Part 4

33 5 0
                                    

Sebegitu bodohnya cinta?
Hingga membuatmu
Tak memakai logika
-chika-



Hari minggu ini seperti biasa chika akan menemani anaya kesuatu tempat, tapi sepertinya kali ini sedikit susah karena anaya tidak diperbolehkan keluar dari rumahnya

"gw harus cari cara biar anaya bisa keluar" chika menjentikkan jarinya semangat, otaknya memang tak perlu diragukan lagi

Chika pun segera menaiki sepeda motornya dan pergi dari rumah, ia harus menjemput sendiri anaya agar bisa membawa gadis malang itu pergi darisana

Chika menghela nafas sebelum mengetuk pintu, ini memang bukan pertama kalinya chika bertamu dirumah anaya karena anaya adalah sahabatnya dari smp, tapi entah kenapa rasanya aneh sekali

"assalamualaikum permisi" teriak chika sambil mengetuk pintu, tak lama bi hana membuka pintunya

"waalaikumsalam, eh ada neng chika, ayo masuk neng" chika tersenyum canggung dan masuk kedalam, ia duduk disofa saat menunggu bi hana memanggil anaya

"pasti bentar lagi om bram dateng" batin chika, dan benar dugaan chika, seorang lelaki paruh baya terlihat sedang menuruni tangga dan menghampiri chika, chika pun menyalami orang itu dengan sopan

"pagi om" sapa chika hangat lalu duduk kembali

"pagi chika, tumben pagi-pagi udah kesini" ujar bram

"eh iya om, chika mau ijin bawa anaya buat bikin tugas kelompok kebetulan kita satu bangku disekolah" bram manggut-manggut mendengar ucapan chika, sepertinya bram percaya dengan ucapan chika, bagus deh

"kenapa athaya nggak ikut??" tanya bram, lebih mirip interogasi sih

"loh om ga tau ya? Kan anaya sama athaya beda kelas, gimana sih om ini, anaya kan besti sama chika jadi ya ngikut chika dong, ya nggak om??" chika menaik turunkan alisnya menggoda bram, membuat bram tertawa

"ada-ada saja kamu ini, yasudah saya izinkan tapi jangan telat pulangnya" chika bersorak dalam hati, akhirnyaa

"makasih om, nah itu anaya" ujar chika saat melihat anaya keluar dari kamarnya, kamar anaya memang terpisah dari kamar bram dan athaya, ia memiliki kamar dilantai bawah

"kita pamit dulu om, assalamualaikum" pamit chika, ia dan anaya pun menyalami bram dan pergi darisana, ia tidak betah berlama-lama dengan orang berwajah dua seperti bram






%

"eh lo kasih apa bokap gw sampe ngebolehin gw keluar, pasti lo sogok" chika menoyor kepala anaya gemas, enak sekali mulut anaya kalo ngomong dikira ia ini koruptor apa?

"udah lo diem aja, mending kita cepetan udah telat banget ini" anaya hanya mengangguk, ia juga sadar jika mereka sudah sangat terlambat

Mereka pun menaiki motor chika dan pergi ke sebuah cafe yang tidak terlalu besar, dan kebetulan itu adalah milik seseorang yang pernah chika tolong dari jambret

"pagi om" sapa chika ramah, membuat atensi seorang laki-laki yang tengah berbincang dengan temannya kini menoleh padanya

"kamu ini! Ini udah telat banget loh chika, darimana saja kamu?!" dia, om haikal, orangnya baik kok cuman sekarang lagi kesel aja gara-gara chika tidak disiplin jadi ya marah-marah

Chika hanya nyengir saat dimarahi seperti itu membuat haikal geleng-geleng kepala" yasudah cepat anaya sebelum fans mu hilang" mendengar itu anaya pun mengangguk dan berjalan cepat menuju panggung, anaya menyanyi dengan sangat merdu namun kali ini lagu yang dibawakan gadis itu membuat chika menangis, ia teringat kean dan cinta bertepuk sebelah tangan

Saat anaya turun dari panggung ia terkejut mendapati chika yang sudah menelungkupkan kepalanya diatas meja

"napa lo chik?" tanya anaya, namun tangisan chika malah semakin keras dan dibuat dramatis, dasar chika!

"gw keinget kak kean huaaa, sedih banget nay lagu lo, jahat lo sama gw, jangan-jangan lo udah nyiapin lagu ini buat nyindir gw?? Huaaa hikss" anaya mengusap wajahnya kasar, ingin sekali ia menghilang darisini, ia sangat malu jadi bahan tontonan

"eh chik, diem napa ga malu lo diliatin orang-orang??" sepertinya ucapan anaya unfaedah karena chika semakin menjadi saat ini, chika lebih mirip orang yang mabuk berat setelah minum

"gw tinggal juga lo lama-lama" kesal anaya, namun gadis itu lebih memilih duduk dihadapan chika

"iya ini gw diem" gerutu chika, gadis itu mendongak dan mengusap air mata dipipinya

Tanpa chika dan anaya sadari ada sosok yang melihat mereka sedari tadi "hhh lucu" gumamnya lalu pergi darisana







Tbc

Jejak Rasa (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang