Part 7

28 5 0
                                    

Semua orang punya alasan
Untuk menjadi seperti
Dirinya yang sekarang

Chika menatap horor teman mamanya, dunia sempit banget!

"maaf ma" ujar deo datar, lalu menghampiri kayla dan duduk disampingnya, sementara itu angga hanya tersenyum melihat pemandangan ini

"kalian saling kenal??" tanya kayla, namun deo dan chika sama-sama menggeleng dan terkata tidak membuat empat orang dewasa itu tertawa

"kalian kompak banget, gimana kalo kalian kita jodohin aja" usul kayla yang diangguki ketiganya, namun chika malah bergidik ngeri sementara deo sudah menunjukkan ekspresi datar dan dingin andalannya

"nggak perlu, cewek didunia ga cuman dia" ujar deo, pria itu lebih memilih membuka hp nya tanpa rasa bersalah setelah membuat suasana jadi canggung gara-gara ucapannya

"hahahh maaf ya, deo emang gitu dia ga mau punya pacar, kelamaan jomblo kayaknya jadi ngenes" ujar kayla mencoba mencairkan suasana

"chika, ajak deo keluar gih kami mau ngobrol dulu, kalian jalan-jalan aja, siapa tau cocok" kini gisel yang membuka suara, ingin rasanya chika menolak tapi anehnya, deo langsung menarik tangannya keluar darisana, bener-bener dah tu cowok!






%




Disinilah chika, ditaman rumah sakit bersama deo, ia kesal pada deo enak saja main tarik-tarik ia kesini, dikira chika mau apa?

"jadi nama lo nadeo abraham??" tanya chika, deo hanya berdehem singkat

"lo yang nulis tulisan alay itu dimading??lo juga yang gw tabrak pas gw lewat diekskul jurnalistik?? Dunia sempit banget perasaan" gerutu chika yang entah kenapa deo malah tertawa mendengarnya

"gausah ngeledek, tulisan gw paling terkenal disekolah" ujar deo, ia menoyor kepala chika

"ihhh paan sih, lagian tulisan alay gitu ngapain pake terkenal segala, nulis itu yang estetik dikit lahh" komen chika menggebu, sementara itu deo malah menatapnya dengan menaikkan sebelah alisnya

"udah ngomennya? Lagian gw jamin lo ga bisa bikin tulisan kek gitu" deo terkekeh, skakmat kini chika yang mendengus kesal, sepertinya sudah cukup ia meremehkan deo

"wahhh lo ngeremehin gw, gw bikinin juga lo lama-lama" tantang chika

"oke, gw kasih waktu sampe besok, gw tunggu didepan mading, awas kalo lo kabur" tuding deo lalu beranjak dan melangkah pergi meninggalkan chika

Chika meneguk ludahnya kasar, mampus dia!! Ia harus minta tolong pada siapa??? Apa ia menyerah saja??










%










Chika menyusuri koridor dengan langkah riang sambil sesekali bersenandung, namun ketika ia melewati mading sebuah tangan mencekal tangannya, awalnya ia mengerutkan keningnya namu sedetik kemudian ia berpikir untuk lari, kenapa?? Karena itu adalah deo.

"apa-apan nih???" sungut chika tak terima, ia melepas kasar cekalan tangan deo

"lo ga lupa kan???" tanya deo, ia menatap chika horor hingga yang ditatap tak bisa berkutik

"lu-lupa apaan sih, gajelas lo! Emang kita ada janji apaan?!" tanya chika gugup, tidak mungkin kan kalo dia bilang pura-pura lupa padahal sebenarnya ia memang tidak bisa membuatnya

"karena lo emang ga bisa bikin, gw bakal kasih hukuman buat lo" ujar deo sambil tersenyum miring

"oke gw ngaku, gw kalah, lo tau??? Semaleman gw nyoba bikin tulisan alay lo itu tapi, ah udahdeh lo yang menang, sana gw mau kekelas" usir chika ia hendak melewati deo namun deo segera menghalanginya

Deo mendekat dan membisikkan sesuatu ditelinga chika membuat gadis itu melotot tak percaya, hukuman macam apa itu, deo benar-benar gila!

"gak!! gw gak mau, titik!!" kesal chika, namun lagi-lagi deo membisikkan sesuatu ketelinga chika, dan anehnya kali ini chika mau menuruti permintaan deo

"gw kira lo cool, dingin berdamage, tapi kok makin kesini lo makin nyebelin sih" sungut chika lalu menginjak kaki deo, gadis itu memeletkan lidahnya pada deo lalu berlari pergi tak peduli dengan ringisan kesakitan yang keluar dari mulut deo

"dasar cewek aneh!!" gumam deo








Tbc

Jejak Rasa (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang