"Jika tidak menyukainya, tolong jangan menyakitinya."
-Bara Gilbson-
•••••••
"Gan, lo dateng? Gue kira lo bakal ngabisin waktu sama Jihan hari ini." Bara memperhatikan Faegan yang memasuki markas dengan tampang datar.
Bara Gilbson, laki-laki tampan dengan tampilan yang sedikit urakan itu menghembuskan asap rokoknya yang terakhir sebelum menginjaknya.
"Kenapa muka lo? Asem amat kaya ketek Dion," sahut Cakra yang duduk di sofa dengan stik PS di tangannya beserta tatapan lurus ke layar televisi. Dia hanya melirik sahabatnya itu sebentar dan kembali fokus menggerakan jarinya.
Dion di sampingnya langsung melotot tidak terima. Dia menabok lengan kekar Cakra dengan kencang. "Ketek gue asem-asem begini masih bisa buat Rina kelepek-kelepek."
Cakra mendelik, kefokusannya langsung pecah mendengar nama Rina. Stik PS di tangannya langsung dia letakan lalu memandang Dion sepenuhnya dengan tatapan yang err~ sangat mengerikan.
Dion menyengir. Menatap wajah tampan Cakra yang menakutkan membuatnya merinding, Cakrawala Divxa adalah laki-laki paling menakutkan yang pernah Dion Aditama temui. Di antara mereka berempat Cakra lah yang paling memiliki tampang seram dan sangar.
Bahkan dia hanya diam pun bisa membuat Lolita-adik Bara menangis histeris. Meskipun sebenarnya Cakra tidak galak sama sekali, malahan dia adalah laki-laki paling baik dan ramah di antara mereka. Hanya saja tampang luarnya membuat semua orang mengira Cakra laki-laki yang kejam dan harus di hindari.
Meski begitu Cakra memiliki sifat serius yang mampu membuat semua orang merinding. Cakrawala akan sangat menakutkan jika sudah marah, jadi jangan coba-coba memancing emosinya.
"Gue gak suka lo sebut nama cewek itu," kata Cakra serius. Laki-laki dengan rambut berantakan itu sama sekali tidak terlihat bercanda.
Dion mengangguk. "Siap bos! Maafin gue ya, nanti gue traktir cilok Neng Janda dah, sekalian tepe-tepe dikit," ucapnya dengan cengiran konyol membuat Cakra menghela nafas, sahabatnya itu memang menyebalkan dan sedikit dungu.
Malas memperpanjang masalah, Cakra mengambil stiknya lagi dan melanjutkan permainannya bersama Dion.
Bara geleng-geleng kepala melihat interaksi Dion dan Cakra. Dua laki-laki itu memang sering berdebat kecil seperti itu apalagi ketika Dion tidak sengaja menyebut nama Rina, mantan kekasih Cakra.
Tatapan Bara kini kembali tertuju pada Faegan yang hanya duduk di sofa lainnya seraya bermain ponsel. Faegan tidak pernah sependiam itu, Faegan Dirgantara adalah laki-laki yang suka berbicara dan paling hangat di antara mereka, tapi jika Fegan sudah seperti ini ... mereka semua tau alasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN CUEK!
Novela Juvenil(SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA) "Bisa gak sih kamu jangan cuek sama aku?!" "Ribet, mau putus?" Mengejar cinta pacarnya sendiri? Ini yang di alami Jihan Diana. Faegan Dirgantara bukanlah tipikal manusia dingin dan juga hemat bicara seperti di no...