SIAPA YANG KANGEN?!
Jadi aku update sesuai target di akhir bab yaa cintakuu, mangkanya langsung vote supaya aku cepet update okei!
****
"Om Randu, dia meninggal seminggu lalu saat ngejalanin pengobatan di USA."
*****
Lili melangkah memasuki sekolah dengan riang, setelah seminggu penuh berlibur, kini dia jauh lebih segar dan merasa mampu menguras otak lagi untuk belajar. Saat memasuki kelas, Lili langsung melebarkan senyumnya sambil berteriak.
"JIHAN! GUE PULANG!" serunya.
Hening, tidak ada sahutan dari Jihan. Lili menyipitkan mata karena melihat tempat kosong di sebelah Cakra.
"Jihan belum dateng?" tanya Lili pada Cakra.
Cakra mengangkat kepala dari posisinya yang tiduran dengan tangan terlipat, cowok itu menatap Lili sesaat sebelum bersuara. "Jihan udah nggak di kelas ini lagi."
"Hah? Maksudnya gimana?"
"Dia balik ke kelas lamanya, kelas ujung."
Lili langsung terdiam. Pasti terjadi sesuatu. Masalahnya selama di sana dia tidak bisa menghubungi Jihan sedikitpun. Padahal Jihan yang memaksa Lili untuk terus memberinya kabar. Tapi nyatanya malah gadis itu yang sulit di hubungi.
"Kenapa?" tanya Lili lagi. "Jihan pantes kok ada di kelas ini. Dia menang Olimpiade kemaren, itu artinya dia layak ada di kelas ini. Jihan harus tetap di sini."
Cakra menghela nafas, dia akan menjawab namun seseorang mendahuluinya.
"Jihan pindah karena kemauannya sendiri, dia minta tuker sama aku," ucap Alexa yang baru memasuki kelas. "Sekarang aku duduk sama Cakra, dan Jihan duduk di kelas aku."
Lili langsung melangkah keluar kelas setelah mendengar itu, berjalan buru-buru mendatangi kelas 12 IPA 5, kelas lama Jihan sebelum gadis itu pindah ke kelasnya demi Faegan.
Lili membuka pintu kelas dengan keras, pandangan orang-orang di sana langsung terarah padanya tapi Lili tidak perduli. Lili melangkah mendekati seorang gadis dengan balutan sweater putih yang duduk sendirian. Paling belakang dan pojok.
"Jihan, kenapa lo pindah?" tanya Lili langsung. "Lo bahkan gak pernah bales pesan gue, gak angkat telpon gue, terus tiba-tiba sekarang lo pindah kelas? Lo mau ngehindarin gue atau gimana?"
Jihan membalas tatapan Lili. "Gue cuma balik ke tempat asal gue, Li. Buat apa gue sama mereka yang gak ngehargain gue? Gue gak mau ngejar-ngejar sesuatu yang gak pasti lagi. Gue capek."
"Lo ada masalah sama Cakra? Atau sama orang di kelas?" tanya Lili lalu duduk di sebelah Jihan. "Bilang ke gue, biar gue tonjok satu-satu mukanya!"
Jihan terkekeh. "Kalau gue bilang itu Cakra, emang lo bakal berani nonjok dia?"
Lili mengangguk tanpa ragu. "Sekarang lo sahabat gue, Jihan. Kata Mama gue persahabatan itu paling berharga, apalagi lo sahabat pertama gue. Gue suka Cakra, tapi kalau dia jahatin lo, gue gak akan diem aja!"
Jihan tersenyum tulus. "Padahal dulu gue nilai lo jelek, tapi ternyata lo se-baik ini, Li. Makasih ya? Ternyata gue masih punya lo."
"Maksudnya?"
Jihan menghela nafas. "Seminggu lalu gue nusuk Rina. Dan sekarang semua orang marah sama gue. Mereka gak mau ngomong sama gue lagi. Bahasanya sih, gue di buang," Jihan terkekeh pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN CUEK!
Teen Fiction(SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA) "Bisa gak sih kamu jangan cuek sama aku?!" "Ribet, mau putus?" Mengejar cinta pacarnya sendiri? Ini yang di alami Jihan Diana. Faegan Dirgantara bukanlah tipikal manusia dingin dan juga hemat bicara seperti di no...