"Aku cuma pengen nenek jujur."
"Apa begini ajaran orang tua kamu? Tanpa salam kamu tiba-tiba nuduh nenek. Tidak sopan."
"Aku cuma butuh jawaban. Apa benar nenek yang ngirim orang buat ngawasin rumah papa mama?"
Masih dengan santainya, sang nenek dengan anggun menyesap teh ya. Tak peduli dengan Carel yang tidak sabar mendengar jawaban.
"Tuduhan kamu tidak berdasar."
Carel mendengus. Tak peduli jika neneknya menyebut dirinya tak sopan.
"Mama udah milih pergi dari rumah. Kenapa nenek nggak biarin mama hidup dengan tenang."
"Nenek tidak pernah mengganggu hidup mama kamu. Nenek cuma berusaha mengarahkan agar lebih baik. Tapi mama kamu malah lebih milih hidup susah sama Chandra. Dia cuma bawa pengaruh buruk buat mama kamu."
"Nek...stop bicara buruk tentang papa. Perlu berapa lama kami harus sadarin nenek?"
"Apa yang perlu disadarkan? Memang benar Chandra bawa pengaruh buruk buat mama kamu. Dan kenapa kamu selalu bela dia? Dia bukan papa kamu, Carel."
"Papa Chandra itu papaku. Tanpa papa, aku nggak akan mungkin seperti sekarang. Terserah nenek mau bilang apa. Tapi aku minta nenek jangan lagi ganggu mama dan papa, juga adek-adek di sana."
Raut wajah sang nyonya mengeras, namun tetap berusaha beliau tutupi dengan ketenangan.
"Dan jangan pernah usik Sam lagi. Dia udah cukup menderita dan kehilangan warna. Dengan keadaan seperti ini, kenapa nenek masih tega nyakitin dia?"
"Kenapa kamu juga bela adik kamu yang penyakitan itu? Bukankah lebih baik dia tidak ada? Jadi tidak akan ada lagi yang direpotkan oleh bocah itu?"
"Kami nggak merasa direpotkan. Satu-satunya yang memandang demikian itu nenek."
"Karena dia tidak pernah menunjukkan sisi baiknya sama nenek. Dan dia tidak pernah menunjukkan warna seperti yang kamu katakan."
"Karena percuma menunjukkan warna pelangi yang indah pada orang yang buta warna. Yang hanya bisa melihat hitam putihnya dunia tanpa melihat warna lainnya."
"Carel!"
"Kalau nenek masih ganggu papa sama mama, aku akan bakal bawa mereka ke tempat yang nggak akan bisa nenek temukan. Aku janji."
Dan Carel langsung pergi tanpa pamit. Dia tak ingin menambah perdebatan lebih panjang. Apalagi dirinya kini masih dikuasai emosi. Sementara sang nenek begitu marah karena tuduhan cucunya.
"Tapi nenek memang tidak mengirim siapapun untuk mengawasi rumah itu, Carl." Ucap sang nenek lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Star
Fanfiction"Dia adalah bintang yang terlempar di antara dua galaksi dunia yang berbeda." ▶️ Saya hanya meminjam tokoh, namun nama dan ide cerita adalah murni dari pemikiran saya. ▶️ Cerita berpusat pada Arsean (Hyunjin). ▶️ Saya membuat cerita karena hobi, buk...