Chika duduk termenung sambil menatap kedepan kelas, disana ada seorang guru yang menjelaskan seputar pelajaran
Ya, chika sudah keluar dari rumah sakit seminggu lalu dan kini liburan semester satunya sudah selesai, jadi mau tidak mau ia harus masuk sekolah kan?
Oh ya, soal cheryl? Kata anaya, gadis itu pindah keluar negeri, karena saat malam kecelakaan chika, anaya melaporkannya kepolisi, tapi chika mencabut tuntutannya dan bilang ia tidak papa, jadi untuk mengantisipasi rasa malu, langsung deh dia pindah keluar negeri, ga tanggung-tanggung pindahnya
"nay, lo mau ke kantin nggak?" tanya chika sambil meletakkan kepalanya diatas meja
"bentar deh, darel belum jemput" anaya menjawab sambil menyalin tulisan dipapan kebukunya
"dih, bucin lo!"
"emang" anaya terkekeh saat mendapati darel sudah berdehem dari pintu kelas, ia buru-buru beranjak dan menghampiri darel
"nitip susu coklat sama roti satu" teriak chika yang dibalas acungan jempol oleh anaya karena ia sudah pergi dengan darel yang merangkulnya posesif
"ngenes banget nasib gue yaampun" chika mencoret-coret asal bukunya karena ia merasa gabut saat ini
Tiba-tiba ia merasa hp nya bergetar, senyumnya mengembang saat membaca sederet kalimat dihp nya
Gue tunggu diperpus
Chika buru-buru beranjak, tanpa berniat membalasnya, ia langsung menuju perpustakaan
***
Chika celingak-celinguk mencari keberadaan orang yang mengiriminya pesan, ia menatap kesegala arah, beruntung keadaan perpustakaan sedang sepi saat ini
Chika melihat orang yang dia cari melambai dari balik rak buku, ia mengembangkan senyumnya dan menyusul orang itu
"ngapain manggil?" tanya chika sambil mendongak menatap manusia tinggi dihadapannya, manusia yang kini tengah menyusuri rak dengan jemarinya
"enggak" jawabnya singkat, deo tersenyum dan menarik chika duduk dikursi yang disediakan, setelah mendapatkan buku yang ia cari
"lo gabut banget sih, sampe manggil gue kesini" deo geleng-geleng kepala mendengarnya
Deo mengambil buku dari tas yang ia bawa, kok deo bawa tas? Kok chika baru sadar?
Buku cover biru tua dengan gambar antariksa, ada tulisan judulnya didepan buku itu dan yang membuat chika bingung, kenapa deo malah memberikan buku itu padanya
"apaan?" chika membolak-balik buku itu penasaran
"novel gue yang baru aja terbit" mata chika berbinar dan dengan semangat ia membuka novel pemberian deo
"kenapa ngasihnya ke gue? Gue beli nih?"
"emang buat lo, dibaca, gue butuh jawaban" deo tersenyum tipis menatap chika yang kini bergumam tak jelas
"kok gue gak asing sama kisahnya? Astaga! Lo nulis cerita kita?!" mata chika membulat sempurna, ia segera membalik buku itu ke halaman terakhir dan reaksinya malah menjatuhkan buku itu
"eh sorry, gue ga sengaja" chika meringis dan memungut novel yang tadi terjatuh
"udah baca kan? Ga mau jawab?" deo menaikkan sebelah alisnya, astaga! Gini ya nembaknya penulis? Nulis novel tentang kisahnya sendiri sama orang yang disukai terus dihalaman terakhir malah ada tulisan 'will you my girlfriend?' siapa coba yang gak baper? Aduh!
"bentar, otak gue masih loading" deo tertawa mendengarnya, ia tidak bermaksud membuat otak chika loading loh, ia tau chika pintar meskipun pintarnya tau tempat sih
"kenapa hm?" nah kan! Fix, deo udah ga waras sih
"iya iya" kesal chika
"beneran?" tanya deo antusias, chika mengangguk saja
"oke, kita pacaran" putus deo, chika tersenyum canggung saat deo malah asyik dengan bukunya dan tidak memperdulikan chika
'dasar gak romantis!' kesal chika, daripada ia tidak diperdulikan deo, ia memilih untuk membaca novel yang tadi deo berikan, beneran kisah mereka ternyata
Chika yang mulai bosan malah menatap wajah deo yang kini fokus pada buku, tak ada ekspresi spesial disana, hanya raut datar saat membacanya
Berbicara soal kcamata deo, bukannya membuatnya terlihat cupu, malah membuatnya makin cool, visual deo emang gak main-main sih, ck ck
"kenapa ada makhluk setampan ini sih?" gumam chika tanpa sadar
"apa?" tanya deo membuat chika buru-buru menggeleng, bisa-bisanya ia mengucapkan kata-kata bodoh itu
Deo hanya tersenyum, ia tau kok apa yang chika bilang, meskipun matanya tertuju pada buku, tapi otaknya benar-benar tidak fokus gara-gara chika yang terus menatapnya, apalagi selepas insiden tadi, ya insiden yang membuat jantung deo berdebar, takut ditolak, wkwk
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Rasa (END)
RandomBukan salah chika jika hatinya jatuh pada seorang laki-laki famous disekolahnya, dia keano dirgantara, cowok yang menjabat sebagai ketua osis itu adalah kakak kelas chika saat ini bahkan dulu kean juga kakak kelasnya saat smp, dan semenjak smp itula...