Chapter 20

570 37 1
                                    

Sesuai dengan ajakan Ruri tadi siang, keduanya kini sedang duduk di sebuah kedai es krim yang jaraknya lumayan jauh dari sekolah. Rumi menatap Ruri yang kini sedang berjalan ke arah meja mereka dengan membawa dua buah mangkuk yang cukup besar berisi es krim. Ruri tersenyum begitu lebar.

"lo suka es krim rasa apa? choco chip atau cookie dough?" tanya Ruri sambil menunjuk dua buah mangkuk es krim di depan mereka.

"choco chip."

Ruri tersenyum lebar, "ya udah, kalau gitu cookie dough buat lo," ucap cowok tersebut sambil memberikan semangkuk es krim cookie dough untuknya.

Rumi memutar bola matanya malas, "gak usah nanya kalau gitu,"

Cowok tersebut hanya terkekeh geli dan mulai memasukkan sesendok es krim ke mulutnya, beberapa menit kemudian lonceng kecil yang berada di atas pintu masuk berbunyi tanda jika seorang pengunjung datang, Rumi yang duduknya langsung berhadapan dengan pintu masuk sedikit terkejut melihat pengunjung yang datang.

Menyadari ekspresi aneh cewek tersebut membuat Ruri menoleh ke belakang, ia mendatarkan pandangannya begitu melihat siapa yang datang. Begitu pula dengan Hanum, cewek tersebut tak kalah terkejut melihat sosok Ruri dan Rumi yang ada di kedai es krim ini.

"Ruri!" sapa Ezra.

Yang dipanggil namanya tersenyum lebar, "Zra!" sapanya balik.

"duduk di situ aja, yang," ucap Ezra sambil menunjuk meja kosong di sebelah Ruri dan Rumi.

"terserah," jawab Hanum lalu berjalan ke kasir untuk memesan es krim mereka.

"gak nyangka gue bisa ketemu lo berdua di sini! Emang pasangan bucin ya, kemana-mana berdua!" goda Ezra yang mulai mengising meja kosong di samping keduanya.

Ruri tertawa mendengar hal tersebut, "gue apa lagi. Kemana-mana ketemu mulu," jawab cowok tersebut. Ia melirik ke arah Rumi, cowok itu kemudian memberikan selembar tisu ketika melihat ada bercaak kecoklatan di ujung bibir Rumi.

"ada noda," ucap cowok tersebut sambil menunjuk ujung bibir Rumi.

"lo berdua sering ke sini, Zra?" tanya Ruri pada cowok di sampingnya.

Pertanyaan Ruri barusan bersamaan dengan datangnya Hanum bersama dengan semangkuk es krim untuk cewek tersebut, Ezra kurang menyukai makanan manis.

"lumayan, dari kita pdkt sudah sering ke sini," jawab Ezra jujur.

Ruri mengangguk kecil sambil menahan senyumnya, cowok itu melirik ke arah Hanum sebentar sebelum akhirnya memfokuskan pada es krim miliknya. Kedatangan kedua orang tersebut membuat selera makannya jadi hilang, ia lalu menatap ke arah mangkuk es krim Rumi. Sudah hampir habis.

"mau lagi?" tawar Ruri.

Rumi menggeleng kecil, "kenyang gue."

Cowok itu mengangguk kecil, "sudah selesai, 'kan? Pulang, yuk!"

Cewek itu mengerutkan keningnya keheranan, beberapa menit lalu Ruri masih tampak bersemangat dengan memakan es krimnya, tapi sekarang cowok itu malah terlihat buru-buru. Tapi Rumi tak ingin membuat mood Ruri semakin buruk dan hanya menyetujui ajakan pulang dari Ruri.

"ayo."

Ruri kemudian mengambil tasnya, "duluan, ya, Zra!" cowok itu menepuk pundak Ezra beberapa kali.

"yo! Hati-hati, Ru!"

"duluan, ya, Han," ucap Rumi kecil dan hanya di balas anggukan singkat Hanum.

Ezra menatap kepergian kedua pasangan tersebut, "aku masih gak nyangka lo kalau Rumi sama Ruri beneran jadian, Num," ucapnya begitu melihat keduanya sudah keluar dari dalam kedai.

His Name, RuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang