Part 8

30 4 0
                                    

Buat kamu...
Jangan pernah merasa sendiri
Tuhan tak pernah tidur
Dan selalu bersamamu




"nay, lo kok diem aja sih???" tanya chika yang melihat anaya sedang duduk termenung memegang kertas hasil ujiannya

"eh gapapa kok chik" ujar anaya gugup, gadis itu segera beranjak dari duduknya, dan menyimpan kertas ulangannya dikolong meja

"ayo ke kantin, keburu bel" chika hanya mengangguk saja lalu mengikuti anaya yang berjalan lebih dulu

Selama perjalanan pun anaya hanya diam saja, padahal biasanya anaya akan membicarakan sesuatu yang unfaedah tapi kali ini tidak

"lo disini dulu, biar gw yang pesen" ujar anaya, chika hanya mengangguk saja dan menjaga bangku ini untuk ia dan anaya, chika memilih untuk bermain hp sambil menunggu anaya, hingga tak sadar jika kursi didepannya ditempati seseorang

"sibuk banget kayaknya" cibir orang itu membuat chika mendongak

"loh kak, ngapain???" tanya chika ketika tau yang dihadapannya adalah kean

"mau liat bidadari, eh gataunya bidadarinya lagi sibuk" kean terkekeh pelan, namun hal itu malah membuat chika semakin salting

"paan sih kak, gajelas, mending kak kean temenin pacar kakak aja daripada disini" ujar chika membuat kean tertawa

"pacar?? Gw ga punya pacar kali, kalo pun punya pasti itu ada didepan gw" chika segera memalingkan wajahnya ketempat lain, keberadaan kean benar-benar tak baik untuk jantungnya

"terus yang kemarin itu???" tanya chika sebenarnya ia cukup penasaran dengan hubungan kean dengan tina, benarkah mereka pacaran??

"udah putus" chika hanya ber-oh ria mendengar ucapan kean, toh itu juga bukan urusannya, tapi ini kabar bagus, jadi ia bisa mendekati kean tanpa takut jadi pelakor, hihihi

"kan gw jomblo nih, berarti boleh dong gw macarin anak orang lagi" enath kenapa chika merasa jika kata-kata kean ditujukan padanya

"emang siapa yang gak ngebolehin?? Itukan haknya kak kean" balas chika, tak lama anaya kembali dengan nampan yang berisi makananya dan chika

Gadis itu duduk disebelah chika dan menggeser nampannya "sorry gw ganggu kalian" ujar anaya lalu makan dengan tenang, chika sudah merasa ada yang tidak beres dengan anaya karena biasanya gadis itu akan ramah dan ceria tapi kali ini malah diam saja

"lo kenapa sih nay??" tanya chika, ia malah melupakan kalau ada kean didepannya

"mungkin dia ga enak sama gw, yaudah gw cabut dulu" kean beranjak dan pergi darisana, namun chika sama sekali tak peduli, ia khawatir dengan anaya

"sorry gara-gara gw kak kean pergi" ujar anaya tanpa mengalihkan pandangannya dari makanan yang ia makan

Chika yang merasa kesal langsung merebut makanan yang dimakan anaya "cerita sama gw lo ada apa, ga biasanya lo kayak gini" ujar chika mulai serius, ia menatap anaya dengan tatapan penuh intimidasi

"gw gapapa, sini balikin makanan gw" anaya hendak merebut makanannya kembali dari chika namun chika malah semakin menggeser makanan itu menjauh

"lo anggep gw apasih nay?? Cerita sama gw!" tekan chika, terdengar hembusan nafas anaya, ia lelah dengan semua ini

"papa udah tau tentang gw nyanyi dicafe, dan ditambah ulangan tadi gw dapet nilai jelek, lo udah bisa bayangin kelanjutannya chik" jelas anaya dengan suara parau, tentu saja chika akan merasa sangat bersalah dengan hal ini, karena dialah yang memaksa anaya menyanyi disana

"gw bakal ngomong sama om bram" chika segera merengkuh tubuh anaya namun anaya menolaknya

"gausah chik, papa ga suka kalo lo ikut campur urusan gw" tegas anaya lalu bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan chika

Chika terdiam, ia memang tahu semua kisah kelu kehidupan anaya, tapi belum sekalipun ia ikut campur urusan anaya, biasanya ia akan memberi semangat dan solusi tapi ini diluar kendali, om bram sudah tau perihal anaya yang jadi artis dadakan, dan yang membuat anaya jadi seperti itu adalah chika, ia harus melakukan sesuatu!




Tbc

Jejak Rasa (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang