13.Sebuah Tumpangan

1.4K 132 2
                                    

Darma merasa puas melihat Abi pergi dengan kekalahannya. Kini Sila sudah menjadi miliknya dan Darma bisa dengan gampang membalaskan dendamnya pada Ayah gadis itu. Akan Darma pastikan penderitaan gadis itu akan sangat menyakiti pria yang sudah membunuh kekasihnya itu.

"Puas?"

Darma menoleh pada Sila yang menatap ke depan dengan tatapan kosong. Gadis itu melepas tangan Darma dari pinggangnya.

"Udah puas jadiin gue bahan taruhan?" ucap Sila menatap Darma. Mata gadis itu berkaca-kaca menahan air mata yang membendung.

Siapa yang tidak sakit hati saat dirinya di klaim menjadi pacar orang melalui sebuah taruhan. Dan Sila tidak menyangka jika hal ini akan terjadi padanya.

Bukannya merasa bersalah, Darma justru terkekeh.

"Bukannya lo senang ya di rebutin kayak gini?"

"Gue bukan cewek murahan yang senang di rebutin sama dua cowok brengsek kayak kalian!" bentak Sila. Nafas gadis itu tidak beraturan menahan emosi.

"Gue gak peduli. Sekarang lo udah milik gue dan lo harus nurut sama gue," ujar Darma.

Sila terkekeh geli."Jangan harap!"

Sila hendak pergi dari sana namun dengan cepat Darma mencekal tangan gadis itu.

"Pulang bareng gue."

"Nggak! Gue bisa sendiri!" tolak Sila.

"Lo pulang sama gue," ucap Darma lagi tidak mau ajakannya itu di tolak.

"Stop paksa Sila ya, Dar! Belum cukup ya lo jadiin dia bahan taruhan!" bentak Filo tidak terima melihat Sila di perlakukan seenaknya oleh Darma.

"Lo diam gak usah ikut campur. Sila itu cewek gue."

"Dan gue sahabatnya Sila!"

Mengabaikan ucapan Filo, Darma menarik Sila kearah motor cowok itu. Tidak peduli sekeras apa Sila memberontak.

"Darma!!" Filo hendak mengejar Darma yang membawa Sila tapi langkahnya di hentikan terlebih dahulu oleh Jery.

"Filo, udah. Lo gak usah ikut campur urusan mereka," ujarnya pelan.

Filo menyentak tangan Jery dari lengannya.

"Harusnya ingetin tuh temen lo biar gak seenaknya!" emosi Filo.

"Iya. Sekarang gue anterin lo pulang," ujar Jery.

"Gak perlu! Gue bisa sendiri."

Filo membalik badannya lalu pergi meninggalkan tempat itu dengan perasaan kesal.

"Filo!" panggil Jery namun tidak di gubris oleh Filo.

"Kejar Filo, Jer. Jangan biarin dia pulang sendiri," suruh Kyla. Kyla sangat tahu jika sahabatnya itu sedang marah akan lupa arah jalan pulang. Bisa-bisa gadis itu akan sampai di rumah orang lain gara-gara menggerutu sepanjang jalan.

Jery mengangguk lalu mengejar mantan kekasihnya itu.

"Kamu pulang sama aku ya?" ujar Dipta yang di balas anggukan oleh Kyla.

••••

Sepanjang jalan Sila dan Darma saling diam. Tidak ada yang membuka obrolan di antara keduanya. Tiba-tiba motor Darma berhenti di pinggir jalan yang cukup sepi.

Kening Sila berkerut. Kenapa cowok itu berhenti di jalan yang sepi? Apa yang akan di lakukan oleh Darma setelah ini.

"Turun!" suruh Darma.

DARMASILA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang