36.Kerupuk Udang

1K 106 0
                                    

Tenda sudah di dirikan, semua peserta study tour di minta untuk istirahat terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan hari ini. Darma membawa Sila ke tenda dan mendudukannya di sana.

"Sebelah mana yang sakit?" tanya Darma.

Sila menunjuk kakinya yang sebelah kiri. Darma memeriksanya dengan hati-hati. Sesekali Sila meringis karena urutan Darma.

"Hati-hati jangan sampek geser urat kaki gue," peringat Sila.

"Meskipun gue bukan ahli urut tapi gue masih ngerti kek beginian. Lo gak usah khawatir karena kaki lo gak bakal geser ke kepala."

Sila melengos. Ia mengerucutkan bibirnya. Lagi-lagi perhatian Darma membuat detak jantung Sila tidak stabil.

Selain mengurutnya, Darma juga mengoleskan sedikit salep di bagian yang sedikit bengkak di kaki Sila agar mengurangi rasa sakitnya.

"Lo istirahat aja dulu kalau masih sakit jangan paksain buat ikut kegiatan hari ini," ujar Darma.

"Iya."

"Gue tinggal dulu sebentar. Jangan kemana-mana," perintah Darma.

••••

Namanya juga Aysila Farelia. Tidak bisa diam saja di tenda. Jadi ia memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar tendanya.

"Raffi!" panggil Sila.

Sila menghampiri Raffi yang tidak berada jauh dari tendanya.

"Sori ya gara-gara tadi gue lupa bilang makasih."

Ada yang berbeda dari gerak-gerik Raffi. Seperti ia sedang gelisah dan tertekan. Ia terus menunduk tidak berani menatap wajah Sila.

"L-lo gak perlu bilang makasih kok Sil. Gue ikhlas bantuin lo dan setelah ini g-gue gak mau terlibat lagi sama lo," ujar Raffi.

"Loh, kenapa?"

Raffi tidak menjawab. Ia memilih untuk langsung pergi tanpa menjawab pertanyaan Sila. Ada apa dengan cowok itu? Kenapa aneh sekali dengan sikapnya?

"Sila lo ngapain di sini? Bukannya istirahat."

Tak lama datang Filo dan Kyla. Mereka menghampiri Sila yang terlihat kebingungan.

"Gimana sama kaki lo?" tanya Kyla.

"Udah baikan kok kak," jawab Sila.

"Terus ngapain lo di sini?" kini giliran Filo yang bertanya.

"Gue ngerasa bosen aja di tenda jadi gue pengin liat-liat tempat ini. Terus gue ketemu Raffi tapi kayak ada yang aneh," ujar Sila mengutarakan kebingungannya.

"Gak aneh sih tadi kan dia di abis di interogasi sama Darma," ujar Kyla.

"Interogasi?"

"Ya, Darma tau kalau Raffi suka sama lo dan berusaha buat deketin lo."

"Suka sama gue?"

"Darma juga ngancem bakal suruh kakeknya buat cabut beasiswa Raffi kalau masih berani deketin lo," tambah Kyla.

Seketika Sila bingung. Sebenarnya apa yang sudah terjadi antara Darma dan Raffi? Kenapa juga Darma mengancam Raffi jika masih mendekatinya. Bukankah seharusnya dia tidak peduli Sila di dekati siapa saja? Toh tidak ada cinta di antara mereka dan hubungan yang mereka jalani saat ini karena terpaksa.

"Wajarlah ada banyak yang deketin Sila karena emang lo cantik, Sil. Tapi sayangnya lo itu udah berpawang mana penguasa sekolah lagi pawangnya," ujar Filo.

"Hm, kok gue mikirnya Darma udah mulai suka beneran ya sama lo?"

"Ya gak mungkin lah."

••••

DARMASILA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang