30 - Kembalinya Rina

80.5K 6.3K 1.9K
                                        

Angkat telunjuk yang nungguin notif!☝🏻

Follow dulu ya sebelum baca supaya notifnya masuk! Sekarang notif update wattpad suka masuk telat gitu soalnya. Kalian ngerasain gak?

****

"Cinta, cinta, cinta tai Ziro! Logika itu yang utama, bodoh!" -Cakrawala-

****

Kelas Jihan yang ribut mulai tenang saat Guru memasuki kelas. Jihan yang duduk di sebelah Cakra kini menatap lurus sebuah tempat duduk di depan sana. Faegan tidak masuk kelas. Sampai kapan cowok itu akan terus membolos?

"Kumpulkan tugas kalian ke depan," ucap Guru itu membuat mata Jihan melebar.

"Cak, Cak," Jihan menyikut Cakra lalu berbisik pelan. "Emangnya kita ada tugas?"

Cakra berdecak. "Ada. Waktu lo gak masuk sama Bara."

"Nyontek! Gue gak ngerjain!"

Cakra berdecih. "Gak guna otak pinter lo itu, kalau PR aja masih nyontek," cibirnya.

"Gue kepepet. Buruan sini buku lo!"

Cakra memasukkan tangannya ke dalam tas dan mengeluarkan buku tugasnya. Dia langsung menyerahkan bukunya pada Jihan. "Sekalian kumpulin punya gue, males jalan," titahnya.

Jihan mengangguk dan segera mengambil pulpen untuk menyalin tugas Cakra. Namun tiba-tiba cewek itu mengerutkan dahinya. "Ini bukan buku tugas," ucapnya. "Kenapa isinya gambar kuda poni?"

Cakra melihat bukunya dan langsung merampas benda itu. "Salah, ini buku bocah buat gue kasih ke si Lolita. Hari ini dia pulang."

"Terus mana tugas lo?"

"Sabar anjing," ucap Cakra lalu mengobrak-abrik tasnya. Sampai kemudian cowok itu terdiam sebentar. "Buku gue ketinggalan."

"Cicak goblok!"

"Kalian berdua!" Guru laki-laki itu menunjuk Jihan dan Cakra. "Kenapa hanya duduk? Keluarkan tugas kalian!"

"Jihan gak ngerjain, Pak," lapor Cakra membuat mata Jihan menyalak padanya. "Hukum aja."

"Cakra juga, Pak! Dia gak bawa buku!" Jihan tidak mau kalah.

"Tapi saya ngerjain, Pak. Bapak ke rumah saya aja kalau gak percaya."

"Untuk apa saya ke rumah kamu?!" tanya Guru itu.

"Buku tugas saya kan ada di rumah. Bapak gimana sih?!"

"Oh iya juga," Guru itu mengangguk, tapi kemudian matanya melebar. "Jadi artinya kamu gak bisa menyusun tugas sekarang kan?!"

"Apa yang mau saya susun kalau bukunya gak ada? Bapak mikir gak sih?" Cakra mulai jengah. Cowok itu mencibir pelan. "Guru kok lemot."

Lili dan Alan yang duduk jauh di belakang mereka tampak menahan tawa. Cakra itu salah satu mood booster di kelas ini. Cowok itu jutek, tidak pernah bergaul dengan yang lain, tidak perdulian, tapi tindakannya selalu bisa menghibur. Walau memang sedikit mengerikan mengajaknya bicara. Auranya misterius dan tajam.

JANGAN CUEK! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang