15 - Rina dan Mirza

70K 5.6K 1.2K
                                    

Rajin-rajinlah kalian spam komen agar saya rajin update pula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rajin-rajinlah kalian spam komen agar saya rajin update pula. Btw semangat puasanya!💘

Btw lagi, aku berniat nyelesain cerita ini dengan kebut supaya bisa lanjutin cerita yang lain. Cerita sebelah Bad Revan, sementara masuk draft dulu biar aku fokus ke sini.

*****

"Ibarat meninggalkan matahari demi sebuah lilin yang terangnya hanya sejenak. Lo sebodoh itu, Faegan."

-Cakrawala-

•••••

"Gue cuma ngundang Jihan, kenapa lo semua sekarang ada disini?" Faegan bertanya frustasi melihat Cakra, Dion, bahkan juga Bara berada di rumahnya.

"Jihan udah janji mau temenin gue jaga Lolita di rumah sakit," jawab Bara. "Jadi gue disini untuk jemput dia."

"Gue diseret Dion," Cakra menjawab santai sambil meminum yoghurt strawberry. Setelah mencoba semua varian rasa, akhirnya Cakra menemukan jodoh sejatinya. Rasa strawberry.

"Gue capek abis lari. Pengen numpang makan, kangen juga dimasakin sama Tante Dissa," Dion menyengir lalu melenggang masuk seolah itu rumahnya sendiri.

"HALO TANTE! DION DATANG BAWA BEBAN!" teriak Dion seraya menyeret Bara dan Cakra di kedua tangannya.

"Masuk," ajak Faegan pada Jihan yang fokus menatap ponselnya, entah membalas pesan siapa. Faegan juga tidak perduli.

Faegan dan teman-temannya kini berkumpul di kamar Faegan, sementara Jihan ada di bawah membantu Dissa untuk memasak. Dissa senang Jihan punya hobi memasak yang sama sepertinya. Karena putrinya Feyla jauh lebih senang main game online dibanding membantunya di dapur.

"Anjir! Anjir! Yang bener lo, Cak! Ah kalah ini mah, itu lawan lo di hajar bego! Jangan diem aja lo!" keluh Dion menatap layar ponselnya.

"Males. Mati tinggal mati," sahut Cakra ketus. Dia menaruh ponselnya lalu memilih membuka kresek minimarket miliknya dan mengeluarkan yoghurt lain untuk di minum.

"KONTOLL!"

"ASTAGHFIRULLAH FEYLA! MULUTNYA!"

Jeritan Dissa menggelegar setelah kata-kata tidak senonoh itu terdengar membahana dari kamar Feyla.

"Adek lo ngapa, Gan?" tanya Dion shock.

"Paling kalah main game, sinyal WiFi rumah lagi buruk. Jadi emosian dia belakangan ini," jawab Faegan yang duduk anteng di meja belajar, membaca ulang beberapa catatan penting yang dia dapat selama latihan.

JANGAN CUEK! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang