16 - Tamparan

82.5K 6.1K 1.4K
                                        

Aku habis nulis 10k kata lebih di joylada, tapi ngeliat komennya rame aku gak tega dan nulis lagi buat update 😭 Tolong lah jangan beri aku hati selemah ini Tuhan🙏😌

Btw selamat sahur! Kita akur ya kalau kalian tidak jadi siders begini, lop segunung!

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Yang sok berkuasa itu siapa? Gue gak pernah ngapa-ngapain. Lo aja yang sendirinya kepanasan."

-Jihan

•••••

"Rin, gue pulang ya? Ntar gue dateng lagi," Jihan mengusap puncak kepala Rina yang tertidur lelap setelah di beri obat penenang.

"Keadaan Rina belum membaik?" tanya Faegan.

"Belum. Justru tambah parah," jawab Jihan. "Rina bener-bener pengen ketemu Cakra. Mungkin keadaannya bakal membaik kalau Cakra mau dateng."


Faegan langsung menyerah. "Gue gak bisa bujuk Cakra. Dia terlalu keras. Kecuali kerasukan, gak mungkin dia mau nurutin permintaan Rina."

Pada akhirnya Jihan duduk di dalam mobil Faegan untuk kembali ke Jakarta. Rina di asingkan di sini, dia di buang oleh keluarganya. Hanya teman-temannya yang masih mau mendatangi Rina. Keluarga Rina malu mempunyai anak gila, mereka bahkan tidak mengakui Rina sebagai putri mereka lagi.

Jihan menoleh pada Faegan. Jarang sekali dia melihat Faegan membawa mobil, kecuali terdesak. Laki-laki itu lebih senang membawa motor karena jauh lebih praktis.

"Tangan lo kenapa?" tanya Faegan memecah keheningan.

Jihan menatap pergelangan tangannya, ada bekas cakaran yang tertinggal saat dia menenangkan Rina.

"Gak apa-apa."

"Di belakang ada kotak P3K. Ambil," perintah Faegan.

"Gak usah, ntar juga sembuh sendiri."

"Ambil kalau lo gak mau gue turunin di sini!" kali ini suara Faegan jauh lebih tegas.

Jihan mengambil kotak di kursi belakang. Dia bingung harus memulai dari mana, kapas dulu? Atau langsung di tempel plester? Jihan berdecak. Ribet, lebih baik tidak di obati saja.

Faegan meminggirkan mobilnya saat melihat Jihan mengembalikan kotak P3K itu. Dia meraih benda itu di belakang kemudian membukanya. Jihan kini menatap Faegan yang membersihkan lukanya dengan cekatan dan terampil seperti memang sudah terbiasa.

JANGAN CUEK! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang