Siapa yang nungguin notif cerita ini? Absen dulu biar aku hafal.****
"Lo fikir lo siapa bisa pergi dan datang sesuka hati lo?"
-Faegan
****
"SIAL, KAMU MENGHANCURKAN SEMUANYA, VANI!" Tiara melempar semua barang yang ada di kamar. Dia menghancurkan semua hal yang ada di depan matanya hingga membuat Vani duduk menggigil di sudut ruangan.
"Ma, maaf," lirih Vani. "A-aku gak tau semuanya akan jadi seperti ini."
"MAMA UDAH BILANG UNTUK JANGAN USIK JIHAN, APA ITU SANGAT SULIT HAH?!" bentak Tiara lagi.
"Bukan hanya mengusik, tapi kamu bahkan hampir membunuh Jihan!" Tiara mengusap wajahnya kasar. "Bahkan kamu mendapat surat panggilan orang tua. Itu memalukan!"
"Karena kamu juga, sekarang Vanno marah pada Mama!" Tiara mendekat lalu meraih rambut Vani, menariknya kuat sampai Vani mendongak ke atas. "Karena kamu, kita hampir kehilangan tempat ini, Vani!"
"Sekarang Vanno pasti akan lebih memihak Jihan! Padahal Mama sudah bersusah payah agar dia lebih menyayangi kamu! Harusnya kamu tetap diam dan terus bertingkah polos dan lugu seperti seharusnya!" Tiara menghempaskan kasar kepala Vani. "Saya tidak akan menganggap kamu putri saya lagi mulai sekarang. Terserah kamu akan melakukan apapun, itu bukan urusan saya lagi."
Vani langsung menangis, dia meraih kaki Tiara dan memeluknya. "Mama, maaf," lirih Vani. "Aku minta maaf! Lain kali aku akan nurutin ucapan Mama. Aku gak akan ngelakuin apapun yang Mama larang. Jangan buang aku, Ma! Aku cuma punya Mama!"
"Kamu masih punya Papa kamu. Vanno itu Papa kandung kamu," Tiara menghempaskan tangan Vani dari kakinya. "Kalau sampai setelah ini Vanno menceraikan saya, maka kamu akan ikut Vanno. Saya tidak mau mengurus anak tidak becus seperti kamu."
"Gak mau! Aku mau ikut Mama! Aku gak mau Papa, aku mau Mama!"
"Bodoh! Karena ini saya semakin membenci kamu! Harusnya kamu lebih memilih Papa kamu! Harusnya kamu berusaha merebut seluruhnya dari Papa kamu itu! Harusnya kamu melakukan itu, Vani!"
"A-aku akan lakuin, Ma!" ucap Vani sesenggukan. "Aku akan rebut Papa! Aku janji aku akan rebut Papa secara keseluruhan dari Jihan! Papa hanya Papa aku, bukan Papanya Jihan!"
Tiara akhirnya menyunggingkan senyuman. Dia menarik Vani untuk berdiri, jari lentik dengan cat kuku merah itu mengusap lembut air mata Vani. "Ingat itu terus, kalau kamu gak mau Mama tinggalkan. Paham, Vani?" bisiknya.
*****
🍫BCDF GANG🍫
Dion create a group ....
Dion: 😁😁
Bara: Apa?
Dion: Grup ini buat semangatin Jihan, lo semua harus ikut sambut Jihan bareng gue! Hari ini dia balik dari Olimpiade. Niatnya gue mau buat spanduk gede dengan tulisan congrats warna biru, Jihan suka biru tua kan?
Bara: Lo naksir Jihan atau gimana?
Dion: NAKSIR BANGET GILEE. ORANG BEGO MANA GAK NAKSIR CEWE KEK JIHAN
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN CUEK!
Teen Fiction(SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA) "Bisa gak sih kamu jangan cuek sama aku?!" "Ribet, mau putus?" Mengejar cinta pacarnya sendiri? Ini yang di alami Jihan Diana. Faegan Dirgantara bukanlah tipikal manusia dingin dan juga hemat bicara seperti di no...