Star-11

363 61 9
                                    

"Tahun dua ribu lima belas?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tahun dua ribu lima belas?"

Arsean kembali membaca kalender dengan benar. Sepertinya dia salah membaca. Namun berapa kali memelototinya juga tak ada yang berubah. Melihat ponsel pintar miliknya juga sama. Jadi bisa dipastikan jika sekarang adalah tahun dua ribu lima belas.

"Tapi Harsa..."

Ngiiing.....

"Ugh..."

Lagi. Kepalanya kembali pusing ketika mengingat Harsa. Dengungan dalam kepalanya tak henti-hentinya bersuara kala ia berusaha mengingat masa lalunya.

"Ayo Sam...jangan lemah gini."

Tapi tidak bisa. Tubuh itu tidak bisa bertahan. Arsean kesal, tapi tak tahu harus menyalahkan siapa. Tubuh ini benar-benar lemah.

"Oke...oke...kita pelan-pelan. Lebih baik kita cari petunjuk."

Entah petunjuk apa yang ia maksud. Namun setidaknya ia harus mencari sesuatu.

"Jika memang jiwa tertukar itu ada, atau dunia paralel dan semacamnya, seharusnya sosok Martin juga nyata."

Arsean mengendikkan bahu. Ia membawa kursi rodanya untuk mendekat ke arah meja belajar. Buku-buku tersusun rapi sesuai jenisnya. Tapi perhatian Arsean tertuju pada kelompok buku tentang luar angkasa. Tangannya meraih salah satu buku polos yang berjudul dunia paralel. Baru saja ia memikirkan, dan sekarang seperti mendapatkan ilham.

"Suka baca ginian ya?"

Entah kenapa Arsean tersenyum. Teringat pernah berandai-andai, jika saja dirinya terlahir menjadi anak salah satu konglomerat ternama. Namun dihapusnya semua pemikiran itu. Suka berandai-andai adalah ciri seorang yang tidak bersyukur dengan takdir dan nikmat yang telah Tuhan berikan.

Tapi sekarang dia malah terlempar kemari. Ke dunia yang entah sama dengan dunia dimana Harsa tinggal atau tidak. Seperti takdir kembali mempermainkan cerita hidupnya.

"Tulisannya rapi."

Arsean mengusap nama yang tertulis rapi disudut kanan atas halaman pertama buku tersebut.

Arsean Samantha Baizhan.

Seperti bukan tulisan tangan seorang bocah berusia lima belas tahun. Untuk ukuran anak nakal, tulisan ini terlalu rapi.

Arsean memang banyak mendengar bisik-bisik heran selama dirinya tinggal. Banyak yang mengatakan dia benar-benar berubah. Kerap kali dia juga mendengar dari mbak-mbak yang bergosip.

Arsean adalah anak yang nakal dan usil. Keaktifannya benar-benar luar biasa meski kondisi tubuhnya tidak mendukung. Banyak yang sering dibuat kesal olehnya. Apalagi mbak-mbak yang sedang bekerja. Mereka juga tak luput dari keusilan seorang Arsean.

"Apa yang bikin kamu jadi nakal, Sam?"

Brukk.

Sebuah buku jatuh dari rak yang berada di atas meja belajar. Arsean sedikit tersentak karenanya. Tidak ada angin atau getaran apapun, namun buku itu jatuh dengan tiba-tiba.

Little Star Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang