Chapter 41

470 37 11
                                    

"Rumi, lo katanya waktu itu lagi nyari kerja part-time, 'kan?" tanya Leah begitu melihat temannya itu memasuki kelas.

"iya, Le," jawab Rumi sambil menaruh tasnya di atas kursi.

"sudah dapat?"

Rumi menggeleng, "belum, mereka rata-rata gak nerima anak SMA."

Mendengar itu membuat Leah tersenyum lebar, "sepupu gue, dia baru aja buka café gitu dan lagi nyari karyawan, kalau lo mau gue bisa ngantar lo ke tempat dia sepulang sekolah."

Tanpa berpikir panjang Rumi langsung mengangguk setuju, Rumi lalu menatap Leah yang kini tengah tersenyum lebar sambil mengetikkan sesuatu di HP-nya, ia ingin bertanya tentang keadaan Ruri kepada cewek tersebut mengingat jika hubungan keduanya sangat dekat.

"Le..." panggilnya sedikit ragu.

"ya?" Leah menatapnya, "kenapa, Rum?" tanyanya.

Rumi melipat bibirnya ke dalam, "Ruri, gimana kabarnya?"

Leah mengalihkan pandangannya, cewek itu tak langsung menjawab melainkan fokus pada HP-nya, beberapa saat kemudian Leah pun memberikan HP-nya kepada Rumi. Cewek itu jelas kebingungan dengan aksi Leah, tapi sebelum dirinya sempat bertanya sebuah suara terlebih dahulu keluar dari HP yang ada digenggamannya.

"halo, Le?"

Tubuh Rumi mendadak kaku, itu suara yang sudah empat hari ini tak didengar olehnya, Rumi menatap layar HP Leah yang ternyata sedang menelpon Ruri sekarang, ia ingin mengembalikan HP tersebut ke tangan pemiliknya tapi Leah malah menolak dan memelototi Rumi.

"Leah?"

Sementara Ruri yang kini baru selesai mandi pun kebingungan karena sepupunya itu tak berbicara apa pun, Ruri berdecak kecil mungkin Leah hanya salah tekan, ia lantas berniat untuk memutuskan sambungan mereka.

"Ruri, ini gue Rumi."

Tubuh Ruri terasa jauh lebih dingin dibandingkan saat dirinya terkena air tadi, cowok itu terdiam lama ia tak tau harus berbicara apa, ingatannya kembali terlempar pada kejadian beberapa hari lalu, padahal Ruri sudah mulai melupakan kejadian itu dan berniat untuk melanjutkan kehidupan sebelumnya, saat ia masih belum mengenal Rumi.

"Leah mana? Kok HP dia sama lo?" tanya Ruri dengan suara terdengar santai.

Rumi menatap temannya itu dan Leah hanya mengangkat bahunya, "Leah ada, gue-gue-"

Rumi belum selesai berbicara tapi bell sekolah sudah berbunyi, kelas pun menjadi ramai melihat itu membuat Rumi panik dan langsung mematikan teleponnya, ia mengembalikan HP milik Leah dan langsung duduk di kursinya.

"lo bisa telepon Ruri, Rum, dia gak marah kok," ucap Leah menatap temannya itu prihatin.

Rumi menggeleng kecil, "gue belum siap, Le," jawabnya acuh tak acuh.

Hanum menatap Rumi kebingungan saat melihat teman sebangkunya itu sudah dalam ekspresi murung padahal ini baru pagi hari.

"lo gak papa?" tanya Hanum.

"gue gak papa," jawab Rumi dengan senyum seadanya.

***

Lorenza D.: lo masih di skors kn?

Ruri D.: iya, knp?

Lorenza D.: share location

Lorenza D.: gue baru buka café dan sekarang lagi kekurangan staff

Lorenza D.: mind to help me?

Ruri D.: gk sama sekali, gue ke sana setengah jam lagi

His Name, RuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang