Star-22

298 55 4
                                    

"Ngawasin rumah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngawasin rumah?"

Arsky mengangguk. Setelah mendengar cerita dari Arsean kemarin malam, dia memutuskan untuk berbicara pada abang tertuanya.

"Udah ngomong ke papa sama mama?"

"Belum. Aku baru ngasih tau abang. Nggak tega mau cerita ke papa sama mama. Nanti malah nambahin beban pikiran."

Arsky memang belum memberitahu Chandra dan Eliana. Dia juga melarang Arsean memberitahu siapapun terlebih dahulu selain dirinya.

"Orangnya nenek bukan sih?" Tanya Arsky.

"Nggak tau. Tapi sejak semuanya pergi, nenek lebih banyak diam. Yang diomongin tiap ketemu aku juga tentang masalah Lea. Makanya aku mending menghindar aja."

Carel tidak ingin lagi memiliki hubungan apapun dengan Lea Verananda. Baik itu sebagai teman maupun pasangan. Alasan  yang sama telah dia katakan pada sang nenek, namun wanita itu sama sekali tak mau mendengarnya dan masih getol mendekatkan Carel dengan Lea.

"Padahal dibanding Lea, mending abang sama anaknya tante Airin. Cantik, baik, meskipun agak tomboy."

"Anaknya yang mana? Mbak Gigi? Kan udah mau nikah."

"Bukan mbak Gigi lah bang. Kan ada adeknya mbak Gigi yang bungsu. Yang matanya sipit kayak Sam."

"Ohh...kirain kamu nyuruh abang rebut mbak Gigi."

Arsky hanya menatap malas abangnya. Lagipula mana mau juga Carel mengejar wanita yang jelas telah memiliki pasangan. Padahal yang berjejer antri untuk menjadi kekasihnya saja banyak.

"Abang juga mending waspada sama itu mbak lampir."

"Kok mbak lampir?"

"Ya kalau mak lampir kan udah tua. Ini mbak lampir."

Carel hanya geleng-geleng kepala. Terserah Arsky saja mau memberi sebutan apa.

"Dia punya nenek yang bisa bikin abang mungkin suatu saat bakal nerima dia lagi."

"Nggak mungkin."

"Nggak ada yang nggak mungkin sih. Semua kayak drama yang sering ditonton Hanz. Tapi kenyataan sekarang emang hidup kita kayak drama. Apalagi posisi papa sekarang lagi di bawah. Bukan nggak mungkin kalau orang-orang yang nggak suka papa bakal ambil kesempatan ini buat hancurin papa."

"Sky...kamu mikir kejauhan."

Dengusan Arsky berikan. Harusnya Carel lebih paham tentang masalah ini karena kakaknya telah masuk dunia bisnis sekarang. Tak ada bisnis yang tidak kotor. Adapun orang bersih dalam dunia bisnis mungkin bisa dihitung dengan jari. Dan kebanyakan mereka akan tersingkir dengan sendirinya.

"Dari awal kemunculan papa di perusahaan, bukannya banyak yang nggak suka sama papa? Harusnya juga abang lebih tau sih. Aku juga nggak asal ngomong aja."

Little Star Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang