(SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA)
"Bisa gak sih kamu jangan cuek sama aku?!"
"Ribet, mau putus?"
Mengejar cinta pacarnya sendiri? Ini yang di alami Jihan Diana.
Faegan Dirgantara bukanlah tipikal manusia dingin dan juga hemat bicara seperti di no...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
"Ternyata se-sulit ini lupain lo, Faegan."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••••
Vani sedang sibuk menatap hadiah pemberian Lili, dia tidak memberikan hadiah itu pada Mama-nya. Benda ini membuat Vani jatuh hati dalam sekali lihat. Karena jam mewah ini berpasangan, dia berniat memberikan yang satunya pada Faegan.
Vani tersenyum. "Jadi gini kehidupan nyaman yang Jihan jalanin?" dia berdiri kemudian menatap sekeliling kamarnya yang luas. Bahkan luasnya hampir setengah rumahnya yang dulu. "Gak adil. Semua ini punya gue, bisa-bisanya dia nikmatin semua ini sebelum gue!"
"Dia rebut semuanya dari gue. Papa, kekayaan, bahkan pacar," Vani tertawa sinis. "Sekarang gue bakal ambil balik semua yang harusnya jadi milik gue. Gak ada yang tersisa buat Jihan, termasuk Faegan. Gue bakal ambil semua dari dia," ucap Vani penuh tekat.
Saat menuruni tangga menuju dapur, Vani tidak sengaja melihat Jihan yang baru memasuki rumah. Melihatnya yang masih mengenakan seragam sekolah membuat Vani mengerti mengapa Vanno terlihat membenci Jihan. Gadis itu sama sekali tidak tahu waktu, dia melakukan apapun sesukanya. Bahkan dia baru pulang ke rumah saat jam menunjukan pukul sembilan malam.
"Lo--" bibir Vani kembali terkatup, tidak lama setelah Jihan masuk, Faegan ikut muncul beberapa langkah di belakangnya.
"Loh, Faegan lo ngapain disini?" Vani langsung mendekat dan menyapa Faegan. "Lo gak ada chat gue atau apapun sebelumnya. Tiba-tiba banget muncul," kata Vani tersenyum malu.
"Gue nganter Jihan pulang," jawab Faegan melunturkan senyuman Vani. "Di luar hujan, jadi Jihan suruh gue mampir dulu sampe reda."
"Centil banget sama pacar orang," Jihan mendorong paksa agar Vani menjauh dari Faegan. "Lo gak liat dia basah? Bego banget malah di ajak ngobrol, kalau sampe Faegan sakit lo bakal jadi orang pertama yang gue salahin. Minggir!"