Chapter 39

423 28 1
                                    

L: dmna?

Ruri D.: parkiran, bentar lagi masuk

Ruri segera memasukkan HP-nya ke dalam saku jaket, ia melepaskan seatbelt yang terpasang dibadannya lalu keluar dari dalam mobil, siapa sangka jika tempat yang selama ini sering Ruri kunjungi menjadi tempat yang sering Erik kunjungi juga.

Cowok itu tersenyum kecil sambil mendongak melihat plang nama "The King's", terakhir kali ia mengunjungi tempat ini adalah dua bulan lalu bersama dengan Rumi, selama mengencani cewek tersebut dapar Ruri akui jika dirinya sama sekali tak tertarik dengan perempuan lain, bahkan ia tak menyangka jika dirinya tak menginjakkan kaki di club ini selama dua bulan hanya karena Rumi.

"RURI!!!" seru Kayla heboh begitu melihat kedatangan cowok tersebut, ia buru-buru turun dari kursi bar dan meloncat ke dalam pelukan Ruri.

"astaga gue kangen banget sama lo! Kemana aja lo?!" Kayla mulai menyerbunya dengan banyak pertanyaan.

"gue sibuk," jawab Ruri lalu menurunkan Kayla dari pelukannya.

L: lantai dua, VIP Room

"lo mau kemana?" Kayla menahan tubuh Ruri yang hendak pergi begitu saja.

"ke atas," jawab Ruri lagi.

Setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh Kayla selalu dijawab singkat dan terkesan cuek, tidak seperti Ruri yang dua bulan lalu ditemuinya, cowok itu selalu menjawab dengan suara yang lembut bahkan selalu tersenyum kepadanya.

Memikirkan itu membuat Kayla teringat akan perempuan yang Ruri bawa dua bulan lalu, ia pun menjadi sadar semenjak membawa perempuan itu Ruri jadi tak pernah lagi datang ke tempat ini, padahal dulu tempat ini merupakan tempat wajib yang Ruri kunjungi tiap malamnya.

"lo masih ya sama tuh cewek?" tanya Kayla, tangannya melingkar di salah satu lengan Ruri, keduanya berjalan dengan cewek itu yang menempel layaknya prangko.

"baru putus," jawab Ruri, ia sedikit memberi jarak diantara keduanya karena dirinya merasa mulai tak nyaman, terlebih lagi lantai satu sedang ramai.

Kayla tertawa kecil, "pada akhirnya kandas juga, ya," ucap cewek itu dengan nada bercanda.

Ruri tak menanggapi perkataan cewek tersebut, tak lama kemudian mereka berhenti di salah satu ruangan VIP yang berada di lantai dua, Ruri membuka pintu bercat hitam tersebut, ia menahan tubuh Kayla yang inig masuk bersamanya.

"gue datang malam ini bukan buat lo, Kay," ucap Ruri dingin.

Kayla tersenyum canggung, "maksud lo? Bukannya selama ini gue selalu nemanin lo, Ru?" tanyanya mulai panik, jujur saja Ruri itu pelanggan yang paling banyak memberikan Kayla tip, kehilangan Ruri sama saja kehilangan penghasilan terbesar nya.

Ruri menggeleng kecil, "not for tonight, Kay," ujarnya dingin.

Pintu bercat hitam itu perlahan tertutup meninggalkan Kayla yang terdiam kaku diluar ruangan, hal terakhir yang dapat dilihatnya adalah wajah dingin Ruri, tatapan mata yang tak se-ramah dulu, pancaran mata yang memendam emosi dan kemarahan.

***

Gael tersenyum lebar menyambut kedatangan sepupu ter-muda nya itu, kepalan tangan keduanya saling bertemu, Ruri kemudian mengalih kan tatapan pada sosok laki-laki yang sudah menatapnya semenjak masuk kedalam ruangan, tubuh laki-laki beberapa centimeter lebih pendek dari Ruri.

"Erik! Kenalin, dia sepupu gue, namanya Ruri," ucap Gael dengan bangganya memperkenalkan Ruri kepada temannya tersebut.

"gue Erik," ucap cowok itu dengan tangan terjulur ke depan.

His Name, RuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang