26 - Masa Lalu

87.7K 6.5K 2.2K
                                    

Baru dua hari gak update udah di teror aja😭 Siapa senengg aku update lagi?☝🏻

****

"Selama ini, cuma satu perempuan yang berhasil masuk lagi ke hidupnya Faegan. Dan itu kamu, Jihan." -Alexa

*****

"Jihan, Papa pulang," Vanno membuka pintu kamar Jihan namun tidak mendapati kehadiran putrinya. Vanno memanggil lagi. "Sayang?"

Tidak ada jawaban. Kemana Jihan pergi saat jam menunjukan pukul tiga dini hari seperti ini?

"Papa, kenapa?" Vani mendekat dengan membawa koper berisi penuh barang belanjaannya selama mereka pergi ke Bali. Vani mogok makan karena kejadian rooftop itu, alhasil Vanno harus memutar otak agar Vani tidak menyiksa dirinya. Karena itu dia membawa Vani berlibur.

"Vani kamu sudah janji untuk minta maaf pada Jihan, kan?" ucap Vanno lembut. "Papa gak marah karena kalian hanya bertengkar ringan, Jihan juga tidak terluka sama sekali. Nanti kamu temui Jihan dan minta maaf agar kalian berbaikan. Oke?"

Vani mengangguk setuju. "Yaudah aku ke kamar, besok aku harus sekolah."

Setelah Vani berlalu, Vanno memasuki kamar Jihan. Vanno sudah tidak berkomunikasi dengan Bara, dia juga tidak bertanya pada Faegan karena Vanno tau kalau Jihan baik-baik saja. Gadis itu pasti hanya marah sebentar karena dia memang tidak menyukai Vani.

Video yang dikirim Lili memang menampilkan suara dengan jelas, namun tetap saja Jihan tidak terluka sama sekali. Hanya terlihat Vani yang memojokan Jihan saja. Jadi Vanno fikir dia masih bisa mentoleransinya.

"Kemana anak itu?" guman Vanno menatap sekeliling kamar Jihan. Dia lalu meraih ponselnya dan menghubungi nomor Faegan. Vanno tau Faegan orang baik karena dia adalah teman Vani, Vani tidak mungkin asal berteman. Vanno tau itu.

"Halo?"

Panggilan di jawab namun yang meyahut bukan suara Faegan. Itu suara seorang perempuan.

"Woi, halo! Cepet jawab wahai orang gila yang nelpon subuh-subuh buta waktu! Gue mau lanjut push rank!"

"Faegan ada?"

"Ooo ... nyari abang? Abang lagi di hukum sama Papa gak boleh keluar kamar. Kalau ada yang mau di sampein bilang ke saya aja. Nanti saya manjat ke balkon di sebelah buat ngasih tau abang."

"Bisa berikan saja ponselnya pada Faegan?"

"Hmm, banyak maunya ya," suara Feyla terdengar sebal. "Yaudah tunggu bentar, kayaknya penting."

Lalu suara Feyla hilang, di gantikan suara kemeresek yang cukup bising. Seperti sedang mengunyah keripik kentang. Padahal itu memang benar. Di sebrang sana Feyla mengantongi bungkus keripik kentang setelah menyomot dan memasukannya ke mulut. Cewek itu lalu melompat ke balkon sebelah dengan mudah karena sudah terbiasa.

"Aduh bangsat," umpatan terdengar saat kening Feyla menghantam ubin karena tergelincir. Vanno mengerutkan keningnya mendengar itu.

"Bang, buka! Ini Fey!"

Tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka, lalu hening beberapa saat sampai akhirnya suara Faegan terdengar.

JANGAN CUEK! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang