14 - Saingan Terberat

76.6K 5.8K 1.1K
                                    

"Seseorang itu berubah karena dua hal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seseorang itu berubah karena dua hal. Antara fikirannya terbuka, atau hatinya yang terluka."

****

"Bang, ini dari Kak Jihan?" Feyla mengangkat papperbag lepek yang sepertinya terlalu lama terkena air. "Buat gue ya! Makasih!"

"Gak ada!" Faegan langsung merampas kembali benda itu. "Mending kamu ambil hoodie, kaos, atau apapun di lemari Abang. Jangan yang ini, Fey."

"Dih. Orang gue maunya yang ini! Apapun yang di kasih Kak Jihan pasti spesial. Lo mana bisa ngehargain barang spesial kayak gitu."

"Fey!" peringat Faegan.

"Abang sampe kapan sih mau jahat sama Kak Jihan? Dilihat dari mana pun Kak Jihan itu cewek yang berharga. Dia ngelakuin banyak effort buat Abang, dia sabar, dia juga setia. Kalau gue jadi lo gak bakal mikir lama buat ngelamar cewek kaya dia."

"Anak kecil jangan sok paling ngerti. Sekolah dulu yang bener!"

Faegan mendorong paksa punggung Feyla agar keluar dari kamarnya. "Peringatan terakhir, jangan masuk sembarangan ke kamar Abang. Ngerti?!" setelah itu Faegan menutup pintu dengan keras.

Cowok itu duduk di ranjangnya. Sejak mendapat hadiah ini, Faegan sama sekali belum memeriksa isinya meski dia sudah tau jika benda didalamnya adalah gantungan kunci.

Benar saja, ada dua buah gantungan kunci berbahan kayu. Bentuknya kurang jelas dan berantakan, namun Faegan bisa mengenali dua benda yang Jihan buat. Sepasang merpati.

Dulu Jihan pernah bilang pada Faegan tentang dua merpati. Katanya merpati adalah lambang kesetiaan. Jika dua orang memiliki sepasang burung merpati, maka cinta mereka akan abadi. Kini, dia memberikan Faegan sepasang merpati sebagai gantungan kunci.

Itu sudah cukup. Tandanya, Jihan masih menginginkan cintanya.

BRAK!

Feyla mendobrak pintu kamar Faegan. Dia memasang wajah emosi. "Pokoknya itu buat gue! Tadi gue udah chat Kak Jihan, katanya gue boleh ambil satu gantungan yang dia kasih!"

"Gak. Abang bilang enggak artinya enggak! Lagian ini sekarang punya Abang, bukan punya Jihan lagi."

"Abang!" Feyla merengek, memasang wajah paling memelas yang dia punya. "Kasih ke gue, ya? Please .... "

"Ambil apa aja, asal jangan yang ini," Faegan menyembunyikan gantungan kunci itu ke belakang tubuhnya. "Di meja belajar ada banyak hadiah dari ulang tahun Abang kemarin. Kamu boleh ambil berapapun yang kamu mau."

JANGAN CUEK! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang