Part 22

21 3 0
                                    

Vote dan komennya ya guys jangan lupa, thx

Selamat menikmati ceritanya

***

Hari ini hari minggu, dan besok hari senin, hari dimana ujian semester akan dilaksanakan, dan hari ini rencananya chika akan hangout dengan anaya

Chika sudah siap saat ini, dia memakai sweater couple dengan anaya dan celana jeans, gadis itu menuruni tangga dan duduk disamping rey yang tengah menonton anime dimeja makan

"cil, ayah mana?" tanya chika, namun rey malah mengedikkan bahunya acuh

Chika memutar pandangannya mencari sang mama, dan munculah gisel dari dapur

"loh chik, tumben pagi-pagi libur gini udah siap, mau kemana?" tanya gisel sambil meletakkan susu dan roti panggang didepan chika

"mau jalan" papar chika

"sama kean??" tanya gisel namun chika menggeleng dengan mulut penuhnya

"trus sama siapa? Deo?" tanya gisel lagi

"sama anaya mah" mendengar itu membuat gisel manggut-manggut, gisel pun duduk dan ikut sarapan dengan chika

"oh ya mah, ayah mana?" tanya chika, ia kini meminum susunya karena rotinya sudah habis

"tadi pagi banget udah berangkat, ada meeting penting" jelas gisel, chika manggut-manggut saja mendengar itu, usai sarapan chika pun berpamitan dan langsung pergi kerumah anaya

***

Chika menghela nafas, ia memberanikan diri untuk melangkah kerumah anaya, ia harus mencari cara agar anaya dibiarkan ikut bersamanya

Chika mengetuk pintu rumah anaya dan keluarlah bi hana dengan senyuman khasnya

"eh non chika, masuk non" ujar bi hana lalu mempersilahkan chika duduk diruang tamu

"nyari om bram nih bi, om bram ada kan?" tanya chika

"ada non, bentar bibi panggilin, non ngapain nyariin tuan?" kini bi hana yang balik bertanya membuat ide jahik muncul diotak chika

"mau daftar jadi bini nya bi" ujar chika asal

"lah? Non mah gitu bibi tanyain serius jawabnya bercanda" jawab bi hana sambil mengerucutkan bibirnya membuat chika terkekeh

"habisnya bibi gitu amat, ya kan chika jadi pengen ngerjain" tawa chika mengudara, ia langsung duduk diam saat bram tiba-tiba turun dari tangga, padahal kan bi hana belum manggil?

"eh ada chika, ada apa chik? Tumben" bram menghampiri chika, chika pun menyalami bram dengan sopan lantas menyengir memamerkan giginya

"anu om, saya mau ijin ajakin anaya jalan-jalan, kan besok ujian nih om, jadi kita mau healing sebelum otak kita dipenuhin sama soal, gimana om?" tanya chika sambil mempertahankan senyum jahilnya, ia memang suka bervanda dengan bram, meskipun bram menanggapinya seadaanya

"ga bisa kayaknya, anaya harus belajar untuk ujian besok, kamu ini, besok ujian malah ngajakin jalan, harusnya kamu ngajakin anaya belajar bareng biar besok nilainya bagus" ujar bram menohok chika membuat chika meringis

"maaf om, niatnya kan biar gak sepaneng gitu loh om" ujar chika disertai ringisan kecil dimulutnya

Ia sudah menduga jika hal ini akan terjadi, tapi inilah chika, tak akan gentar meskipun ditolak berkali-kali, menurutnya, itu adalah ikhtiar dari sebuah perjuangan, dan kita tidak boleh menyerah

"udah sana pulang, belajar, saya gak kasih ijin anaya ketemu lagi sama kamu kalo cuma main-main, nilai anaya selalu buruk saat dia berteman dengan kamu, selama ini saya biarkan anaya berteman dengan kamu tapi sepertinya sekarang sudah cukup saya diam, saya harus tegas jika ingin anaya berkembang, mulai sekarang jauhi anaya "tekan bram membuat chika menatap heran pada bram

" om ga bisa gitu dong, dari chika kecil.. Temen chika cuma anaya, dan om mau misahin chika dari anaya?" nafas chika memburu, ia tidak ingin melawan dan menjadi tamu tidak sopan, tapi kenapa bram malah membuat masalah ini jadi besar dan tidak selesai-selesai?



***

Sementara chika sibuk berdebat dengan bram, kini anaya tengah meringkuk dilantai kamarnya, perutnya terasa sangat sakit saat ini, ia bahkan sudah tidak punya tenaga untuk berdiri, ia menangis pilu saat mendengar pertengkaran antara chika dan papanya

"chik, sorry gw nyusahin lo" gumam anaya sebelum kesadarannya benar-benar hilang











Tbc


Jangan lupa votenya teman-teman, comment juga ya...

Jejak Rasa (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang