal
Seperti aku yang butuh kamu

"jangan nangis cantik..." laki-laki itu berjongkok dan mengusap pipi chika yang basah

"cantik-cantik kok nangis pinggir jalan" ledeknya, namun chika malah mengeraskan tangisannya ia menabok lengan lelaki itu sadis dan pergi darisana, enak saja dia diejek!

Sebuah senyum tipis terulas dibibir lelaki itu "menarik!"







***







Chika menaiki bus dan pulang kerumah, tak peduli dengan keadaannya yang basah kuyup, dan untung saja tidak ada orang diruang tamu jadi ia bisa mengendap-endap dan masuk kedalam kamar

Bruk

Chika meluruhkan tubuhnya dilantai, ia sudah melempar tasnya entah kemana, yang penting besok ia bisa cari lagi

Keadaannya saat ini benar-benar membuatnya sedih, masa iya seorang chika dicampakan? Ya... Emang sih dia ini spesies jomblo dari lahir tapi ya... Ah udah deh

Chika melangkah gontai kedalam kamar mandi, ia menatap cermin. melihat pantulan wajahnya disana membuat ia ngeri, mata sembab,hidung merah, dan wajah kusut

"ini beneran gw?? Gw kira kuntilanak, apa gw cosplay jadi kuntilanak ya???" gumam chika, ia tak peduli lagi dengan penampilannya dan malah menangis lagi

"huaa... Kak kean jahat!! Bisa-bisanya dia nolak chika!!! POKOKNYA CHIKA GAK LIKE!!!" teriak chika sembari melempar sikat gigi kesembarang arah

Ini chika bukan cosplay jadi kuntilanak, tapi kesurupan kuntilanak mah... Xixixi

Chika mengusap kasar air mata dipipinya, duh repot banget ni aer mata, ya untung kalo bisa jadi mutiara, lah ini?? Bikin sakit aja!
Eh bentar... Emang dia duyung?

"ck, gabisa kayak gini, chika harus semangat dong, siapa tau besok kak kean udah putus dari si sellyn itu, kan mayan bisa pdkt lagi, oke chika... FINGHTING" ujar chika menyemangati diri ia tersenyum lebar lantas mengisi bathub dengan air hangat, ia harus mandi kembang 7 rupa agar kak kean kepincut padanya











***












"hatchimmm...." chika mengusap hidungnya yang gatal, ia memang tipe orang yang tidak bisa kena hujan dan menangis lama, tapi kemarin ia melakukan keduanya

"duh anak mama kok bisa gini sih" gisel meletakkan nampan berisi bubur diatas nakas, lalu mengelus kepala chika yang panas

Gisel mengambil termometer yang ada dilaci nakas dan mengecek suhu badan chika. 39,4

"kamu kemaren abis ujan-ujanan kan?? Ngaku sama mama!!" tuding gisel, ia menatap tajam kearah chika yang diam saja lantas menghembuskan nafas lelah

"kamu abis nangis kan?? Chika... Mama ga tau kamu kenapa bisa ceroboh kaya gitu, kalo ada apa-apa itu cerita, jangan malah nyakitin diri sendiri, mama ga suka kamu kaya gitu" gisel mengelus surai rambut chika lembut, meskipun chika bukan anak kandungnya... Ia tetap menyayangi chika seperti rey

Entah kenapa chika malah menangis dan memeluk gisel erat, ia ini spesies orang yang manja ketika sakit, dan manjanya chika itu hanya pada orang tertentu saja

"maafin chika mah hiks.... Chika ga bakal kaya gitu lagi deh" chika sesenggukan didalam pelukan gisel, ia tahu kemarin ia tidak bisa berpikir jernih dan malah membahayakan nyawanya

"janji dulu sama mama??" chika hanya mengangguk lesu

"mah... Chika kangen bunda.." cicit chika, membuat hati gisel tersentuh, dan entah kenapa tiba-tiba saja ia ingin menangis

Ia teringat masalalu disaat, ia pertama kali bertemu dengan chika yang saat itu berusia 5 tahun

Flashback on

"gisel, ini anak saya namanya chika. Chika... Ini gisel, yang bakal jadi mama kamu" ujar andre-ayah chika, gisel tersenyum lalu berjongkok dan mengulurkan tangannya

"halo... Nama tante gisel, semoga kita bisa berteman baik ya..." gisel tersenyum saat chika mengecup punggung tangannya lembut, namun lama-lama chika malah menggigit tangan gisel

"awshhh..." ringis gisel lalu reflek menarik tangannya

"ayah jahat!! Chika ga mau mama, ayah!!!chika maunya bunda!!!" chika menangis histeris dan berlari masuk kekamarnya lalu menutup pintu dengan kencang

"aduh... Maafin anak saya ya gisel" ujar andre, gisel hanya tersenyum sambil mengangguk

"nggak papa mas... Lagian chika masih kecil kok wajar kalo pikirannya ga kaya kita" gisel maklum jika chika marah, mungkin ia tidak mau mama baru, tapi andre butuh figur seorang istri untuk menjaga chika, dan juga... Andre adalah seorang pengusaha yang bisa dibilang cukup sibuk, jadi.. Ia pasti jarang mengurus chika sendiri, chika butuh ibu sambung

"iya.. Tapi tetep aja, nanti saya coba ngomong deh sama chika" gisel hanya mengangguk mendengar ucapan andre

Flashback off





"besok kita kerumah bunda ya??" ujar gisel yang diangguki chika dengan lemas












Tbc

Jejak Rasa (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang