67.Selesai

942 94 4
                                    

"Oke kalau gitu. Lo butuh bantuan apa?"

"Teman-teman gue di serang sama anak Adreos di Jalan Cempaka. Anggota mereka terlalu banyak sampai beberapa teman gue ada yang terluka. Gue butuh lo dan anak buah lo untuk bantu teman-teman gue."

"Adreos? Ternyata mereka balik lagi? Oke!"

Abi menepuk-nepuk pundak Darma beberapa kali seraya berbisik pelan.

"Cewek baru lo gak kalah cakep kok dari Sila," ucap Abi melihat Aleena. Darma mengepalkan kedua tangannya namun ia berusaha untuk menahan emosinya.

"BERANGKAT!"

••••

Darma mengantarkan Aleena sampai di depan rumahnya. Gadis itu masih tidak berhenti menangis.

"Al, lo istirahat aja ya di rumah. Soal Ibra bakal gue pastikan dia baik-baik aja."

"Kabarin Ale ya Darma kalau terjadi apa-apa sama Ibra?"

"Iya Al gue akan langsung kabarin lo."

"Janji?"

"Janji Al. Masuk gih sana," suruh Darma. Aleena menurut, gadis itu masuk ke dalam rumah. Saat hendak pergi ponsel Darma bergetar.

"Halo?"

"{....}"

"Iya gue ke rumah sakit sekarang!"

Darma langsung bergegas setelah mendapat telpon dari Jery. Katanya mereka berhasil membawa Ibra ke rumah sakit dan beberapa anggota lainnya yang terluka.

Darma sampai di rumah sakit, di sana telah ada Jery, Dipta, Thor, Abi serta beberapa teman Abi.

"Gimana keadaan Ibra?" tanya Darma.

"Dokter lagi nanganin di dalam."

Tak lama seorang Dokter laki-laki keluar, jubah putihnya penuh di lumuri dengan darah.

"Apa di sini ada walinya pasien?"

"Ada apa Dok?" tanya Darma. Semua orang di sana langsung berdiri mendekat.

"Pasien mengalami pendarahan di kepala dan harus segara di operasi. Kami butuh tanda tangan wali pasien sebelum melakukan tindak operasi ini," ujar sang Dokter.

"Apa operasinya tidak bisa di lakukan saja Dok?" tanya Jery.

"Mohon maaf tidak bisa kami butuh persetujuan dari wali pasien." Dokter kembali masuk setelah mengatakan itu.

"Dar gimana? Kita nggak ada yang tau nomor Oma dan Opa nya Ibra," ujar Jery.

"Gue dengar juga mereka lagi di luar negeri sekarang," ujar Dipta.

"ARGHH!!" Darma mengacak rambutnya frustasi.

"Dar, satu-satunya orang yang bisa kita hubungi cuma Bundanya Aleena. Selama ini kan Ibra dekat dengan mereka," ujar Thor.

"Ya, lo benar. Bundanya Aleena."

••••

"Bagaimana? Apakah wali pasien sudah datang?" Dokter kembali keluar setelah beberapa saat.

DARMASILA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang