Star-45

264 46 9
                                    

Warning : di chap ini berisi banyak fantasi yang tidak masuk akal. Tapi namanya fantasi memang nggak masuk akal kan? Jadi yang tidak suka bisa skip tanpa menghujat ya.

 Tapi namanya fantasi memang nggak masuk akal kan? Jadi yang tidak suka bisa skip tanpa menghujat ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kondisinya dinyatakan baik secara keseluruhan. Tidak ada komplikasi lainnya setelah dilakukan pemeriksaan lebih dalam. Tapi kenapa belum sadar? Apakah kasus seperti ini ada?

"Pemeriksaan mengatakan semua baik-baik saja. Entah apa yang menyebabkan Arsean tidak kunjung bangun."

Lagi dan lagi, hal yang sama kembali mereka dengar. Entah ini yang ke berapa kalinya, namun mereka hampir bosan mendengarnya.

"Tidak mungkin Sam baik-baik saja. Kalau dia baik tentu dia akan segera bangun!" Bantah Carel.

Sesungguhnya dia sedikit muak dengan semua ucapan dokter. Kesal karena mereka terus mengatakan adiknya baik-baik saja. Sedangkan semuanya menunggu kabar kepastian kondisi dan kapan adiknya akan sadar.

"Semua di luar kuasa kami. Pemeriksaan mengatakan semua baik-baik saja. Arsean akan sadar atas kemauannya.

"Maka terbitkan keterangan agar Sam bisa pergi!"

Chandra menahan agar Carel tidak lepas kendali. Menenangkan agar si sulung duduk dan membicarakan semua dengan baik-baik.

"Kami mohon kepastian. Jika memang tidak ada yang buruk dengan kondisi Sam, tolong ijinkan kami membawanya pergi. Atau jika kondisinya memang tidak memungkinkan, tolong...tolong katakan yang sebenarnya tentang kondisi Sam." Chandra meminta.

Semua lelah mendapatkan harapan semu. Sedangkan tim dokter sendiri juga bingung bagaimana menjelaskannya.

"Kami tidak bisa menerbitkan ijin apapun. Arsean belum sadar meskipun kondisinya baik menurut pemeriksaan. Kami tidak bisa menjamin tidak terjadi apa-apa dalam perjalanan anda semua nanti. Jadi mohon pengertiannya. Kami pasti akan melakukan yang terbaik."

Carel berdecak keras dan pergi setelahnya. Ia sungguh muak. Pasti rumah sakit ini tidak mengijinkan Arsean untuk pergi karena si bungsu merupakan cucu dari nyonya Suhadi. Publik tak pernah tahu hubungan keluarga mereka yang tidak harmonis. Yang mereka tahu Arsean adalah cucu sang nyonya besar yang harus mendapatkan perlakuan yang baik demi menjaga nama mereka sendiri.

"Kami permisi."

Eliana juga beranjak diikuti ketiga putranya yang lain karena merasa percuma. Dia segera menuju ke arah kamar rawat putranya. Hatinya begitu resah dan ingin segera melihat sang putra.

Cklek

Masih sama. Arsean masih terbaring di tempatnya. Kondisinya tak berubah sejak beberapa Minggu terakhir.

Eliana mengambil tempat di sebelahnya dan langsung menggenggam tangan sang putra. Hatinya menangis melihat bagaimana kurusnya tangan itu. Arsean yang memang tidak begitu berisi terlihat semakin kurus setiap harinya.

Little Star Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang