Happy reading 🤗
Chika tersenyum senang menatap anaya yang baru tiba dengan nampan ditangannya, gadis itu langsung merebut nampan itu dan memakan pesanannya, entahlah... Cacingnya sedang berdemo sekarang
"rakus amat lo chik kayak gak makan setahun" chika meringis dan memelankan cara makannya membuat anaya terkekeh
"gw belom sarapan soalnya....."belum saja chika menyelesaikan ucapannya seseorang sudah menyelanya dan duduk disebelah anaya
"bagi" ujar lelaki itu lalu merebut makanan anaya, anaya mendengus berusaha merebut kembali makanannya tapi tidak bisa
Chika mengerutkan keningnya, siapa orang itu?? Chika memberi kode pada anaya untuk bertanya siapa orang itu, tapi anaya malah mengedikkan bahunya acuh
"napa lo liatin gw kek gitu??" tanya pria itu, ia masih menikmati makanan anaya dengan nikmat
"heh lo siapa sih maen nyosor makanan temen gw!! Balikin gak??!!" chika melotot tajam kearah pria itu, tapi pria itu sama sekali tak peduli
"bilangin ke temen lo, suruh sopan dikit sama yang punya tempat ini" chika mengerutkan kening mendengar ucapan pria itu, pemilik?? Siapa?? Dia??
"nay... Lo kenal dia siapa??" bisik chika, ia sedikit mencondongkan kepalanya kearah anaya
"gw denger" ujar pria itu, chika mencebik saat pria itu menatapnya tajam
"giwi dingir..." cibir chika membuat pria itu naik pitam, bahkan telinganya sampai memerah karena marah
"kok lo mau sih temenan sama manusia spek iblis gini an" sungut pria itu, ia sangat kesal gara-gara chika, dan an adalah panggilannya untuk anaya
Chika menatap pria itu tajam, enak saja ia dibilang iblis
"udah rel... Lo ngapain sih gangguin gw?? Gw udah ngucapin makasih kok" ujar anaya membuat chika mengerutkan keningnya, ia ketinggalan info nih!
"masa gw mau temenan ga boleh??" timpal darel sambil tersenyum manis
Chika memutar bola matanya malas lalu berdehem sangat keras hingga darel menatapnya
"paan sih lo??!!! Sirik?? Jomblo!!" cibir darel, ingin rasanya chika mencakar wajah darel, dia juga tidak tampan-tampan amat, malah lebih tampan kean
"wahhh lo makin kesini kok makin ngeselin sih" chika beranjak hendak menggapai wajah songong darel dan mencakarnya, namun anaya segera menghentikannya
"sorry chik, gw ada urusan sama dia bentar" anaya langsung menarik darel pergi darisana, chika melongo... Ini sebenarnya dia ketinggalan info apasih?
"tau gini mending makan dilapangan gw, kan lumayan bisa liat kak kean latihan basket" gumam chika dan tanpa sadar didepannya sudah ada pria yang tadi ia gumamkan
"chika... Hello??" kean melambaikan tangannya didepan chika membuat chika terlonjak kaget
"eh, loh kak kean ngapain disini?? Bukannya kak kean lagi latian basket ya??" tanya chika gugup, berada diposisi ini membuatnya sangat senang, bahkan jika ini mimpi ia tidak ingin bangun biar bisa sama kean terus
"udah selesai, ini minum lo???" tanya kean menunjuk sebotol air mineral didekat chika, chika mengangguk lemah membuat kean tersenyum
Kean meminum air mineral yang berisi setengah itu hingga tandas, dan chika melongo dibuatnya, itu bekasnya loh??
"kak!! Kok diminum sihh kan bekas gw" ujar chika lalu merebut botol kosong itu, padahal sudah tidak ada gunanya sih
"udah terlanjur juga" chika menghela nafas pasrah, biarlah kean berbuat sesukanya
"buat ganti rencana yang kemaren, gimana kalo hari ini gw anter lo pulang" tawar kean, seketika mata chika berbinar, bukankah ini kesempatan untuk dekat dengan kean?
"emm boleh kak, tapi nanti pacar kakak marah" cicit chika, kean hanya tersenyum simpul
"udah putus" jelas kean, chika terdiam sebentar, udah putus?? Cepet banget!
"cepet banget kak" ungkap chika
"ya....gitu deh, mungkin kita ga cocok" chika manggut-manggut mendengarnya, ia percaya-percaya saja dengan ucapan kean
"lo mau kan??" chika mengangguk antusias, ia harus bisa dekat dengan kean!! Itu tekadnya
***
Chika tersenyum bahagia saat kean datang kekelasnya, ia langsung pergi keluar kelas dan meninggalkan anaya didalam, anaya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah chika
Usai membereskan peralatannya, ia langsung pergi keluar kelas, namun saat melangkah keluar ada sebuah tangan mencekal lengannya
"bentar..." anaya menoleh, ternyata darel
Darel memakaikan hoodie yang tadinya ia pakai pada anaya, lalu mengusap puncak kepala anaya
"ayo" darel menarik tangan anaya, namun anaya melepasnya
"gw dijemput supir, sorry..." ungkap anaya
"ohh... Oke, lain kali deh gw anter, hoodie nya jangan dilepas, biar ga masuk angin, ayo gw anter ke parkiran..." anaya menggeleng, membuat darel mengerutkan keningnya, ada apa dengan anaya??
"sorry... Gw ga akan bisa pulang sama lo rel, karena papa gw ga ngebolehin" darel tersenyum menanggapi lalu mengacak rambut anaya
"gw bakal ngomong ke papa lo biar bisa bawa pulang anak gadisnya..."
Blushh....
Siapa yang tidak baper jika ada laki-laki berkata demikian?? Anaya merasa jantungnya berlomba sekarang
"yaudah gw duluan" anaya melangkah pergi namun darel mengikutinya
"oh ya, tadi gw liat temen lo sama kean, bilangin gih jangan mau deket-deket kean" anaya mengerutkan keningnya, kenapa tiba-tiba darel berkata begitu??
"kenapa???"
"karena......
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Rasa (END)
RandomBukan salah chika jika hatinya jatuh pada seorang laki-laki famous disekolahnya, dia keano dirgantara, cowok yang menjabat sebagai ketua osis itu adalah kakak kelas chika saat ini bahkan dulu kean juga kakak kelasnya saat smp, dan semenjak smp itula...