Star-41

246 43 10
                                    

Eliana menggigiti kukunya karena gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eliana menggigiti kukunya karena gelisah. Kakinya melangkah mondar mandir karena resah. Pasca kejadian di kamar rawat Arsean, kedua anaknya harus mendapatkan sedikit pemeriksaan dan perawatan karena bergelut dengan Jonathan. Felix bertugas mengawasi kedua saudaranya agar tidak kabur selama pemeriksaan. Dan di sinilah dirinya, sendirian menunggu dokter-dokter menangani Arsean. Sebelum keluar, dokter sempat mengatakan kondisi putranya bisa kembali gawat.

"Mama..."

Carel datang setelah seharian tak terlihat batang hidungnya. Eliana bersiap melangkah, ingin meminta pelukan pada si sulung agar hatinya sedikit tenang. Namun kehadiran orang lain di belakang Carel membuatnya urung.

"Carl? Dia...siapa?"

Carel menoleh pada gadis yang ikut bersamanya kemari. Merasa menjadi perhatian, gadis itu tersenyum dan sedikit membungkuk. Lalu dengan canggung Carel menariknya agar posisi mereka sejajar.

"Dia Chaterine Olivia...pacar aku, ma."

Eliana mengernyit. Sejak kapan putra sulungnya memiliki kekasih? Kenapa dia tak tahu jika Carel sedang dekat dengan seorang gadis. Namun meskipun kebingungan, dia tetap menyambut tangan gadis bernama Chaterine itu.

"Eh..."

Tak disangka, gadis itu mencium tangannya sebagai bentuk penghormatan.

"Oh...maaf kalau tante tidak berkenan." Ucapnya merasa bersalah.

Suaranya tegas, sungguh berbanding terbalik dengan penampilannya yang feminim. Eliana menggeleng dan tersenyum. Dia bukan pembaca ekspresi yang baik, tapi melihat wajah bersalah Chaterine, Eliana tahu jika ekspresi gadis itu tidak dibuat-buat.

"Mama cuma kaget. Nggak biasa di salimin."

"Maaf ya." Ucap Eliana.

"Aku yang seharusnya minta maaf karena tiba-tiba salim tanpa ijin."

Bukan masalah cium tangannya. Tapi Eliana lebih kaget karena kebiasaan itu mulai dilupakan oleh kebanyakan anak muda sekarang.

"Nggak apa. Maaf ya kalau kamu nggak nyaman."

"Nggak apa Tante."

"Adek-adek di mana ma? Kenapa nggak ada semua?" Carel ganti bertanya.

"Hanz sama Sky masih diperiksa. Felix nemenin mereka."

"Diperiksa?"

Eliana mengangguk.

"Jo kesini tadi."

Rahang Carel langsung mengeras begitu nama itu disebutkan.

"Ngapain dia?"

"Dia..."

Suara pintu terbuka membuat Eliana menghentikan ucapannya. Dia langsung menghampiri dokter yang menangani putranya.

Little Star Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang