"Kamu mau pergi, Carl?"
"Mau nyari sesuatu bentar? Mama masih lama kan?"
"Lumayan. Mama mau Konsul bentar sama dokternya."
"Aku juga bentar kok. Nanti mama langsung telepon aja kalau udah selesai."
Eliana mengangguk dan mendorong kursi roda Arsean begitu selesai bicara dengan Carel. Hari ini adalah jadwal kontrol Arsean. Chandra sebenarnya telah berjanji untuk mengantarkan keduanya. Namun karena ada urusan mendadak yang tidak bisa ditinggalkan, akhirnya Carel menawarkan diri untuk mengantarkan mama dan adik kecilnya.
Carel sendiri sebenarnya tidak memiliki banyak pekerjaan hari ini. Namun karena seseorang, dia harus merelakan waktu bersantainya untuk bertemu seseorang tersebut.
"Ck..."
Decakan keras terdengar. Carel dengan ogah-ogahan memacu mobilnya perlahan. Harapannya malah orang itu membatalkan janji mereka tiba-tiba. Namun ketika sampai dan melihat seseorang itu telah mengisi meja yang telah ia pesan, harapannya untuk batal bertemu pupus begitu saja. Bisa saja ia pergi dan membatalkan janji. Tapi seseorang itu pasti akan kembali mengganggunya di lain hari.
"Arby..."
Uh... Carel sungguh muak. Suara lembut itu sungguh membuat hatinya semakin buruk. Bukan dia masih memiliki rasa pada wanita di depannya. Tapi lebih ke muak melihat wajah sok polosnya.
"Nggak usah basa-basi. Ada apa?" Tanya Carel begitu ia duduk di kursi yang tepat menghadap si wanita yang mengajaknya kemari.
"Kamu nggak kangen aku By? Kita udah lama nggak ketemu."
"Kangen? Kamu nggak lupa kalau kita udah nggak punya hubungan kan, Le?"
"Arby...pliss...waktu itu aku cuma emosi. Aku mau jelasin tapi aku udah keburu pergi."
Cuma emosi?
Carel ingin langsung mengumpati wanita di depannya.
Namanya Lea Verananda. Seorang wanita cantik yang lebih tua satu tahun darinya. Orang tua Lea adalah teman dari neneknya. Dulunya mereka dekat dan Carel pernah hampir memiliki rasa pada Lea. Namun karena sang mama berkata jika beberapa kali pernah memergoki Lea berjalan dengan beberapa lelaki yang berbeda, sejak itu Carel lebih menjaga jarak dari si wanita.
Namun neneknya berbeda. Begitu tahu Carel dekat dengan Lea, beliau malah gencar mendekatkan keduanya. Bahkan hingga kata pertunangan hampir terlaksana. Sayangnya, hari itu Carel dengan mata kepalanya sendiri memergoki Lea sedang bermesraan dengan lelaki lain. Dengan semua bukti yang ia punya, Carel membatalkan rencana pertunangan yang hampir (dipaksakan) dilaksanakan.
Setelah itu tanpa bisa menjelaskan, Lea harus pergi mengikuti kedua orang tuanya yang katanya harus pindah ke luar negeri untuk sementara waktu. Ada kasus penggelapan dana yang menyeret nama ayah Lea. Kata neneknya, itu hanya fitnah belaka. Tapi mamanya, Eliana mengatakan jika kemungkin ayah Lea ikut dalam penggelapan dana itu ada. Karena yang menangani kasus itu adalah salah satu temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Star
Fanfiction"Dia adalah bintang yang terlempar di antara dua galaksi dunia yang berbeda." ▶️ Saya hanya meminjam tokoh, namun nama dan ide cerita adalah murni dari pemikiran saya. ▶️ Cerita berpusat pada Arsean (Hyunjin). ▶️ Saya membuat cerita karena hobi, buk...